[Rain]•[Karma Akabane x Reader]

3.9K 365 6
                                    

Author pov.

Kau tengah berdiri dengan tenang ditengah hutan dekat kelas kalian-kelas 3E-
Rintik hujan menyapa kedua telapak tanganmu yang kau tadahkan sedari tadi. Manik [e/c] mu tersembunyi dibalik kelopak matamu. Surai [h/c][h/l] mu tampak lepek dan menempel pada kemeja putih mu.

Kau sangat.. Sangat menyukai hujan.

"[Name]-chan..? Apa yang kau lakukan disitu heh..?" Pemuda bersurai merah tiba-tiba muncul dari balik sebuah pohon. Entah bagaimana ia menjaga dirinya tetap kering walaupun langit sudah memulai tangisannya sejak beberapa menit lalu.

"Eh..?"kau menggumam kaget. Manik [e/c] mu tampak berkedip-kedip, berusaha menyesuaikan dengan rintik hujan yang terpercik kearah matamu.

Karma pov.

Aku menatap [name] dalam diam. Mata nya yang berkedip beberapa kali membuatku merasa gemas. Ingin sekali kucubit pipinya itu. Yeah. Ia terlihat imut.

"Karma-kun..? Ada apa.?"tanya nya dengan polos. Membuatku menghela nafas, tentu saja.

"Apa yang kau lakukan ditengah hutan. Hujan-hujan seperti ini, [name],"ulangku. Manik mercury ku menatap nya dengan saksama. Berusaha menangkap setiap pergerakan dari gadis yang merupakan sahabat sedari kecil ku sekaligus gadis yang sejak dulu kusu-kucintai, kurasa.

"Berdiri,"jawaban polos itu sempat membuatku dongkol. Karna kami sahabat sedari kecil, sifat kami sebelas dua belas. Bahkan ada yang mengira kami saudara kembar yang tak mirip karna sifat kami.

"Ayolah, [na-"
"Dan.. Menghayati hujan,"lanjutnya dengan suara yang lebih pelan. Namun, aku masih bisa mendengarnya.

"Kau bisa sakit, Baka,"aku mendekatinya dan menarik tangannya ke arah pohon yang mempunyai dahan yang lebar dan daun yang lebat, guna berteduh.

"Ukh.. Ayolah Karma-kun! Ini hujan..! Kau tahu aku ini musim panas kan? Ini langka. Jadi biarkan aku hujan-hujanan dulu..,"rengek [name] padaku. Wajahnya memohon.

"Heh.. Aku tak akan terpengaruh. Ba-Ka- [Na-Me]," Aku mengalihkan pandanganku. Tak ingin menatap nya langsung. Takut berubah pikiran, alasanku.

"Hmm.. Mou! Karma-kun tega!" [Name] menghentak-hentakkan kakinya. Ia menggembungkan pipinya. Hey? Jangan buat wajah itu.

"Nanti kau sakit, baka,"aku menarik kedua pipinya kearah yang berlawanan.

"Ugyaa.. Levaskan afhuu,"rengeknya.
Aku melepaskan nya dan menyeretnya langsung kepohon tadi.

Author pov.

"Hatchim..,"kau bersin.

Sret.

"Huh?"
Jas Karma kini menutupi kedua bahumu. Berusaha membuat suhu disekitarmu naik.
Karma sendiri kini menolehkan kepalanya kearah lain, berusaha meredam rasa malu yang tiba-tiba melandanya.

"Ck. Lihat kau sudah bersin! Sekarang ayo pulang!"seru Karma kembali menyeretmu.

"Uhh.. Baiklah. Tapi..,"
"Banyak maunya, ne..,"kata Karma menatap datar padamu.

Menyerigai jahil, kau berkata

"Gendong aku!"
"Hee~ Tidak mau, kau berat."
"Hei, aku tidak berat!"serumu sambil mencubit pelan bahu Karma dan mendorong bahunya agar dia menunduk.
"Gah- Baiklah, aku menyerah, Hime-sama," Menuruti keinginanmu, Karma merendahkan tubuhnya. Dan, kau dengan senang hati melingkarkan lenganmu dileher Karma.

"Yaay!"serumu ceria saat Karma mulai berjalan dengan kau dipunggungnya.
"..Jangan banyak gerak, kau berat!"
"Hidoii~"

Tanpa saling mengetahui, rona merah menghiasi wajah kalian.

*****

"Nyuyaa! Karma-kun ada apa dengan [Name]-chan?"tanya Koro-sensei panik.

"Shush sensei~ Diamlah~"
"Kalian akan basah kalau hujan-hujanan,"

Entah darimana munculnya, sebuah payung merah, Koro-sensei berikan pada Karma yang menggendongmu yang tidur lelap.

"Nyurufufufu, sensei akan pergi, ne~"
Dan dengan wajah pink meninggalkan kau dan Karma berdua.. lagi.

-----

A/N : Ahaha.. Karma udah 2 kali muncul ya? *ketawa garing*

...

Yak. Harusnya Ikemen-kun dulu. Tapi ide nya stuck malah tau-tau kepikiran Karma :v

Gomenasai :"

Hope u like it, minna♡

9 Januari 2017

-Kage

[ON HOLD] Assassination Classroom x Fem!ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang