The Truth

11.9K 691 8
                                    

"Baik-baiklah dirumah. Rasanya aku akan pulang larut." Lucifer mengelus pipi Rachel dan mengecupnya cepat.

"Kenapa kalian tidak menikah? Kalian seperti pasangan suami istri" gumam Laurent yang masih dapat di dengar oleh semua orang yang ada disana.

"Oh, kau sudah pintar berbicara sekarang." Ucap Lucifer menatap sinis Laurent.

"Aku hanya berkata pendapatku, kau tidak perlu sinis seperti itu kepadaku Lucy" ejek Laurent yang langsung masuk kedalam mobil.

Albert sudah berada di dalam mobil, Lena dan Kim hanya tertawa.

Rachel tersenyum kecil, Laurent selalu bisa membuat suasana menjadi hidup.

"Aku pergi Mom," ucap Lucifer mengecup Kim cepat. "Jaga Mommy ku" sambungnya kepada Lena dan mengecup pipi Lena cepat.

"Ay ay Captain" balas Lena sembari memberi hormat kepada Lucifer.

Lucifer masuk kedalam mobil, mobil tersebut melaju diikuti mobil lain yang berisi bodyguard. Setelah keluar dari gerbang mansion, Kim masuk kedalam mansion.

"Kalian berdua jangan keluyuran" tunjuk Kim kepada Rachel dan Lena.

Lena mengangguk cepat. "Kau fikirkan apa yang aku fikirkan?" Ucap Lena menoleh kepada Rachel dan menyengir.

"Ya" balas Rachel.

•••

"Kau tau, bukan ini yang sebenarnya aku fikirkan" gerutu Lena di dalam mobil. Mereka sedang dalam perjalanan ke suatu tempat.

Rachel yang menyetir hanya terkikik. Dia harus berbuat sesuatu.

"Terima saja Lena, kau belum boleh menyetir" ejek Rachel yang tambah membuat Lena mengerucutkan bibirnya.

"Ini tidak adil Rachel" Lena merajuk, tapi itu terlihat lucu dimata Rachel.

"Kau tau, aku sangat ingin memiliki saudari perempuan" Rachel menatap jalanan didepan sementara Lena menatap Rachel.

"Kenapa?" Tanya Lena.

"Agar aku bisa mengerjainnya, agar aku memiliki teman berbicara" Rachel menoleh Lena sekilas menampilkan wajah tak bersalahnya.

Setelah mereka sampai pada suatu gedung, Rachel keluar diikuti oleh Lena.

"Q Consolidated?" Tanya Lena yang melihat nama di depan gedung.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachel hanya mengangkat bahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachel hanya mengangkat bahu. Ia juga sama seperti Lena, ini kali pertamanya ia menjejalkan kakinya di gedung ini.

Di depan meja resepsionis Lena bertanya dimana ruang konfrensi persnya berada. Setelah mendapat informasi, Lena dan Rachel menuju lantai yang dikatakan oleh resepsionis tadi.

Rachel menundukan kepalanya yang ditutup dengan topi. Ia akan memberi kejutan hanya untuk satu orang.

"Kau siap?" Tanya Lena yang berbalik menghadap Rachel saat mereka berhenti di depan pintu ruangan.

"Disana akan sangat ramai, tapi aku akan selalu mendukungmu" ucap Lena yang menggenggam tangan Rachel.

Rachel tersenyum dan mengangguk mantap.

Lena membuka pintu perlahan, lalu masuk dan dibarengi oleh Rachel. Belum ada orang yang menyadari kedatangan merek berdua karena para wartawan membelakangi mereka.

Orang yang di podium pun belum tahu termasuk Selma yang sedang berbicara karna tubuh Rachel dan Lena tertutup oleh tubuh para wartawan.

Dengan anggunnya Selma memakai baju berwarna merah, seakan memberitahu kekuatan yang ia miliki. Dan tentunya di temani oleh Geo.

"Saya kasihan dengan Mr Albert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya kasihan dengan Mr Albert. Karna anaknya yang tidak tahu malu, menuduh saya meracuni Rachel? Lelucon macam apa itu. Rachel telah meninggal, ia sudah pergi dengan tenang. Kenapa kau masih mengungkitnya anak muda?" Tanya Selma dengan senyum liciknya.

Para wartawan langsung riuh bertanya pada Lucifer yang berada pada kursi barisan depan.

"Jangan berkata dia sudah mati! Kau yang berusaha untuk membunuhnya!" Geram Lucifer.

Matanya memancarkan aura kegelapan yang menakutkan, rahangnya mengeras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya memancarkan aura kegelapan yang menakutkan, rahangnya mengeras. Menatap tajam Selma yang duduk di depannya.

"Oh ya? Kau punya bukti?" Tantang Selma menaikan satu alisnya.

Dia telah salah membangunkan singa betina yang tertidur.

Saat lucifer akan beranjak dari duduknya, suara dari belakang menginterupsi.

"Aku punya" ucap Lena cepat.

Seluruh pasang mata menoleh kearah belakang, membuka jalan untuk Rachel dan Lena.

"Dan aku membawanya" sambung Lena disertai dengan senyum kemenangan.


Ulala~~
Aku bakal update lagi nanti malam, stay tune yaa..
Tapi baca dulu cerita terbaru aku. Thank you
Happy Reading

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang