"Udah nyampe, ini rumah gue."
Motor Jungkook berhenti di halaman parkir rumah. Terus doi buka helmnya. Dia melihat ke belakang dari kaca spion, eh ternyata Rae kesusahan ngelepas pengait helm itu karena tersangkut di besi kecilnya. Jungkook ketawa tuh terus dia turun dari motor.
"Sini gue lepasin," kata Jungkook gentle abitch. Jungkook ngulurin tangannya ke depan, ngeraih pengait helm Rae.
Rae cuma nyengir cantik. "Hehe, nyangkut gitu, Kuk."
Jungkook ngelama-lamain tuh ngelepasnya, sekalian modus. Dia ngelepas sekaligus ngeliatin muka Rae dari dekat. Uh, cantiknya ya Tuhan..
"Udah," kata Jungkook menarik helm Rae ke atas dan ngeletakin di atas motornya. "Ayo,"
Rae ngangguk dan ngeikutin langkah Jungkook ke depan pintu rumah. "Rumah lo bagus ya, banyak bunganya lagi," gumam Rae ngedarin pandangan ke seluruh arah rumah JK.
"Bunga nyokap gue semua itu," kata Jungkook sambil mencet bel rumahnya.
Gak berapa lama, pintunya terbuka dan menampilkan sosok perempuan yang belakangan ini di kenal Rae karena Lisa gak berhenti membicarakan cewek itu.
Cewek itu mematung sambil ngeliatin Jungkook dan Rae bolak-balik. "Kok abang pulang bareng dia?" Somi menyerngit sambil nunjuk Rae.
Rae yang merasakan kehadirannya kayak nggak diterima sama Somi langsung menyerngit. "Kenapa? Lo gasuka?" jawab Rae menantang.
"Minggir Som," Jungkook menggeser badan Somi ke samping sambil membawa Rae masuk ke dalam. Somi langsung melotot kan tuh. Ini Jungkook seenak jidat bawa cewek ke rumah. Apalagi cewek itu teman Lisa, kakak kelas sekaligus musuhnya.
"Eh eh, kalian mau kemana?" Somi langsung ngejar Jungkook sama Rae.
"Kawin," jawab Jungkook asal membuat Rae langsung menoleh ke arah doi.
"Becanda." lanjut Jungkook datar. Somi berdecih di tempatnya dan nggak ngikutin mereka lagi. Tapi si Somi ngomel-ngomel di tempat, mulutnya komat-kamit. Gatau bilang apa aja yang penting dia ngumpatlah.
Jungkook ngebawa Rae ke kamarnya tuh. Rae mah ngikut aja. Dia kan positif thinking. Jadi di dalam pikirannya tuh bersih dari hal-hal haram.
Jungkook nutup kamarnya sementara Rae langsung duduk di kursi panjang yang diletakin di tepi jendela kamar.
"Wow, berantakan bener kamar lo," celetuk Rae jujur sambil memperhatikan setiap sudut kamar Jungkook yang dipenuhi barang-barang yang gak diletakin sesuai tempatnya. Bayangin aja, sempak aja ada di meja belajar.
Jungkook terkekeh terus doi duduk di tepi tempat tidur. "Lo kalo ngehina rasanya kayak lagi muji ya,"
"Celana dalam lo di meja belajar tuh," kata Rae lagi menunjuk meja belajar Jungkook pake dagunya.
Jungkook langsung melotot dan mengambil segitiga bermuda itu dari mejanya dan langsung nyembunyiin di bawah bantalnya. "Hahhahaahah, lo kalo ngomong santai bener ya,"
"Jadi kita ngapain disini?" tanya Rae sambil menggoyang-goyangkan kakinya di bawah.
"Ya lo maunya ngapain?"
"Lah, lo yang ngajak gue ke rumah lo?"
"Lah, lo kenapa mau ke rumah gue?"
Rae memutar matanya jengah. "Kampret." dengusnya. "Eh, itu adek lo sensi banget sama gue kayaknya,"
Jungkook mengangguk. "Karena lo temen si Lisa kayaknya,"
"Dih, gitu aja baper. Bilang tuh sama adek lo jangan deket-deket Taeyong,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict × Exo12
FanfictionPunya saudara cowo satu dua orang, rasanya biasa aja kan? Tapi gimana dong kalo punya 12 saudara cowo yang ganteng dan menggoda iman?! Bunuh diri, kuy. -Raezella Asahina warn: 💀receh 💀non-baku 💀harem dan ena 15+ 💀kata-kata kasar 💀gak berfaedah ...