Makin kesini yang ngeread dan vote makin dikit. Gue ga ngelanjut kalo yang vomment dikit ya genks :') capek.
***
Entah kenapa gue merasa jantungan ketika Pastor menyuruh papi dan mama untuk berhadapan satu sama lain untuk di berkati.
Papi yang nikah, gue yang deg-degan masa.
Kak Kris dan kak Tao yang berada di sebelah kiri dan kanan gue daritadi gak berhenti mandangin gue. Risih juga sih, cuma mereka ganteng jadi gapapalah.
"Lo baik-baik aja kan?" ucap kak Tao akhirnya.
"Iya kak." jawab gue.
Gue melihat ke depan lagi.
"Maukah Anda menerima Kim Go Eun, menjadi istrimu dan berjanji setia mengabdikan diri kepadanya dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, serta mau mengasihi dan menghormati dia sepanjang hidupmu?"
Pastor memandang papi gue.
"Ya, saya mau."
Pastor kini memandang mama. "Maukah Anda menerima Kong Ji Chul, menjadi suamimu dan berjanji setia mengabdikan diri kepadanya dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, serta mau mengasihi dan menghormati dia sepanjang hidupmu?"
"Ya, saya mau."
"Atas nama Gereja Allah, di hadapan para saksi dan umat Allah yang hadir di sini, saya menegaskan bahwa perkawinan yang telah diresmikan ini adalah perkawinan Katolik yang sah. Semoga bagi kalian berdua Sakramen ini menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaan. Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia."
Anjrit! Papi gue ga duda lagi woi! Astaga, terharu gue. Kemudian Papi gue mengenakan cincin pernikahan mereka ke jari manis mama gue, begitu juga dengan mama gue. Dan mereka dipersilahkan untuk berciuman.
Gelap.
"Anak-anak belum boleh ngeliat." Mata gue ditutup. Dari suaranya, gue tau yang nutup mata gue pasti kak Kris. Kurang kerjaan banget sih.
Gue melepas secara paksa dan akhirnya tangan kak Kris terlepas dari mata gue. Gue mendengus kesal. "Apaan sih kak," gue ngeliat ke depan lagi dan papi mama gue udah selesai ciumannya.
"Kan, gue ketinggalan jadinya." keluh gue.
Kris mengulum senyum liciknya. "Ih, nachkal yaaa.."
Dan acara pun kembali normal. Setelah acara pemberkatan, kita langsung ke gedung resepsi pernikahannya di laksanakan. Masih kayak tadi, gue masih semobil sama Sehun. Hiks. Nasib orang cantik selalu dipasangkan sama orang ganteng. Saiklah :)
Keadaan gue sama Sehun sekarang flat banget se-flat muka nya si Sehun. Gue tau dia jutek, tapi masa sih dia gamau ngomong satu kata aja sama gue? Gila ga tuh? Dikasih suara tapi ga dipake, bodoh ya.
Kayaknya gak ada cara lain lagi ngebuat dia ngomong selain gue harus jadi cewe gatau malu.
Akhirnya gue memberanikan diri untuk ngomong, "Sehun,"
Wow, 8 detik belom di bales juga. Sabar.
"Oh Sehun," panggil gue lagi.
Masih gak dijawab juga.
"Woi cogan,"
Gak di bales lagi.
Anjeng. Ini maunya apa sih?
"SEHUNNNNN WOI SEHUNNNN BICARA PLISSS BOSEN TAU DIEM TERUS KAYA GINIIII IHHHH," seru gue ngedorong-dorong bahu Sehun.
"Mck," decaknya. "Berisik lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict × Exo12
FanfictionPunya saudara cowo satu dua orang, rasanya biasa aja kan? Tapi gimana dong kalo punya 12 saudara cowo yang ganteng dan menggoda iman?! Bunuh diri, kuy. -Raezella Asahina warn: 💀receh 💀non-baku 💀harem dan ena 15+ 💀kata-kata kasar 💀gak berfaedah ...