Do i?

12K 703 12
                                    

(Author note: Jangan lupa baca cerita terbaru aku ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Author note: Jangan lupa baca cerita terbaru aku ya. Ada Theo James dan Rosie Huntington loh. Gak nyesel deh kalo baca. Thank youu)

•••
Setelah percintaan yang panas di dalam kamar mandi, Rachel sedang terduduk di meja makan menikmati makanannya.

Begitupula dengan yang lain, Lena yang sedang memainkan ponselnya tertawa cekikikan.

"Lena, kita sedang sarapan. Apa bisa kau matikan dulu ponselmu?" Tanya Albert memandangi putrinya.

Lena cemberut mendengar teguran sang ayah. Rachel memandangi keluarga itu. Mereka terlalu sempurna untuk dirusak.

"Kau ingin menambah lagi?" Tawar Kim kepada Rachel. Rachel menggeleng. Dia sudah kenyang.

"Nanti malam Selma akan mengadakan Konfrensi pers terkait dengan rekaman yang kita adukan. Kau akan datang?" Tanya Albert kepada Lucifer yang sedang meneguk jus jambunya.

"Ya, tentu. Laurent kau ikut denganku?" Tanya Lucifer yang lebih kepada perintah untuk Laurent. Laurent hanya memutarkan bola matanya.

"Apa aku boleh ikut?" Tanya Rachel yang membuat semua pasang mata menatapnya.

"Tidak"

"Tentu"

Jawab Lucifer dan Albert bersamaan.

"Tidak Dad, dia tidak bisa ikut. Kalau dia ikut semua akan tau bahwa dia masih hidup. Kita tidak akan bisa membuatnya lebih sengsara kalau rencana kita berhenti disini" jelas Lucifer yang membuat Rachel dan yang lain tertegun.

Pasalnya itu adalah kalimat terpanjang Lucifer yang diucapkannya.

"Apa?" Tanya Lucifer cuek.

"Aku baru tau kau bisa berbicara panjang lebar Lu" gumam Laurent yang membuat Rachel dan Lena tertawa.

"Baiklah kalau itu maumu." Jawab Albert. Ia beranjak dan pergi menuju ruang kerjanya.

Setelah kepergian Albert yang disusul oleh Kim, Rachel duduk di sofa ruang tamu diikuti Lucifer.

"Apa yang kau rencanakan untuknya?" Tanya Rachel penasaran.

Lucifer menoleh kearah Rachel "Tidak, hanya ingin membalaskan apa yang dia lakukan padamu" jawab Lucifer acuh.

"Ku mohon, jangan menyakitinya. Hanya dia saudara yang ku punya" pinta Rachel sembari menggenggam tangan Lucifer.

"Kau telah di sakiti, dan kau masih begitu baik padanya? Apa yang salah dengan otakmu?" Tanya Lucifer memicingkan matanya.

"Tidak, hanya saja aku tidak punya siapa-siapa lagi" jawab Rachel lesu. Ia menundukan wajahnya.

"Hei" panggil Lucifer, ia memegang dagu Rachel agar pandangannya sejajar.

"Kau memiliki Kim, ada aku Lena dan Laurent juga. Dan jangan Lupa Albert. Kau memiliki kami" ucap Lucifer tulus. Matanya menyiratkan kebenaran yang mendalam.

Rachel menatap Lucifer dalam, setiap ia menatap manik mata hitam itu, selalu terdapat kenyaman yang dihantarkannya.

Rachel memeluk Lucifer lama, seakan tak mau melepaskannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachel memeluk Lucifer lama, seakan tak mau melepaskannya.

Lucifer yang mendapat pelukan tiba-tiba menjadi sedikit terhuyung.

Tapi ada yang aneh dari pelukan ini. Pelukan ini tak seperti yang biasa ia rasakan.

Ada sesuatu yang menghantarkan rasa aneh.

Ada suatu perasaan senang dan bahagia yang membucah, perasaan aman dan nyaman yang melingkupi.

Apa mungkin?

'I think i fell in love with you. Do i?' Batin Lucifer.


Balik lagii...
Semoga kalian suka ya,..
Jangan lupa baca cerita terbaru aku, judulnya The Most Wanted...
Thank youui

Happy Reading

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang