[ON HOLD] Assassination Classroom x Fem!Reader

[🍙][Itona Horibe x Reader]

Hmmm..

Omong2.. Kayaknya doi ooc :"v

Gomen. :"v

Tapi ya..

Dozo. -lah

Author pov.

Kau menatap sinis pemuda yang --terkadang bangga namun lebih sering malu-- kau akui sebagai pacarmu.

Horibe Itona.

Pertanyaan 'kenapa kau malu mengakuinya?' Itu sudah tak perlu dipertanyakan lagi bukan? Tentu saja, karena kebiasaannya. Yang tanpa malu, tanpa peduli sekitar bisa dengan santainya menghayati majalah terlarangnya.

Dan. Kali ini alasan itulah yang membuatmu, menatapnya sinis.

Ia benar-benar terlarut.

'Apa bagusnya sih.. melihat majalah seperti itu. Lagipula itu datar! Kelihatannya saja besar!'batinmu kesal.

"Itona-kun~! Kau dengar tidak sih?"tanyamu setengah merengek, setengah kesal.

".. Kita akan pergi ke pantai kan?"

"... Aku menanyakan pendapatmu. Sensei memberi kita kebebasan untuk memilih ikut atau tidak."jelasmu, mengulang, dengan sabar.

Melirikmu sekilas. Benar-benar sekilas. Karena matanya kembali fokus pada majalahnya.

Jika saja ia tak menjawab, kau berjanji dalam hati untuk mengambil paksa a.k.a. merampas majalah terlarang nya itu.

Walaupun.. Yah.. apapun jawabannya. Kau tak peduli. Kau akan tetap pergi ke pantai dengan atau tanpa Itona. T-i-t-i-k.

***

Kau menatap lagi pantulan dirimu, di cermin. Dress [Fav. Colour] tipis selutut. Menutupi baju renangmu. Rambut [h/c]mu [Diikat rendah/Digerai]. Dengan topi lebar ala-ala pantai berhias pita bermotif bintang laut. Tak lupa sebuah kacamata hitam kau sampirkan dihidung dan telingamu.

"Hm. Perfecto~"

Lalu membalikkan badan. Untuk mengecek ulang barang-barang lain yang sudah kau siapkan.

"Sunblock. Kacamata. Handuk. Dompet--"ucapmu, mengabsen. "Okay~ Sudah lengkap~"

"..."

"Apa makhluk satu itu menyiapkan pakaiannya?"tanyamu, tidak tertuju pada siapapun. Karena, hanya kau sendiri yang ada diruangan itu.

.
.

Setidaknya menurutmu.

Karena pacar uhukmesumuhuk mu, menyandarkan dirinya pada bingkai pintu kamarmu.

"... Kau membicarakan siapa, [Name]?"tanyanya datar.

Menolehkan kepalamu pelan. Kau menatap horor Itona.

"Dasar mesum! Kau mengintipku berganti pakaian ya?!"jeritmu malu. Mengambil boneka yang diam, tergeletak diatas kasur, dan melemparkannya kearah pacarmu. Yang langsung menangkapnya dengan sigap.