"Aku membiarkannya merawatmu hingga kau dewasa, karna dengan cara itu kau bisa mengambil kembali apa yang seharusnya milikmu. Tapi aku rasa aku terlambat untuk memberi tahumu. Maafkan Om Rachel." Anthony Kohler memandang Rachel dengan tatapan sendu. Perasaan bersalah dan menyesal tak bisa ia sembunyikan.
Rachel menghapus air matanya dan menggeleng "Tidak. A... Aku senang mendengar aku masih memiliki paman"
Rachel terisak dalam tangisnya, tangis bahagia dan haru, mencampurnya menjadi satu.
"Om tau salah membiarkanmu bersama wanita itu, tapi om selalu mengawasimu Rachel. Dan masih ada satu hal yang perlu kau ketahui" Anthony Kohler mengeluarkan selembaran dalam map berwarna merah yang ia pegang.
Rachel menerima selebaran foto itu "Kau harus kuat" ucap Anthony sebelum Rachel melihat gambaran.
Disana terpampang jelas bahwa sahabatnya, Dava sedang berpelukan dengan Selma. Rachel terkejut dibuatnya, awalnya ia mengernyit, tak mengerti.
Seakan tau maksud Rachel yang hanya memandang foto itu, Ethan membuka suara "Dia adalah anak Selma, anak dari hubungan gelap Selma dengan mantannya"
Rachel menatap Ethan tak percaya lalu menatap Anthony meminta kebenaran, Anthony menangguk sambil tersenyum paksa.
Seakan dunia ini tahu bahwa tak ada yang bisa ia percayai, sampai sahabatnya sendiri adalah orang yang paling ingin menghancurkannya.
Seakan dunia ini tak membiarkan Rachel memiliki kebahagiannya sendiri. Ia hidup bagai benalu yang merugikan orang lain, benalu yang tak pernah disukai oleh orang lain.
Fikiran Rachel kembali kepada Lucifer yang memakinya, hidup memang kejam, hingga orang yang ia sayangi mampu menohok hatinya yang terdalam.
Anthony berpindah duduk disamping Rachel, ia memeluk keponakannya itu dengan kasih sayang. Masih setia dengan isakannya, Rachel membalas pelukan dari Anthony.
Pelukan seorang ayah yang amat di rindukannya, pelukan itu terasa amat mendalam, pelukan itu membuat beban Rachel sedikit meringan.
Ada rongga dalam dadanya yang merasakan kelegaan.
Rachel menghapus air matanya, "Jadi apa rencananya?" Tanya Rachel setelah isakannya reda.
'Aku kuat, ini tidak seberapa. Kau pernah mengambil harta paling berhargaku Selma, dan kali ini aku tidak akan membiarkan kau mengambilnya lagi' Rachel bertekad dalam dirinya. Dia akan menyelesaikan ini semua.
"Pertama, kita harus menghubungi Mr Morningstar" ucap Anthony melihat Rachel. Rachel membuang nafasnya lesu, lagi dan lagi.
•••
Lucifer mengendarai mobilnya tak tentu, ia tidak tahu harus kemana lagi mencari. Semenjak tadi pagi ia sudah mendatangi tempat yang mungkin saja di datangi Rachel. Tapi hasilnya nihil.
Lucifer sudah bertanya pada Dava tapi Dava pun tak tahu dimana Rachel berada, Dava berkata ia juga akan membantu mencarinya.
Saat Lucifer akan turun untuk sekedar membelu minuman, ponselnya tiba-tiba berdering.
Lucifer menepikan mobilnya dan mengangkat panggilan itu.
Dad is Calling...
"Ada ap-" tak menyelesaikan ucapannya, Albert di sebrang sudah memotong duluan.
"Pulanglah kerumah, She's home. And we need a plan" belum selesai Lucifer menjawab panggilan tersebut sudah diputuskan duly oleh Albert.
Sejenak Lucifer mengingat siapa yang dimaksudkan oleh Albert, tetapi sedetik kemudian Lucifer memacu mobilnya untuk pulang kerumah.
•••••••••
Aku berencana mau tamatin ini cepet, mungkin lagi 5 part aja aku buat. Karna aku takut kalau kelamaan aku udh masuk kuliah, dan kuliahku itu asrama jadi gak bisa bawa hp. *ceritanya sedih*Tapi kalau masih ada waktu aku bakalan buatin extra part kok. Kalau bisa juga nanti malem aku update lagi, ditunggu yaa ...
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Ones
Romansa21+++ Rachel Q. Anderson Setelah kejadian 15 tahun lalu, hidupnya menjadi kelabu. Hidup bersama dengan Aunty yang merupakan satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Pertemuan dengan seorang Lucifer merubah segala hidupnya. Lucifer Morningstar Pria d...