Revenge

12.2K 725 6
                                    

Lucifer PoV

Aku memasuki ruangan kerja Daddy sehabis mengganti baju dan membasuh wajahku.

Aku bisa melihat disana ada Charles dan para bawahan daddy.

"Apa yang kau lakukan disini? Ku kira kau pergi ke kantor" aku bertanya dengan nada sesinis mungkin.

Charles hanya tersenyum lebar kepadaku, seakan dia tidak melakukan kesalahan apapun. Sial!

"Sudah. Ada sesuatu yang lebih penting" sela Dad begitu aku akan mendekati Charles.

Aku berhenti, dan aku menatap tajam Charles seakan berkata kau-dan-aku-urusan-kita-belum-selesai.

Setelah itu Daddy melanjutkan ucapannya "Selma, dia mengadakan Press Conference pagi tadi. Dan kau tau apa yang terjadi? Dia mengeluarkan seluruh anak buahku yang memiliki saham di Queensie. Dia membelinya dengan harga yang fantastis. Dan, harga sahamnya semakin melonjak" jelas Daddy.

Aku mengernyit, 'Darimana dia mendapatkan uang untuk membeli kembali saham-saham itu?' Fikirku.

Secercah cahaya seakan masuk kedalam otakku, memberikanku sebuah ide.

"Selma memberikan cerita bohongnya pada publik, kita mengikuti alurnya. Dan setelah dia merasa menjadi ratu, kita beri dia hadiah." aku tersenyum senang. Karna aku fikir ini akan sangat menyenangkan untuk di tonton.

"Kau benar Lu, tapi kita harus merencanakannya dengan sangat matang." Ucap Daddy.

Daddy mengusap wajahnya, ia terlihat lelah. Guratan-guratan jelas tercetak pada wajahnya. Menandakan umurnya yang terus bertambah seiring waktu.

Tapi dia masih terlihat sangat tampan dengan balutan jassnya. And He's my hero.

•••

Aku dan Daddy sedang berjalan masuk kedalam sebuah hotel. Kita akan mengadakan konfrensi pers. kita akan menarik perhatiannya Selma.

Aku tau Selma tidak akan menjual saham Queensie padaku ataupun Daddy walau dengan harga yang mahal jika kita meminta langsung.

Dan kali ini aku dan Daddy berencana untuk memancingnya. Kita akan menantangnya melalui media.

Aku dan Daddy memasuki sebuah ruangan yang telah penuh oleh wartawan. Dikursi belakang podium terdapat Charles dan kali ini Laurent ikut bergabung.

Disebelah Laurent aku melihat, Ethan?, 'Sebentar? Apa yang dia lakukan disini?'

Aku menatapnya tajam, meminta jawaban.

"Mr Kohler akan membantu kita, aku bercerita akan membeli saham Queensie dan dia bersedia untuk mendanai. Tapi dia tidak bisa hadir jadi anaknya yang hadir" Jelas Daddy padaku seakan tau maksud tatapanku kepada Ethan.

Aku duduk di sebelah Laurent dan menatap kedepan. "Nice to meet you again Mr Morningstar Junior" Suara itu tiba-tiba berdengung di telingaku.

Aku menoleh dan menatap senyum yang diberikan oleh Ethan. Dia sengaja menekankan kata Junior.

Aku menatapnya datar tanpa mau menggubrisnya, biarkan saja bocah itu. Aku tersenyum kecut memikirkan bahwa dia pernah mendekati Rachel.

Charles membuka konfrensi persnya dengan sedikit kata sambutan. Lalu Daddy mengambil alih tempat Charles dan sedikit berbasa basi.

"Aku disini, selaku Albert Morningstar ditemani oleh kedua anakku dan Mr Kohler Junior menyatakan akan membeli setengah dari saham Queensie. Aku berharap pihak Queensie mau diajak ber mediasi dan tidak menolak kehadiran kami" ucap Daddy lantang.

Para wartawan menghujani kami dengan cahaya blitz nya. Dan setelah Daddy berhenti berbicara. Suara mereka mulai menggema, mendengungkan berbagai macam pertanyaan .

Daddy menunjuk salah satu wartawan untuk bertanya. "Mengapa harus berbicara di konfrensi pers Mr Albert. Bukankah anda bisa mencari petinggi Queensie?" Tanya salah seorang wartawan.

Aku akan memberikannya medali sehabis ini karna sudah menanyakan pertanyaan yang sangat bagus. Dan itu bisa memancing Selma.

"We did. Kita sudah mencoba menemui petingginya tapi tidak ada respon. Dan saya sangat tahu bahwa ahli waris Queensie yang sesungguhnya telah tiada karna kebakaran di rumahnya" aku melihat Pandangan Daddy menerawang kedepan.

"Tapi saya heran, kenapa sebelum kejadian itu kita tidak pernah tau bahwa Queensie mempunyai ahli waris? Siapa yang menyembunyikan gadis malang itu?" Lanjut Daddy.

Aku bisa melihat para wartawan juga terkejut, mereka mulai sibuk berbincang dengan kawan wartawannya.

Daddy menoleh kearahku dan tersenyum, aku membalas senyumnya. Dan aku sangat yakin Selma juga akan tersenyum melihat berita ini.

Senyum liciknya...








Happy Reading

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang