Mereka berpencar.
Kris, Tao sama Luhan nyari bertiga.
"Gue yang nyetir." kata Tao membuka pintu kemudi. Tapi, Kris langsung narik baju Tao.
"Gue yang nyetir."
"Gue."
"Gue."
"Anjing, lo berdua! Ayo buru!" pekik Luhan langsung masuk ke dalem mobil Jeep yang mereka pake.
"Gue yang nyetir. That is my style." kata Kris memicingkan mata ke Tao dan langsung menyerobot tempat duduk kemudi.
"Anjinglah." umpat Tao dan duduk di kursi penumpang belakang.
Baekhyun, Suho, dan Lay nyari bertiga juga. Tapi mereka ribut kaya Kris dan Tao yang rebutan siapa yang berhak nyetir.
Chen, Xiumin, sama DO langsung tancep gas dengan mobil yang dibawa sama Xiumin.
Tinggal Chanyeol, Kai sama Sehun yang tinggal.
"Lo mau bertiga nyari nya atau sendiri-sendiri aja?" tanya Kai yang daritadi cuma ngelihat Chanyeol dan Sehun diam di tempat. "Cepetan anjing!"
"Gue naik motor aja." Chanyeol berlari ke garasinya terus ngambilin motornya.
"Lo gimana Sehun? Jangan diam aja, sampah. Ini juga karena lo makanya Rae ga pulang." sinis Kai.
"Gausah nyalahin orang. Mending lo intropeksi diri sendiri aja."
"Lo berdua kayak cewe ya, anjing. Hun, ayo. Lo sama gue." kata Chanyeol.
"Gak usah. Biar gue nyari sendiri." kata Sehun langsung naik ke motor ninja besarnya.
Terus dia langsung nancep gas.
Brum brum brum nggeeeeengggg brumm
Semua nya kini berpencar nyari Rae. Mana udah malem lagi, ya makin susah nyarinya. Kai sih yang kaya tai. Main tinggal aja. Jadi repot gini kan.
Sehun ngelirik kanan-kiri nyari dimana cewe itu. Ya, walaupun rasa benci lebih besar daripada rasa sukanya, dia tetap nyariin cewe itu. Gatau kenapa Sehun tiba-tiba mau ngelakuin hal yang paling dibencinya. Padahal dulu dia berharap Rae hilang aja dari rumah. Eh tapi sekarang, pas udah hilang, eh dicariin juga. Ckck, Sehun.
Chanyeol masih melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Cowo itu juga sama. Nyariin cewe ngeselin itu di tengah gelapnya malam. Kalo Rae ga ketemu, udah, kelar idup mereka sekeluarga.
Sementara Kai masih merutuki dirinya. Dia nyesal banget sekarang. Mampus kan. Mati aja lo sono, anjing. Dia melambatkan mobilnya, mencari-cari cewe itu hanya dengan bantuan cahaya dari lampu mobil. Kalo Rae ga ketemu juga, dia bakal bunuh diri katanya.
Sementara Kris, Tao, dan Luhan masih ribut di mobil mereka.
"Ini kemana lagi anjing, daritadi muter-muter terus." protes Tao.
"Lo diam aja, bisa? Lo ngebuat gue makin pusing, bangsat." sahut Kris.
"Sekali lagi lo berdua berisik, gue tendang lo dari sini." timpal Luhan yang daritadi mijit kepala ngeliat Kris sama Tao yang ribut.
Di mobil lain, Chen nelfon-nelfoni nomor Rae tapi ga diangkat. Xiumin fokus ke jalanan sambil ngumpat sesekali. Sementara, DO melafalkan doa-doa biar Rae ga kenapa-napa. Dia gamau adik tirinya dalam bahaya.
Di mobil lain, Baekhyun, Suho sama Lay hampir mati. Gimana enggak? Lay nyetirnya kaya tai. Balap banget, cui. Sampe jantung Baekhyun lepas entah kemana. Suho sampe meremin mata gamau liat kepiawaian Lay dalam hal nyetir. Nyalip sana, nyalip sini kayak orang lagi dikejar sama polisi karena ketauan nyelundupin narkoba.
"Pelan-pelan babi!" umpat Suho ditengah ketakutannya.
"Aing belom mau mati. Aing belom mau mati." ucap Baekhyun megangin dadanya.
***
Di tempat lain di waktu yang sama, Rae masih meluk lutut. Dia gatau mau ngelakuin apa.
Dia ngelirik jam tangannya. Udah jam 9 lewat.
"Resmi lah gue mati hari ini." kata Rae bermonolog.
Dia membenamkan kepalanya lagi di lututnya. Mau nangis, tapi air matanya ga keluar-keluar. Kasian ya.
Rae pun berdiri. Dia udah mutusin buat jalan lagi. Dia aja gatau sekarang udah dimana. Kakinya ngebawa dia melangkah terus sampe Rae ngelihat sebuah ruko berlampu terang yang tulisannya "INDOMARET" di depan.
Krak krik kruk krek krok
Mana perutnya bunyi-bunyi lagi. Hikz. Rae megangin perutnya.
"Gue lapar banget, anjinglah." makinya lagi.
Dia pun berjalan lagi sampe ke depan minimarket itu. Dia nengo ke dalam. Mau nyuri, tapi ntar ketawan, trus dia masuk kantor polisi kan ga elit banget.
Apa Rae harus ngegodain mas-mas kasir aja biar dapet gratisan, hm?
Hm. Leh uga.
Rae pun masuk ke dalem. Dia ngeliat mas-mas kasirnya mandangin Rae dari atas sampe bawah. Rae menyunggingkan senyumnya trus dia duduk di atas meja kasir dengan gaya binal.
"Malam, mas." Rae mulai menggoda.
"M-malam." sahut mas kasir itu sambil nelan ludah.
Rae menggigit bibirnya, seksi. "Eumm... Mas lagi jaga ya?"
"I-iya mbak. A-ada perlu apa, y-ya?"
Rae mengambil permen tangkai dari tempatnya yang ada di atas meja kasir. Terus tangan Rae mengambil cokelat yang diletakin di rak bawah meja kasir.
"Saya mau ini, boleh ya mas?" tanya Rae mengerlingkan matanya. Dia menjilat bibirnya sendiri, agar misinya sukses.
Dasar perempuan binal.
Maafin Rae ya God, Rae bakal mandi kembang abis ini. Hiks. - Rae
"Ngg.. Ngg.."
"Mas, boleh ya?" tanya Rae lagi.
"I-iyaaa mbak."
Rae senyum.
See?
Dia berhasil coy.
Rae pun turun dari meja kasir dan berlenggak-lenggok berjalan keluar pintu. Terus dia lari sekenceng mungkin sampe jauh dari indomaret itu.
Rae bersorak girang. Yeyeyeyey, akhirnya dia makan juga.
Rae ngebuka cokelatnya dan langsung memakan makanan bewarna cokelat itu dengan lahap sampe matanya menyipit karena cahaya lampu motor menyilaukan matanya.
Siapakah dia?
(͡° ͜ʖ ͡°)
Kalian akan tahu jawabannya pada suatu hari nanti.
***
GUE LAGI GABUT MAKANYA GUE NGETIK
GANTUNG YA?
EUM... GAPAPA LAH YA
KAN YANG SEGALA SESUATU YANG GANTUNG-GANTUNG ITU ENA.(͡° ͜ʖ ͡°)
VOMMENT SEBANYAK-BANYAKNYA BARU GUE LANJUTIN :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict × Exo12
FanfictionPunya saudara cowo satu dua orang, rasanya biasa aja kan? Tapi gimana dong kalo punya 12 saudara cowo yang ganteng dan menggoda iman?! Bunuh diri, kuy. -Raezella Asahina warn: 💀receh 💀non-baku 💀harem dan ena 15+ 💀kata-kata kasar 💀gak berfaedah ...