Ketukan di pintu kamar membuat Rachel harus beranjak dari kasurnya yang empuk.
Rachel membuka pintu dan mendapati Eve tengah berdiri dihadapannya.
"Maafkan saya membangunkan Nona, tapi diluar ada tamu yang mencari Nona" ucapnya.
Rachel mengernyit 'Tamu? Ethan? Bukankah ia tinggal masuk saja?' Tanya Rachel dalam hati.
Rachel mengangguk dan mengikuti Eve berjalan. "Kemana yang lainnya?" Rachel bertanya pada Eve sambil menuruni anak tangga. Mansion ini terasa begitu sepi pada pagi ini.
"Nyonya Kim dan Tuan Albert sedang pergi ke perusahaan, Tuan Laurent dan Nona Lena sudah berangkat ke kantor dan sekolah." Eve menghentikan ucapannya, membuat Rachel menunggu apa lagi yang akan dikatakan oleh Eve.
Lama tak melanjutkan ucapanya, Rachel lantas berhenti dari langkahnya menuruni tangga. "Lucifer?" Tanya Rachel pada Eve.
Eve yang sudah duluan menuruni tangga menoleh kearah belakang. "Ia tidak pulang sejak tadi malam" ucap Eve menundukan kepalanya.
Rachel hanya mengangguk dan melanjutkan jalannya, ia tak mau banyak berfikir tentang Lucifer.
Saat Rachel berada di anak tangga terakhir ia bisa melihat seorang wanita sednag duduk membelakanginnya, Eve sudah mengundurkan diri untuk membuatkan minuman.
Seakan tau, wanita itu bangun dari duduknya dan menoleh kearah Rachel.
Rachel terkejut saat melihat Selma tersenyum manis kepadanya.
"Apa kau sudah memikirkannya?" Tanya Rachel yang sudah duduk di hadapan Selma.
Selma mengangguk dan tersenyum pahit. "Maafkan aku, aku terlalu buta akan harta dan tahta yang dimiliki kakakku" ucapnya.
Rachel menginterupsi "Ayahku, dan kakak angkatmu"
Selma mengangguk lalu membenarkan perkataanya. "Aku terlalu buta akan tahta dan harta yang dimiliki ayahmu, maafkan tante Rachel" Selma menundukan wajahnya.
Rachel tersenyum, ternyata akan semudah ini, rencana dan ancaman itu berhasil.
"Jadi kau menyerah?" Tanya Rachel.
Selma tak mendongakkan kepalanya, ia tetap menunduk.
Setelah terdiam lama Selma mengangkat kepalanya dan juga berdiri, ia menodongkan sebuah pistol kearah Rachel. Dengan senyum iblisnya, ia menodongkan pistol itu tepat di kepala Rachel.
Sontak saja Rachel terkejut. Ia mencoba menenangkan dirinya, karna satu kesalahan habislah sudah.
"Kau ingin aku menyerah? Tidak akan! Aku tidak akan memberikanmu perusahaan itu! Kau tidak pantas memilikinya. Tidak ada yang pantas selain aku!" Selma berteriak keras.
Rachel memejamkan matanya, mencoba menahan semua gejolak yang ada dalam dirinya.
Rachel melihat Eve yang berjalan mendekat kearah Rachel dan Selma berdiri. Eve menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Rachel memberikan kode agar Eve tidak berisik.
"Maafkan aku, Aku tidak-" Rachel tak menyelesaikan kata-katanya yang sudah dipotong oleh Selma.
"Maaf? Kau fikir maafmu cukup? Anakku mencintaimu! Apa kau tau itu?" Teriak Selma lagi.
Rachel mengkodekan tangannya kepada Eve untuk menelfon Lucifer saaf Selma sedang mengeluarkan seluruh isi hatinya.
Seakan mengerti Eve segera lari dari tempat itu meninggalkan Rachel dan Selma.
Rachel kembali menatap Selma. "Dava? He likes me?" Tanya Rachel kepada Selma.
Selma tersenyum sinis "Kau bahkan tidak mengetahuinnya"
"Kau dengan orang-orang ini" tunjuk Selma keseluruh penjuru Mansion, seakan menunjuk seluruh orang yang tinggal di mansion "Kalian semua hanya pengacau! Kalian pengganggu yak tak layak aku takuti. Kau tau? Mereka yang membunuh calon suamiku! Mereka yang menghancurkannya hingga titik terlemahnya" Lanjut Selma, ia berteriak dan menangis secara bersamaan.
Rachel baru tau ini, hal ini. Tidak ada yang pernah memberi tahunya apa yang sebenarnya terjadi "Mereka? Membunuh ? Bagaimana bisa?" Tanya Rachel yang sedikit terkejut.
Pasalnya, setahu Rachel yang membunuh calon suaminya itu adalah Selma sendiri.
"Otakmu bahkan sudah di cuci oleh mereka!" Sindir Selma.
"David adalah pebisnis layaknya ayahmu! Tapi ia tidak bisa sesukses ayahmu! Saat mengetahui aku hamil David awalnya menolak, tapi ia berusaha untuk menerimanya. Lalu perusahaannya bangkrut karna diambil oleh Keluarga Morningstar! Keluarga ini! Mereka yang membuat David stress! Mereka yang membuat David mencapai titik putus asanya. Hingga ia memutuskan untuk menembak dirinya sendiri." Selma terlihat mengingat-ingat kejadian itu.
Rachel menatap Selma dengan terkejut dan prihatin, melihat orang yang pernah merawatnya kini menangis dan rapuh.
"Aku harus meminjam uang dan menutup kasus itu. Mereka fikir akulah yang membunuh David karna aku yang menemukan David pertama kali. Aku hanya mengambil pistol miliknya dan memeluknya. Tapi mereka menuduhkan itu semua kepadaku" teriak Selma lagi.
Kini Selma semakin tak terkontrol, tangannya bergetar sembari masih mengarahkan pistol itu kearah kepala Rachel.
Suara dentuman yang keras menyadarkan mereka, Lucifer dengan raut marahnya membuka pintu sehingga menimbulkan suara yang keras.
"Lucifer?" Gumam Rachel sembari menitikan air matanya.
"Kau wanita gila! Jauhkan benda itu darinya!" Bentak Lucifer kearah Selma.
Selma awalnya tersentak tapi dia tidak menurunkan pistolnya.
"Kau mendekat, then she die!" ucap Selma kepada Lucifer.
Dengan langkah kaki cepaf Lucifer berlari kearah Rachel, ia memeluk Rachel tepat sebelum suara tembakan terdengar.
Dorrr!!!
Double update gess..
Hayo tebak siapa yang ketembak?
Kalau bisa nanti aku update lagi ya, doakan saja hehehe...
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Ones
Romansa21+++ Rachel Q. Anderson Setelah kejadian 15 tahun lalu, hidupnya menjadi kelabu. Hidup bersama dengan Aunty yang merupakan satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Pertemuan dengan seorang Lucifer merubah segala hidupnya. Lucifer Morningstar Pria d...