#27 - hehe

30.9K 5.1K 901
                                    

Hari ini Rae nggak pulang bareng Sehun ataupun Kai. Rae nggak mau aja gitu ngerepotin orang-orang disekitarnya terus. Hm, sebenernya ini agak pencitraan ya. Tapi serius, dia lagi nggak pengen ngerepotin Kai dan Sehun.

Apalagi tadi Rae ngeliat Kai sama Sehun lagi kumpul-kumpul bareng teman kelompok komunitas mereka yang biasa. Nggak mungkin kan Rae nongol dan bilang, "Ayo pulang." terus?

Karena gimanapun juga Kai sama Sehun itu punya kehidupan masing-masing. Kerja mereka nggak cuma ngurusin Rae. Rae sih sebagai anak yang dididik berkelakuan baik tau diri aja. Jadi dia milih pulang nebeng ke Lisa.

Pas masuk ke rumah, seperti biasa selalu sepi. Walaupun papi dan mamanya udah pulang sejak minggu lalu, bukan berarti keduanya selalu di rumah. Papi dan mamanya sama-sama berkarir. Meskipun jarang dirumah, sebagai orangtua mereka nggak lupa anaknya kok. Kalo malam-malam, biasanya pada ngumpul, ngobrol ini itu.

Rae langsung duduk di sofa panjang di ruang tamu. Capek. Minggu depan udah try out. Minggu depannya lagi ujian sekolah. Terus minggu depannya lagi ujian praktek. Terus minggu depan-depannya lagi bakal ada ujian nasional.

Resiko jadi anak kelas 12 SMA ya gini. Apalagi kan si Rae murid baru tuh. Dan semester genap rata-rata udah nggak belajar efektif lagi, udah hari-hari ulangan. Kicep kan tuh. Rae harus belajar mati-matian.

Untung aja ya otaknya gak sebego tetangga sebelah yang namanya Nani itu. Rae sih sejauh ini nilainya baik-baik aja. Bahkan lebih bagus dari Sehun dan Kai. Rae gitu orangnya. Sampe mimisan pun jadi deh asal nilainya bagus biar bisa masuk jalur undangan. Ya kalo ga masuk juga gapapa sih memang. 

Rae langsung selonjoran di sofa. Sumpah dia bener-bener ngantuk. Mau jalan ke kamar aja udah nggak sanggup lagi jalan. Jadi dia pun...tertidur. Bhay.

***

Mata Rae terbuka pelan-pelan. Entah udah berapa lama dia ketiduran sampe nggak sadar kalo dia beneran tidur sembarang di sofa.

Tapi pas dia udah lumayan sadar, Rae langsung terkejut. "Sehun!" pekiknya. Sehun sontak langsung mundur ke belakang ketika mata Rae terbuka lebar dan membenahi posisinya jadi duduk.

"Eh, eh, maaf udah buat lo bangun." kata Sehun merasa bersalah.

"Lo ngapain disini?" tanya Rae.

"Gue cuma makein lo selimut. Nggak enak aja diliat kalo lo tidur pake rok. Lo tau kan di rumah ini semuanya cowo, setan lewat, tamat riwayat lo."

Rae ngelihat ke bawah. Ternyata selimut tebal motif grup sepak bola MU menutupi sebagian tubuhnya ke bawah. "Makasih, Hun. Gue jadi nggak enakan, hehe." sahut Rae nyengir. "Tapi, udah berapa lama lo disini? Lo ngeliat gue tidur dong?"

Sehun terhenyak.

Lah, mampus. Jawab apaan gue jir?

"Oh-itu, nggak, nggak lama kok. Satu atau dua menit yang lalu mungkin," kata Sehun mulai salah tingkah. Padahal mah dia boong. Dia udah nengoin Rae dari sejam yang lalu.

"Bohong kok dipelihara,"

Rae dan Sehun langsung menoleh ke samping. Disana ada Kai berdiri udah pake baju rumah, nggak pake baju sekolah lagi kayak Sehun dan Rae. "Kai?" Rae menyerngit.

"Lo udah ngelihatin dia lebih dari satu jam." lanjut Kai lagi sambil memandang Sehun seolah nggak senang.

Kai anjing.

"Iyakan, Sehun?" tanya Kai meledek Sehun.

