Rescue

12.9K 696 8
                                    

Saat ini, Albert, Lucifer, Dava dan Laurent telah berada di salah satu Hotel ternama dengan beberapa awak media yang siap meliput.

Semua sudah dipersiapkan, Albert menuju meja Reseptionist dan bertanya sebuah nama dan dimana letak kamarnya.

Sang Reseptionist menyadari bahwa yang bertanya adalah Albert Morningstar, siapa yang tak kenal dengannya. Morningstar sang penguasa pasar Properti di Seluruh Eropa.

Tak lupa sang Reseptionist tersenyum centil kepada Lucifer yang menjadi CEO yang ketampanannya masuk dalam Top 10 Hottes Man's In The World versi majalah Forbes dan menduduki angka ke 3 setelah Adam Levine dan David Bechkam.

Setelah diberitahu letak kamar yang dicari, mereka semua berjalan dan mencari letak kamar tersebut.

Setelah sampai di depan pintu, Lucifer menekan bel yang terdapat disebalah Suites Room tag.

Tak berapa lama kemudian, seorang pria dengan perawakan tegas membuka pintu. Dan Lucifer yakini pria tersebut adalah salah seorang bodyguard.

"Halo, apakah aku bisa menemui bossmu?" Albert sengaja menekankan kata pada kata Boss.

Bodyguard tersebut berbicara menggunakan Microphone Chip yang terselip dipergelangan tangannya.

Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya yang usianya tak jauh dari Albert keluar.

Bisa dirasakan suasana memanas. Rahang Geo menegas, menandakan ia menyimpan kemarahan. Sedangkan Albert hanya tersenyum miring.

"Hai sahabat, bagaimana harimu?" Geo menjabat tangan Albert yang sedari tadi sudah menunggu.

Para awak media langsung memotret kejadian itu. Lucifer tersenyum miring, Gotcha!

"Mereka ingin meliput kegiatanmu selama di sini, kau tahu. Kau selalu berada di Venice belakangan ini, dan mereka sangat ingin mengetahui lebih dalam tentang sahabatku ini." Senyum Albert yang merangkul bahu Geo.

Seakan tak bisa berkutik, Geo hanya pasrah dituntun untuk masuk kedalam kamar hotelnya dan diikuti para media. Tapi sebelum itu, Geo mendelik kearah Albert mengisyaratkan bahwa ia marah.

Geo tidak ingin terlihat bermusuhan dengan Albert, agar para investor tidak pergi sebelum dia mendapatkan seluruh uangnya.

So, He has to pretend like everything is okay,

Sementara Albert sibuk mengalihkan perhatian Geo, Lucifer, Dava, dan Laurent sibuk mencari Rachel.

Mereka menelusuri seluruh ruangan yang ada didalam Suites ini. Mereka bertiga berpencar mengecek seluruh kamar yang ada tanpa sepengetahuan bodyguard Geo yang sedang mengikuti Tour Geo dan Albert.

Dava mencari dikamar pintu yang berwarna biru, tetapi kosong dan kamar itu diyakini milik Geo karna terdapat baju, jas dan berkas-berkas yang berserakan.

Laurent mencari dikamar berpintu Abu, dan hasilnya kosong juga. Itu adalah kamar tamu karna kamar itu masih tertata rapi.

Lucifer mencari dikamar berwarna coklat, kamar itu terkunci. Lucifer mengetuk pintu pelan dan berkata "Rachel?"

Tak ada jawaban dari dalam, Lucifer sangat ingin mendobrak pintu kamar itu kalau saja Laurent tidak mengingatkannya dimana mereka berada sekarang.

"Tapi aku yakin dia ada didalam" seru Lucifer memandang pintu di depannya. Ia sangat yakin Rachel berada disana.

Saat rombongan Geo datang kearaha Lucifer, dengan cepat Lucifer bertanya pada Geo "Ada apa di dalam ruangan ini?"

Seluruh pasang mata menatap pintu tersebut, bahkan para awak media menyorot Lucifer lalu kepintu dan ke Geo.

Dengan gugup Geo menjawab "Nothing. It's an empty room" elaknya.

"Lalu, bisa kau perlihatkan kepada kami?" Tanya Albert yang mengerti maksud dari pandangan Lucifer.

Geo terlihat sangat gugup, peluh berjatuhan turun melalui pelipisnya. Sorot matanya menyatakan sesuatu yang tersembunyi.

Dengan tangan yang gemetar, Geo mengeluarkan KeyCard dari dalam saku jasnya dan menyentuhkan kartu itu dan lampu berwarna hijau menyala pada Holding Door.

Lucifer memberi isyarat kepada Laurent dan dengan segera Lurent berlari menjauhi kerumunan menuju salah satu bodyguard. Dengan cepat Laurent langsung menonjok bodyguard yang sedang berdiri itu.

Berkat sikapnya yang tak siap, bodyguard itu terjatuh dan menyenggol vas bunga besar dan membuat suara yang keras.
Seisi ruangan terkaget.

Para awak media langsung berlari mendekat ketempat itu dan menyorotnya. Tak lupa Geo dan Albert juga mendatangi tempat Laurent memukul bodyguard itu.

Laurent beranjak bangun setelah sama-sama jatuh "Jangan pernah sekali lagi kau memandangiku seperti itu. Kau fikir dirimu siapa?" Maki Laurent yang membuat bodyguard mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Maaf tuan tapi aku tid-" Laurent tak bisa membiarkan bodyguard itu berbicara.

"Alah, sudahlah. Aku sudah muak mendengar maafmu. Dad, let's go." Ajak Laurent dengan menggandeng tangan Albert.

"Terima kasih atas tournya Geo, aku akan lebih sering mengunjungimu, Teman" lalu Albert dan Laurent pergi meninggalkan ruangan itu begitu pula awak media.

"Nice. Kau memang berbakat menjadi aktor nak" puji Albert pada Laurent dengan senyumnya.

Laurent yang tak bisa menahan senyumnya tertawa sumringah. "Like father like son" lalu mereka berdua tertawa dan meninggalkan tanda tanya kepada awak media yang berada di belakang mereka, 'Kemana perginya Lucifer dan salah seorang temannya itu?'

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang