[ON HOLD] Assassination Classroom x Fem!Reader

[🍙] [ Gakushuu x Sick!Reader ]

Req by : @Rachie_1002

Plot req : Rea Gaku sahabat dari kecil. Terus rea tiba-tiba ngejauhin Gaku. Jadi Gaku pikir rea nge-khianatin dia.

Oke, ikz.

● ● ●

Third person pov.

Memutar-mutar pena dengan tangan, kau melirik enggan pada kertas yang terletak di atas meja belajarmu.

"... Nilaiku drop."

--"... Apa maksudmu?"--

Intonasinya yang meminta penjelasan terdengar jelas.

"Iya. Aku sibuk dengan ekskul dan karenanya nilaiku drop.. kurasa aku tidak bisa mengikuti rapat sebagai ketua ekskul, jadi akan kukirimkan wakilku. Aku harus belajar untuk memperbaiki nilai kalau mau ikut pertandingan akhir bulan ini."

Layar ponsel yang menyala menampakkan ikon wajah Gakushuu yang kau jadikan sebagai foto profilnya.

--"Hm.. Baiklah. Apa kau perlu bantuan belajar? Nilai ulangan apa itu?"--

"Oh.. Itu.. Pelajaran Tachibana-sensei."

--"Biologi? Tumben."--

Meringis mendengar jawaban Gakushuu, kau seolah bisa membayangkan wajahnya yang mengerutkan kening tapi juga sedang tersenyum mengejek.

"Tidak usah mengejek ya, lipan. Aku tidak butuh bantuan, sana pergi."usirmu, memutar kursi yang kau duduki agar memunggungi ponsel yang kau letakkan di meja.

--"Hahahah.. oke. Jangan kembali dan menangis padaku kalau nilai ulangan harianmu jelek lagi."--

"Tidak akan. Sana pergi."

--"Pfft baiklah.. dah."--

Getar panjang dari ponselmu menandakan kalau panggilan disudahi. Membuatmu menghela nafas panjang, dan memutar tubuh untuk menarik kertas tadi agar bisa menatapnya.

"... Nilai segini juga terhitung jelek kalau mengingat nilaiku biasanya kan?"

● ● ●

Menutup buku yang sedang kau baca dan meletakkannya dengan ekspresi gusar. Kau mengalihkan perhatian dengan mencomot brownies.

"...Apakah memang cara terbaik untuk mengurangi rasa sakit itu dengan meninggalkan seseorang?"

Pikiranmu tertuju pada salah satu kata-kata mutiara yang tak sengaja kau lihat di laman sosial media.

"Letting go hurt less, they say.."

Kening mengerut menandakan kau sedang berpikir, kau melirik bukumu.

Mengapa melepaskan lebih baik daripada bertahan.

Bukan judul buku ideal yang sebaiknya kau baca dalam keadaan banyak pikiran seperti ini, tentu saja. Dari judulnya juga ketahuan kalau fokus topiknya adalah romansa.

"Haish, aku memang tidak memahami hal seperti ini dengan baik. Apa aku tidak berbakat ya?"

"Apa hal begitu butuh bakat?"