"Bukan urusan lo," jawab Sehun tak acuh. "Mending lo cuci kaki, cuci tangan, makan siang, terus tidur sana. Sampah,"

"Loh, kenapa lo jadi marah?" tanya Kai mendengus geli. "Lo nggak senang kalo gue jujur ke Rae? Lo takut dia tau kalo lo pengen nyerang dia?"

Sehun nggak tahan lagi pengen nonjok Kai sekarang. "Jangan pancing gue buat ninju lo sekarang," kata Sehun maju dan menarik kerah baju Kai.

"Eh lo berdua kenapa jadi ribut sih?" Rae panik sendiri.

"Ya, kalo lo mau ribut sama gue, silahkan." jawab Kai. Sehun menggeram kesal. Baru aja dia pengen nonjok muka Kai, Chanyeol tiba-tiba dateng dan masuk dari pintu depan.

"Oi, oi, ngapain lo berdua?" Chanyeol langsung narik Kai menjauh dari Sehun.

"Gausah ikut campur," jawab Sehun melawan.

Chanyeol menghela nafasnya. Dua adik nya ini memang dari dulu sifat bocahnya nggak berubah. Apalagi semenjak Rae dateng. Sehun dan Kai makin benar-benar kekanak-kanakan.

"Kalo mau ribut, di luar. Jangan disini," kata Chanyeol.

Sehun mendengus sebal. "Semua yang dibilang Kai tadi bohong. Gue nggak niat macem-macem sama lo." kata Sehun ke Rae.

Kai mengededikkan bahunya. "Yayaya, teruslah berbohong, nak." terus Kai pergi dari hadapan mereka bertiga.

Chanyeol menghela nafasnya lalu menatap Sehun yang masih kesal. Waktu Sehun memutar matanya malas, Chanyeol langsung mengetuk kepala Sehun pake kepalan tangannya. Memang Sehun sekali-kali perlu di tampol biar nggak kebiasaan.

Tuk!

"Anjing, kok jadi gue?" gerutu Sehun nggak terima. Sayangnya Chanyeol udah pergi dari ruang tamu dan meninggalkan Rae dan Sehun berdua di ruang tamu.

Rae heran sendiri. Dia mengangkat alisnya satu sekarang. Sehun menatap Rae dan langsung memalingkan wajahnya ketika mata mereka saling melihat satu sama lain.

 Sehun menatap Rae dan langsung memalingkan wajahnya ketika mata mereka saling melihat satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kenapa?" tanya Rae bingung.

"Ng-nggak, gue nggak papa." jawab Sehun menutup mulutnya. "Sekali lagi kalo lo mau tidur, di kamar. Jangan disini. Gue ke kamar dulu." kata Sehun final lalu berjalan meninggalkan Rae sendirian.

Ketika berjalan menuju kamarnya, Sehun mengumpat kecil dan melafalkan beberapa permohonan dalam hati.

Anjir, semoga dia nggak sadar. Semoga dia nggak sadar.

***

Rae berjalan dengan langkah gontai ke kamarnya. Pas udah nyampe di kamar bernuansa ungu yang luas, Rae langsung melempar asal tasnya entah kemana dan menjatuhkan dirinya ke tempat tidur.

Rae menghembuskan nafasnya berkali-kali. Kayaknya mandi air hangat cocok merilekskan badannya saat ini.

Waktu Rae beranjak dari kasur karena ingin mandi, Rae melucuti pakaiannya satu persatu dan masuk ke kamar mandi yang ada di dalem kamar.

Seperti biasa cewe pada umumnya. Mereka pasti ngaca kalo ketemu sama cermin. Rae juga gitu. Di kamar mandi ada kaca besar. Jadi Rae berkaca dulu disana ngagumi betapa indah lekuk tubuhnya. Sebelas duabelas sama Ariana Grande, cihuy.

(͡° ͜ʖ ͡°)

Eh, eh, bentar. Ini kayak ada yang aneh di bagian tubuh Rae.

Rae mencondongkan badannya lebih dekat ke kaca lagi. Kayak ada yang berbeda tapi apa ya? Rae meneliti bagian mukanya. Aman kok. Kemudian Rae melihat badannya. Aman juga.

Namun matanya seketika melotot ketika mendapati tanda merah di bagian lehernya.

"Anjing! Siapa yang cupang gue?!" pekik Rae histeris sambil megangin lehernya.

***

Kalo ada waktu besok gue update lagi, bhay.

Hehe.

Brother Conflict × Exo12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang