#32 - open

30.6K 5.8K 792
                                    

Malam ini Rae duduk menyendiri di taman belakang rumah mereka. Nggak tau kenapa rasanya memang lagi pengen sendiri aja. Otak Rae juga sibuk berkelabat memikirkan sesuatu yang belum ia temukan jawabannya.

Hubungannya dengan Sehun belum membaik. Belum lagi Rae mikirin Lay yang sakit karena kejadian kemarin. Rae merasa itu salahnya juga sih. Lay ngebelain dia waktu Chanyeol marahin Rae karena masalah kiss mark itu. Kalau aja Rae nggak lewat dari depan Chanyeol kemarin, pasti Lay nggak akan sakit gini.

Rae memijit pelipisnya. Bingung. Semenjak kedatangannya ke rumah ini semuanya jadi aneh.

Tiba-tiba seseorang duduk di sebelah Rae. Kepulan asap rokok itu dihembuskannya bersama helaan nafasnya. Rae lantas menoleh ke samping. Loh? Ngapain Kris ke sini?

"Kak Kris?" Rae menegakkan badannya.

"Biasanya kalo cewek sendirian malam-malam gini hantu suka nyamperin loh," kata Kai asal ngomong.

Rae cemberut. "Hah, apaan si,"

"Kenapa malam-malam diluar? Nggak kedinginan lo?"

"Lagi pengen aja kak,"

Kris menyandarkan punggungnya di bangku. Terus dia liat Rae, dalem gitu. Tatapannya teduh banget pokoknya.

"Lo lagi ada masalah ya?" tanya Kris dengan nada sedikit cemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo lagi ada masalah ya?" tanya Kris dengan nada sedikit cemas. Namanya juga Kris ya. Dia emang langsung peka gitu kalau lihat cewek sendirian. Kris udah banyak pengalaman soalnya. Ya gimana nggak langsung peka, ceweknya dimana-mana. Jadi Kris udah hapal betul trik-trik, gerak-gerik, kode-kodean cewek-cewek.

Rae diam. Bingung mau jawab apaan. Kris lumayan dekat sama Rae. Kris juga sering godain Rae namun cuma sekedar becandaan doang. Nggak kayak Sehun. Diam-diam makan dalam tuh bocah.

"Kenapa, dek?" tanya Kris lagi.

Rae masih diam. Sumpah. Mau jelasin juga dia nggak tau harus darimana.

"Yaudah, nggak usah dipaksakan." lanjut Kris mengisap rokoknya kembali. "Tapi kalo lo mau, ya gue bantu sebisa gue deh,"

Rae menarik nafas panjang lalu berkata, "Kak Kris...kayaknya gue orang yang nggak dibutuhkan dimana-mana,"

Kris menjatuhkan rokoknya terus menginjak sampai padam. "Kenapa lo berpikir kayak gitu?"

"Karena gue disini, semuanya jadi aneh. Semua jadi berselisih,"

"Kalo soal saudara kita, itu bukan salah lo."

"Tapi, kalo aja gue nggak masuk ke dalam keluarga ini-"

"Lo merasa terganggu?" sela Kris cepat.

"Ngg-nggak, bukan gitu kak.. Gue cuma ngerasa kehadiran gue cuma jadi masalah. Waktu gue hilang, semua orang sibuk nyari gue. Waktu gue berantem sama Sehun, kalian semua mengkhawatirkan gue. Kak Lay sakit karena gue, bang Chanyeol berantam sama kak Lay karena gue. Gue sebaiknya nggak masuk ke dalam keluarga ini kak." tangis Rae pecah.

"Kemarin Sehun ngungkapin perasaannya ke gue. Gue nggak bisa nerima dia kak.. Dia saudara gue.." isak Rae sambil nutup mukanya. Sedih banget gitu loh.

Kris melotot. Anjir. Sehun nekat banget nembak Rae disaat-saat kayak gini? Udah gila ya tuh bocah. Awas aja nanti.

Kris langsung bergeser ke arah Rae. Kelemahan Kris itu ya nggak bisa ngeliat cewek nangis. Bawaannya jadi pengen meluk. Kris langsung membawa Rae ke pelukannya. Cewek kalo nangis nggak butuh kata-kata, cuma butuh pelukan.

"Gue... Gue harus apa kak.. gue sama Sehun juga belum baikan karena masalah itu.. Gue nggak tau harus gimana..." adu Rae masih sambil nangis.

"Dengar, lo itu bagian dari keluarga ini. Kami semua khawatir sama lo karena kami terlalu sayang sama lo, kami terlalu mikirin lo, Rae.. Bukan karena salah lo. Kita ini saudara."

Rae melepaskan pelukan Kris dan memandang Kris lurus-lurus.

"Kalo kita saudara, kenapa gue nggak berhak tau apa-apa diantara kalian?"

"Maksud lo apa?"

"Gue memang nggak tau apa yang terjadi di antara kalian sebelum gue masuk ke keluarga ini, tapi pliss.. Gue juga pengen tau apa yang terjadi di antara kalian sekarang kak, gue pengen kalian lebih terbuka sama gue,"

"Rae.."

"Apa karena gue nggak ada hubungan darah sama kalian, gue masih dianggap orang lain disini? Apa karena kita nggak ada hubungan darah makanya kita bukan keluarga?"

Kris langsung memeluk badan Rae lagi. Rae makin nangis kejer. Kris itu sayang banget sama Rae. Biarpun Kris suka godain Rae, jahilin Rae, Kris nggak suka Rae sedih kayak gini.

Okelah, awalnya Kris kagum sama Rae karena cewek itu cantik banget. Ya namanya juga cowok ya. Liat yang bening-bening langsung melek. Tapi sebagai orang dewasa, Kris sadar. Perasaannya itu hanya sebatas mengagumi ciptaan Tuhan, bukan karena dia cinta sebagai cowok ke cewek. Kris sayang sama Rae karena Rae adalah adiknya. Dan Kris merasakan bahagia banget punya adik cewek.

"Rae, yang terpenting itu bukan karena ada hubungan darah. Yang harusnya terhubung itu adalah hati. Jangan nangis lagi, ya?" ucap Kris menenangkan.

"Mulai sekarang lo bebas nanyain apa aja ke gue. Gue jawab deh. Gue mau terbuka sama lo," Kris melepaskan pelukannya dan menatap Rae sambil tersenyum sumringah.

"Makasih kak," Rae ngusap air matanya sambil tersenyum.

"Jadi lo mau nanya apa, hm?" kata Kris menyandarkan badan lagi di punggung kursi. Kris menatap langit-langit malam yang dipenuhi bintang saat ini.

"Kak Lay sakit apa?"

Kris menoleh ke arah Rae. "Lo belum tau?"

"Nggak ada yang mau ngasih tau gue!" dengus Rae sebal.

"Oooo, tapi sebelum itu gue juga pengen bilang sesuatu sama lo," kata Kris.

Rae menautkan kedua alisnya. Bingung. "Bilang apa?"

"Lay itu...,"

Tbc

Hehehehe :3
Males lanjut ah kalian pelit ngevote

Brother Conflict × Exo12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang