#33 - kai tahu

25.3K 5K 712
                                    

Rae mengetuk-ngetukkan pensilnya di atas meja belajarnya. Dia pusink tujuh keliling. Pikirannya banyak banget. Bentar lagi paling dia stress, trus jadi orang gila yang sering tidur depan indomaret. G.

"Rae," Jungkook nyenggol lengan Rae. Akhir-akhir ini Rae jadi pendiam gitu. Kalo ngomong seadanya. Kalo guru ngelawak dia cuma ketawa kecil dan bersikap datar kayak biasa lagi. Kuki kan jadi sedih kalau temen semejanya kayak gini.

"Raezella!"

"Eh, eh, apa? Apa?" Rae mengerjap sadar terus noleh ke Jungkook. "Kenapa Kuk?"

"Mikirin apa sih? Diem mulu," gerutu Jungkook. "Sakit Rae dicuekin sama kamu tuh,"

Rae meringis keki. "Jijik dengarnya Kuk," Rae meletakkan pulpennya di tengah bukunha. "Gue gapapa, kok. Lagi banyak pikiran aja."

"Lo ada masalah? Kalo ada lo bisa-"

"Nggak papa kali, Kuk. Biasa aja, hahaha," sela Rae langsung. Tapi si Jungkook mah cowo pekaan.

Kalo cewek ngomong "gakpapa" berarti mereka "kenapa-kenapa" - Jungkook 😊

"Kayak lo bisa boongin gue aja, Rae. I know you so well, kali Rae,"

Rae menyentil telinga Jungkook. "Najis. Udah ah,"

Sejujurnya kata-kata Kris masih terngiang di benak Rae daritadi. Rae udah mencoba melupakan tadi tetap aja nggak bisa.

Kalian kepo ya?

Gue juga kepo jir. Gue yang buat cerita gue yang gak tau selanjutnya gimana. Pusink gaes.

Anjing lu thor - readers

Kenawhy nama q dibawa-bawa? - anjink

Ntahlaya tot.

Canda kok hehe. Nanti juga kalian tau tapi bukan sekarang.

Tapi tahun depan. G.

"Oh iya Rae, Senin udah try out. Udah ada persiapan nggak lo?"

Rae melotot. Astaga. Untung aja Jungkook ngingetin dia. Kalo enggak, mungkin Rae nggak tahu kalo Senin jadwalnya try out kelas 12.

"Lah, belom. Sistem try out disini gimana, Kuk? Susah?" tanya Rae. Rae agak nggak ngerti gitu. Soalnya sistem belajar Indonesia sama Jepang itu beda. Biasanya di Jepang bulan-bulan Maret kayak gini udah sibuk sama tes ujian masuk universitas.

"Ya gitu deh. Kayak ujian biasa, sih. Santai aja," kata Jungkook.

Rae manggut-manggut. Bel pulang tiba-tiba berbunyi. Lantas anak-anak kelas langsung teriak senang. Bahagia emang sesederhana itu, sob. Mendengar bel pulang senangnya bukan main.

Setelah berdoa pulang, anak-anak keluar kelas kan tuh. Jungkook pamit duluan sama Rae kayak biasa. Kalau ditanya Jungkook masih demen sama Rae, jawabannya masih. Tapi Jungkook nggak ada niat buat jadiin Rae pacar. Soalnya Jungkook langsung mundur ngeliat Rae punya 12 saudara tiri yang yahud.

Kalo dibandingin sama Jungkook mah, Jungkook itu ibarat tukang kebun kerajaan.

Rae masukin buku-bukunya. Dia ngelirik Sehun yang juga sama. Sumpah demi apapun, Rae gak tahan lagi diem-dieman gini sama Sehun. Rae nggak ngerti kenapa Sehun jadi jaga jarak kayak gini.

Di rumah dicuekin, di sekolah apalagi. Padahal dulu main nyosor nyium Rae. Hm. Gatau diri ya lo, Hun.

Rae menghela nafasnya. Mengalah bukan berarti kalah, kan? Kayaknya dia harus mengakhiri permusuhan ini.

"Sehun," panggil Rae.

Sehun nggak peduli. Cowok itu sekarang menyampirkan tasnya pada kedua pundaknya dan keluar dari bangku. Kemudian Sehun jalan keluar kelas karena anak-anak yang lain udah pada pulang.

Brother Conflict × Exo12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang