Author pov.
"Menyingkir Maehara,"ucapmu tanpa ekspresi. Mata [e/c] mu menatap lurus kearah matanya
"Tidak~"
Pemuda tampan itu membalas pendek, membuatmu menghela nafas lelah.
'Aih.. Lihat wajah manis GADISKU ini'batin Maehara mengamati wajahmu sekilas, yang menjadi lebih mudah karena jarak kalian yang dekat.
Flashback.
Kau melangkah kebelakang sekolah. Memotong jalan kearah kelasmu. Kelasmu agak terpencil dan berada lebih dekat jika ditempuh dari belakang sekolah. Yang tidak mempunyai gerbang.
Menghentikan langkahmu, kau menatap pagar yang hanya berjarak beberapa langkah darimu. Dengan tinggi kurang lebih 2,5 meter. Untuk menghindari murid-murid memanjatnya-
".. Ugokenai, ugokenai yo..,"bibir merah mu melantunkan lagu kesukaanmu, Unravel.
Hoops.
Satu pijakan terakhir dan beberapa gerakan gesit, kau sampai dibagian lain pagar itu.
-meskipun ada saja orang sepertimu, yang tetap bisa memanjat pagar tinggi itu. Yang tentu saja, menurutmu bukan apa-apa.
"Hampir saja sneakers baruku kotor terkena genangan ini..,"ucapmu menatap genangan itu, sebelum menepuk kedua tanganmu.
***
3rd pov.
Gadis berambut [h/c] dengan panjang sebahu. Memakai kemeja yang tidak dikancingkan dengan dalaman sebuah kaos berwarna hitam dengan tulisan 'Bad Girl'. Sepasang headphone [f/c] menggantung dilehernya, berjalan mendekati bangunan kelasnya.
Berjalan tanpa menghiraukan bisikan-bisikan yang ntah berasal darimana.
"Lihat-lihat itu [Last Name]!"
".. Hei, perhatikan jalanmu, nanti kau kena sial kalo berpapasan dengannya.,"
"Kenapa anak itu bisa sekolah disini ya?"
".. Wajahnya menyebalkan sekali!"
"Kenapa dia berjalan dengan santai begitu?"
"Ntahlah. Biarkan saja dia. Hanya sampah yang tau mempermalukan nama sekolah,"
"Ya. Untuk apa menghiraukan sampah?"
"Haha. Benar!"
Kira-kira itulah percakapan gadis-gadis penggosip itu.Disisi lain, gadis yang diketahui bernama [Full Name] itu, berjalan dengan cuek. Meskipun ia tahu kalau ia sudah telat.
***
Hanya sedikit lagi hingga ia tiba dikelasnya. Sekarang ia tengah berada dilorong, menuju kekelasnya.
Ia melangkah cepat. Ada beberapa alasan yang membuatnya mempercepat langkahnya.
Namun, seorang pemuda tinggi berjas hitam menghentikan langkahnya.
Author pov.
"Hai, [Name]-chan~"
"Apa yang kau lakukan disana, Maehara,"balasmu.
Kau benci formalitas. Dan tidak peduli dengan yang namanya formalitas.
"Haha.. Hanya ingin melihat gadisku yang tercinta. Apa itu salah?"jawab Maehara
"Tidak."timpalmu. "Kalau begitu menyingkir dari jalanku,"
"Loh.. Mana mungkin aku membiarkan gadisku lewat. Paling tidak berikan morning kiss padaku dulu, [Name] sayang,"
"Cih."
"Menyingkirlah. Kau menjijikkan,"
"Morning kiss,"Flashback off.
"Ayolah.. Kita sudah pacaran 2 minggu dan kau belum pernah memberiku morning kiss, bahkan memanggil nama kecilku pun belum,"ungkap Maehara dengan mendesah kecil. Ia menutup matanya dengan dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] Assassination Classroom x Fem!Reader
FanfictionBuku ini berisi kisah kalian x characters dari Ansatsu Kyoushitsu aka. Assassination Classroom. Cerita pendek yang didominasi cerita romansa! ---- Ansatsu Kyoushitsu©Matsui Yuusei ---- Kotak kritik dan saran terbuka selalu, layaknya hati ini uwu Mau...