[🍙] [Chiba Ryunosuke x Cool!Reader]

606 60 2
                                    

Req by : Akrdzhr22

Older!AU

Dozou~

Mega cahaya merah orange yang menghiasi horizon adalah hal pertama yang kau lihat begitu keluar dari bangunan kantormu.

Bangunan dari kaca yang memiliki--kau tak menghitungnya, tapi jika tak salah lihat di lift tertulis--20 lantai. Agaknya salah menganggap kalau bahan kaca itu membuat mata bisa melirik ke luar kapan saja.

Terlampau sibuk dengan layar komputer, untuk sekedar saling menyapa dengan rekan kerja saja hampir tak sempat.

Tak masalah, kau sudah biasa.

Lagipula, kau termasuk orang yang irit bicara.

Jarang sekali melihat seorang [ Full Name ] bercerita panjang lebar.

Lawan bicaramu yang biasa berhasil membuat berbicara panjang lebar hanya teman masa kecilmu, itupun cenderung pembicaraan satu sisi.

Tapi, tak masalah.

Kalian sudah mengenal satu sama lain lebih baik dari yang lain.
Sampai ke titik saling memandang saja, kalian saling mengerti.

● ● ●

Memasuki kafe merangkap coffee shop yang sering kau kunjungi dengan sahabatmu, langkahmu lurus menuju tempat pemesanan.

"Konnichiwa."

Suara datar itu sudah kau hafal di luar kepala.

Rambut hitam yang menutupi mata layaknya poni, perawakan tinggi, serta mata maroon yang walau tertutup rambut tak bisa menyembunyikan sorot ketajaman matanya.

Salah satu kasir kesukaanmu.

Alasannya?

"Seperti biasa?"

Dia sudah hafal pesananmu.

Anggukan singkat yang kau berikan membuat pemuda didepanmu mengikuti dan mengetik cepat di keyboard komputer. Tak perlu diminta, kau sudah menyodorkan selebaran uang untuk membayar.

"Oh~ [Surname]-san, konnichiwa!"

"Konnichiwa,"balasmu dengan senyum tipis.

"Kau kelihatan lelah. Apa menjadi akuntan sesibuk itu?"

"Mungkin karena hari ini ada client baru."jawabmu sekenanya.

"Hmm. Kurasa dia cerewet kalau sampai membuat [Surname]-san yang pekerja keras terlihat lelah begini. Kau setuju denganku, Chiba?"

Pemuda yang baru saja menaruh selebar kertas di konter yang memisahkan dapur dan kasir itu tak tertinggal cerita, dan langsung mengangguk setuju penuh keyakinan saat pendapatnya ditanyakan.

'Apakah aku memang terlihat selelah itu sampai Chiba-san yang tak suka basa-basi pun setuju?'

Tapi, kau tak sampai repot menjawabnya. Karena, percakapan itu sudah berakhir.

Rekan kerja Chiba yang tadi mengajakmu berbicara pamit segera saat melihat seorang pelanggan memanggilnya.

"Ada gurat lelah di bawah mata, dan senyummu tak secerah biasanya."

Seolah menjawab pertanyaan tak terucapmu, suara Chiba memotong perhatianmu dari rekannya yang pamit.

Alasan kedua kau menyukainya, dia bisa membacamu.

Tapi, kau tak suka jika ia membacamu saat suasana hatimu begini.

"Maaf?"

Sebuah gelas menjadi penjawab pertanyaanmu.

"Choco-Mint Frappe dengan ekstra whip cream."

"... Aku tidak pesan ekstra--"

"Untuk seseorang yang mood-nya sedang buruk."

Menatap tajam pemuda yang memotong ucapanmu, kau mengulurkan tangan dan mengambil gelas yang disodorkan padamu.

"Datang kembali."

"... Terima kasih."

Dan, kau melangkah menjauh dari kasir dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan.

Haru? Tidak.
Senang? Tidak juga.
Kesal? Hmm sepertinya bukan.

Lalu apa?

'... Lebih baik aku minum daripada memikirkan hal tidak penting.'

Lalu kau melihatnya.

"Kau punya senyum yang indah.", tertulis di kolom tempat namamu biasanya ditulis.

Membalikkan badanmu, [e/c] bertatapan dengan maroon.

Di tengah keramaian kafe, senyum tipis yang terlukis di bibir Chiba berhasil membuatmu terperangah.

" Jangan lupa tersenyum."

Itulah gestur yang bisa kau baca dari bibirnya.

● ● Owari ● ●

June, 2020

Keep praying for the better and for all the medics involved!

Sending love virtually--♡♡♡ 

Regards,
Kage☆

[ON HOLD] Assassination Classroom x Fem!ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang