Rachel menuruni tangga dan mendapati ruangan makan ramai, tidak biasanya Lucifer dan keluarga berkumpul untuk sekedar makan. Lucifer dengan cepat meraih pinggang Rachel dan mendekatkannya "Mom, Dad.. Ini Rachel" jelas Lucifer sebelum beribu-ribu pertanyaan yang akan terlontar dari ibunya.
"Halo Ms. Kimberly, halo Mr. Albert, senang bertemu kalian " jawaban gugup tetapi tetap disertai dengan senyuman semanis mungkin. "Halo Rachel sayang, senang bertemu denganmu juga. Panggil saja aku Kim" senyuman ramah didapatkan oleh Rachel.
Lucifer memberikan Rachel tempat duduk tepat di sampingnya dan di depannya terdapat Kimberly yang tersenyum sangat ramah dan hangat. Rachel menegang saat melihat pria yang berada di samping Kimberly, pria itu... Pria yang mabuk semalam dan membuat Rachel menjadi gelisah.
"Si brengsek itu Laurent, adikku yang paling brengsek yang aku punya. Dan satu lagi Lena tetapi dia baru akan pulang dari Copenhagen besok" jelas Lucifer dengan ogah-ogah. Kimberly memutar bola matanya "Apa kau tau adikmu semalam berantem Lu?" Tanya Kimberly dengan penasaran. Rachel hanya bisa tertunduk karna dia merasa lebam di wajah Laurent itu karna ulahnya, karna Lucifer menyelamatkannya.
Lucifer menatap mommy nya dan kembali makan "Dia pantas mendapatkan itu mom" balas Lucifer disela-sela makannya. Handphone Lucifer berbunyi nyaring dia mengangkat dan terlihat sedang berbicara serius dengan orang disebelahnya. Setelah mematikan telpon Lucifer meminum air dan langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Aku harus ke Rumas Sakit, ada yang akan operasi dadakan mom, aku pergi..." sambil menarik jas yang tersampir di bahu kursi itu. Mr. Albert hanya menatap anaknya sekilas dan kembali melanjutkan makannya. Sedangkan Laurent hanya diam membisu seribu bahasa.
Satu hal lagi yang tak diketahui oleh Rachel tentang Lucifer, dia adalah seorang dokter...
Sebenarnya sangat banyak yang ingin ditanyakan oleh Rachel, hanya saja ia belum mendapat waktu yang tepat untuk menanyakan itu semua.
Selesai acara makan, Kimberly mengajak Rachel untuk berjalan ke belakang mansion, mereka duduk di tepi kolam berenang sambil menyesap tehnya. Hamparan laut di depannya seakan melambai-lambai, semilir angin menerbangkan rambut Rachel dengan camtiknya.
Kimberly masih kelihatan muda, masih sangat cantik, dan masih sangat bersemangat tentang dirinya. Pertanyaan demi pertanyaan Kimberly ajukan kepada Rachel. Rachel dengan senang hati menjawabnya, hingga suatu pertanyaan menyesakan dadanya 'Bagaimana keadaan ayah dan ibu? Apakah mereka tidak keberatan membiarkan anak gadisnya tinggal disini?' Rachel menunduk, entah mengapa ia masih tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.
Dia masih tidak bisa mengontrol untuk tidak menangis saat ditanya tentang orang tuanya. Ia masih sangat-sangat terpukul, ia masih merutuki dirinya karna terlalu egois ingin ke Disneyland, ini semua salahnya...
'Ini semua salahku...' gumam Rachel.
Buliran bening itu jatuh begitu nsaja, mengenai permukaan rok berwarna pink pastel yang dikenakannya, ia merindukan ayah dan ibunya... Sangat merindukannya...
Sebuah tangan menangkup wajah Rachel
Kimberly...
Ia menghapus bulir-bulir bening yang berada di pipi Rachel, Rachel menatap sendu Kimberly. Dahulu ibunya juga melakukan hal yang sama yang Kimberly lakukan. Menghapus air mata Rachel...
"Ayah dan ibuku sudah meninggal Kim" isakan itu semakin membuat bulir-bulir bening mengalir dan menganak sungai. Seakan mengerti, Kimberly langsung memeluk Rachel dengan hangat dan penuh kasih sayang.
"Sshh... kau memiliki aku Chel, aku akan merawatmu selayaknya anak. You'll be fine Chel.." bisik Kimberly di samping telinga Rachel. Suara itu seakan-akan adalah suara termerdu yang pernah di dengarnya, suara yang sanggup membuat Rachel tenang dan mengatur nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Ones
Romance21+++ Rachel Q. Anderson Setelah kejadian 15 tahun lalu, hidupnya menjadi kelabu. Hidup bersama dengan Aunty yang merupakan satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Pertemuan dengan seorang Lucifer merubah segala hidupnya. Lucifer Morningstar Pria d...