"Apa kau akan terus berdiam disitu dan tak mau kembali Miss?" Suara Lucifer membuyarkan lamunan Rachel. Ia menatap tak suka kepada Lucifer tetapi segera beranjak dari tempat duduknya.
Ini adalah hari sabtu dan memang pekerjaannya sebagai sekretaris hanya setengah hari di hari ini. Tidak banyak waktu yang dihabiskan dengan Lucifer, karna ia selalu sibuk dengan urusan bisnisnya di luar negri dan jarang ada di mansion, Rachel hanya sesekali melihat Lucifer di mansion itupun Saat Lucifer akan terbang untuk urusan bisnisnya.
"Apa kau tidak akan pergi lagi? Untuk bisnis atau meeting?" Jawab Rachel seraya membereskan berkas-berkas yang ada di mejanya. Rachel sebenarnya sangat senang dihampiri oleh Lucifer, karna ini sudah seminggu dia tidak bertemu. Tetapi tetap ia menahan egonya dan terlihat untuk sedatar mungkin.
Lucifer bersandar pada dinding di samping pintu penthouse sambil sesekali memerhatikan Rachel. Rasa senang bertemu dengan gadis itu tidak dapat di pungkirinya, rasanya ingin sekali dia berjalan kearah Rachel dan memeluknya, entah setan apa yang merasuki Lucifer, tetapi itulah yang sangat diunginkannya saat ini. Senyum tersungging di sudut bibirnya, rasa lelahnya selama seminggu keliling asia seakan hilang dan melayang, tidak ada beban di dalam dirinya.
Lucifer mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru penthouse, sepi.. sangat sepi. 'Bagaimana gadis itu bisa melewati seharian di tempat ini?' Batinnya. Rachel bergegas menuju pintu lift yang terbuka dan disusul dengan Lucifer.
Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir mereka, kedua insan tersebut sedang terpaku dan tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Debaran jantung Rachel seakan tak berhenti.
Lucifer membuka pembicaraan dengan bisnis "Bagaimana perkembangannya? Apa William Corp sudah akan menandatangani kerjasama kita?".
Rachel mendongkak dan berdehem, menstabilkan suara dan degup jantungnya "Belum, Mr. Kensa berkata tidak mau melakukan kerjasama dengan-" kalimat itu terhenti dan menggantung. Rachel tak tau harus berkata apa, ia masih ragu untuk memberi tau Lucifer tentang meeting yang ia adakan dengan Mr.Kensa pemilik William Corp.
Sedangkan Lucifer menatap Rachel yang tiba-tiba saja memutuskan kalimatnya, sebelah alisnya naik seakan menunggu Rachel untuk meneruskan perkataannya.
Pintu lift dihadapan mereka terbuka, seakan surga yang telah menjemput Rachel dari tatapan mencekamnya Lucifer.
'Yatuhan, apa yang harus aku katakan? Mr. Kensa tidak akan bekerja sama dengan Lucifer karna ia masih terlalu muda, dan Mr. Kensa tidak mau karna ia pernah ditipu dengan menginvestasikan setengah saham miliknya kepada anak temanya yang masih muda dan proyek besar tersebut gagal' Rachel masih memikirkan kata-kata Mr. Kensa saat itu, bagaimana cara Rachel menyampaikan kepada Lucifer...
Teka melajukam mobilnya ke mansion, Lucifer membuka pembicaraan dengan nada yang masih dingin "Malam ini kita akan pergi ke acara pembukaan mall yang di sponsori Kensa, kenakan baju yang diberikan oleh eve, dan akan ada yang meriasmu".
Rachel menolehkan wajahnya yang tadi terpaku pada jendela ke Lucifer "Tidak, aku bisa merias wajahku sendiri, lagipula-" Lucifer tak membiarkan Rachel menyelesaikan kalimatnya. "Aku tidak mau ada pembantahan Ms.Anderson..."
Ya, Lucifer tak bisa dibantah. Tidak sama skali... Tidak oleh Rachel...
•••
Rachel merutuki dirinya yang sekarang sedang diam seperti patung, tak bisa bergerak. Alexa, sang penata rias memakaikan Rachel masker disekujur tubuhnya, masker tersebut mengeras dan membuat Rachel tidak tahan hanya dengan diam. "Oh, apa ini alexa? Aku tidak tahan, kakiku gatal.."
Alexa hanya terkikik mendengar cerutuan Rachel. Ya, alexa sangat senang harus meriasi Rachel, karna alexa merasa sangat nyaman dan nyambung dengan Rachel. Ini bukan pertama kalinya mereka bertemu, ini sudah ke 5 kali dalam 2 bulan terakhir. Biasanya Lucifer hanya menyuruh Alexa untuk merawat kecantikan Rachel. Tetapi sekarang Alexa harus mendandani Rachel. Tentu saja Alexa tau bagaimana sifat Rachel yang tak terlalu suka perawatan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Ones
Romantizm21+++ Rachel Q. Anderson Setelah kejadian 15 tahun lalu, hidupnya menjadi kelabu. Hidup bersama dengan Aunty yang merupakan satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Pertemuan dengan seorang Lucifer merubah segala hidupnya. Lucifer Morningstar Pria d...