[🍙] [Yandere!Gakushuu x Reader x Yandere!Karma]

1.2K 89 3
                                    

Req by : Euncha263

Skenario : Karma dan Gaku kembaran.

🚨🚧⚠️🚫Warning!🚫⚠️🚧🚨
GORE, HORROR, BLOOD MENTIONED, 21+.

MOHON HATI-HATI KALAU  GAMPANG KE TRIGGER. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. KALAU MAU SILAHKAN SKIP BAGIAN GORE HARD NYA.

Dozo~

Menjadi adik tiri dari saudara kembar macam Karma - Gakushuu itu melelahkan.

Setidaknya bagimu.

Kau tidak suka sikap mereka yang mengekangmu. Tak heran sebenarnya, mengingat ayahmu sama 'bossy'-nya.

Tapi kalau ayahmu sih, kau bisa 'kabur' karena ibumu memberikan alasan ke ayahmu sehingga kau tak merasa begitu tertekan.

Tapi.. kakak kembarmu ini loh.

Sudah menyebalkan, tukang perintah pula.

"Cerewet! Aku paham kok. Lagipula kalau ada apa-apa kan aku bisa menendang itu mereka saja!"serumu kesal, meraih tas yang kau diamkan di sampingmu saat mengikat tali sepatu. "Itu cukup menyakitkan kok. Lihat Karma-nii sampai tak bergerak kan?"

"Dan! Awas saja kalau aku melihat kalian mengikutiku, dasar penguntit. Sudah ah. Dah!"

Membanting pintu hingga menutup, meninggalkan Gakushuu yang dari tadi berdiri dan sibuk menceramahimu, dan Karma yang duduk santai di sofa dengan membaca novelmu, yang ia rampas dari atas meja belajar.

Sumber kekesalanmu sebenarnya.

Karma mengambil buku itu begitu saja, walaupun tahu kalau kau benci bukumu dibaca kalau belum disampul.

Sepele? Coba saja bilang begitu kalau tak sayang nyawa. Nanti kau bisa luka-luka dihajar [Name].

".. Karma. Kau tahu dia begitu, kan?"

"Hmh."

Melirik Karma tajam. Ia bisa melihat luka cakar di tangan dan pipi Karma yang terlihat seolah dicakar kucing.

".. Sakit, heh?"

Menutup novel, Karma beralih menatap Gakushuu datar.

"Bayangkan saja ada makhluk cebol macam itu tiba-tiba menendangmu lalu memerintahkan kucing kesayangannya untuk mencakarmu. Sudah? Bayangkan sendiri rasanya."

Gakushuu tergelak lalu berjalan melewati Karma dan memukul kepalanya.

"Woi! Gak usah nambahin penderitaan!"teriak Karma kesal.

"Dasar lemah~"

● ● ●

"Aniki gila!"

Kau menyambungkan kabel headphone dengan hp-mu, lalu melingkarkan headphone di kepalamu. Menyumbat telingamu dari hiruk pikuk kota yang sudah hampir masuk waktu senja.

"Bagaimana bisa dia mengambil bukuku begitu saja? Dia bahkan tidak minta izin, ugh!"

Kakimu bergerak cepat mengayuh sepeda, membuat rambut [h/c]mu berkibar dikibas angin.

Tujuanmu? Jembatan batu di pinggir kota yang banyak ditumbuhi pohon maple disekeliling sungainya.

"Pokoknya awas saja! Kalau nanti aku pulang, dia belum menyampulnya, kubunuh dia dan kujual jantungnya!"

[ON HOLD] Assassination Classroom x Fem!ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang