Sometimes...

13.3K 742 6
                                    

"Jadi, apa hal penting itu?" Tanya Rachel pada Lucifer yang baru saja keluar dari kamar mandi di kamarnya.

"Tentang Selma, kau tau. Dia semakin menjadi. Kita harus bergegas untuk melawannya. Jika tidak, akan semakin banyak orang yang percaya padanya daripada kita" jawab Lucifer yang terlihat menyugar rambutnya yang basah.

"Lalu, dimana Ayahmu dan Kim?" Tanya Rachel masih diatas kasurnya.

"Mereka semua pergi, Laurent ikut bersama mereka."

"Aku tidak pernah melihat Lena, dia kemana?" Tanya Rachel lagi.

"Dia sedang sibuk dengan brand kosmetik terbarunya"

Rachel hanya ber oh ria.

Lucifer duduk di sebelah ranjang Rachel. "Harusnya kau memakai celana yang lebih panjang daripada ini" ucap Lucifer menunjuk celana pendek yang dikenakan Rachel.

"Aku tau, hanya saja semua celana itu membuatku tak nyaman untuk tidur" jawab Rachel sembari melilitkan jemarinya, ia malu untuk menatap Lucifer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tau, hanya saja semua celana itu membuatku tak nyaman untuk tidur" jawab Rachel sembari melilitkan jemarinya, ia malu untuk menatap Lucifer.

"Kalau begitu kau mau berbelanja?" Tawar Lucifer.

Rachel yang mendengar langsung mendongakan wajahnya, "apa kau serius?" Tanya Rachel balik.

Lucifer hanya mengangguk, detik itu juga Rachel bersorak dan memeluk spontan Lucifer.

"Terima kasih Lu" ucapnya di sebelah telinga Lucifer.

"Berlama-lama lah seperti ini, maka kita tidak akan pergi malam ini" sindir Lucifer dengan nada rendah.

Rachel langsung melepaskan pelukannya dan menunduk malu, pipinya merona.

"Lu" panggil Rachel. Lucifer yang sedang berganti baju hanya berdehem. "Hmm"

"Aku ingin bertanya" ucap Rachel.

"Tanya saja" jawab Lucifer yang masih sibuk memakai bajunya.

"Mengapa kau tiba-tiba baik kepadaku? Kau tau, maksudku. Kemarin kau sangat dingin, saat aku akan masuk kedalam kamarmu. Tetapi sekarang, aku malah bisa duduk disini" ucap Rachel sembari menepuk-nepuk kasur Lucifer.

Lucifer terdiam sejenak, lalu ia berbalik menghadap Rachel. Lucifer berjalan mendekat dan duduk di sebelah Rachel.

Rachel membetulkan duduknya dan memasang wajah serius.

"Karna aku kasihan melihatmu, kau yang dikhianati oleh auntymu dan jika bukan aku siapa lagi yang akan menampungmu?" Jawab Lucifer dengan santainya.

"Menampung? Kau fikir aku anjiing liar yang harus ditaruh di penampungan?" Balas Rachel yang tak terima. Lucifer hanya tertawa melihat ekspresi Rachel.

"Aku tidak berkata kau anjing, hanya saja. Kau bisa mengartikannya sendiri" Lucifer tersenyum dan bangun dari kasur.

"Cepatlah, kau tidak jadi berbelanja? Moodku sangat sedang bagus" sambung Lucifer.

Rachel beranjak dari kasur dan berdiri "Aku sudah siap" ucapnya.

Lucifer memandang dari atas hingga bawah "Kau keluar menggunakan itu?" Tunjuk Lucifer pada pakaian yang di pakai Rachel.

"Ya" jawab Rachel antusias.

"Ganti" Lucifer berucap dingin dengan tatapannya yang tajam.

"Tidak" tolak Rachel sembari berkacak pinggang.

"Kau yang mengganti atau aku yang akan menggantikannya" ancam Lucifer.

"Kau tidak akan berani" Rachel melipat tangannya di dada dan menatap Lucifer dengan mimik meremehkan.

Lucifer berjalan mendekati Rachel dan berjongkok akan menggendongnya, tetapi sedetik kemudia Rachel langsung menolak "Ok, Fine. Aku akan menggantinya" geram Rachel lalu pergi meninggalkan kamar Lucifer.

Lucifer tertawa miring melihat salah tingkahnya Rachel, gadis itu membuatnya gila!

•••

Setelah memilih beberapa baju dari puluhan toko yang ada, mereka memutuskan makan di salah satu restaurant sebelum pulang.

"Terima kasih Lu, kau memang sangat baik" puji Rachel sembari tersenyum kepada Lucifer.

"Kadang" lanjut Rachel yang membuat Lucifer menatapnya tajam. Rachel tertawa melihat perubahan ekspresi Lucifer.

Mereka berdua menghabiskan waktu dengan bercerita dan tertawa.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata yang terus memperhatikan keduanya sedang tersenyum dengan penuh kemenangan. Tersenyum dengan penuh ide licik yang terlintas untuk menghancurkan Lucifer dan Rachel.


Sesuai janji aku...
karna tadi malem udah tidur, jadinya aku baru post sekarang...
Semoga kalian suka yaa...
Jangan Lupa abis baca ini baca juga cerita aku yang lagi satu, aku juga bakalan update setelah ini.
Thank you so much buat kalian semua...

Happy Reading

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang