Watch Your Mouth

11.4K 719 6
                                    

Lucifer masih menatap tajam Rachel. Sementara Rachel mencoba menenangkan dirinya.

Suasana begitu canggung hingga Rachel memecah kesunyian "Aku hanya ingin membawakan mu ini" Rachel menaruh lap beserta baskom diatas nakas. "Charles yang akan membersihkan lukamu" Charles menatap Rachel yang terdengar getir.

"Ah... maaf, sebenarnya aku tidak bisa Miss Anderson. Ada hal yang harus ku bereskan di kantor" ucap Charles sembari beranjak dari duduknya.

"Jangan sok sibuk Charles, aku bossmu" serga Lucifer cepat.

Rachel kembali menatap Lucifer dan Charles bergantian.

"Maafkan aku boss, hanya saja ini tugas dari Mr Albert. Permisi" Charles meninggalkan Lucifer yang menatapnya tajam dan ia tersenyum ketika melewati Rachel.

"Baiklah, aku juga akan keluar. Permisi" Rachel membalikan badannya secepat kilat dan akan beranjak pergi.

"Tunggu" kata Lucifer cepat. "Bantu aku" nadanya merendah dan Lucifer memalingkan wajahnya.

Rachel tersenyum melihat kelakuan Lucifer, dengan cepaf Rachel duduk disamping ranjang Lucifer dan membasuh lap dengan air.

Dengan cekatan dan perlahan Rachel membersihkan darah-darah yang telah kering di kening dan sudut bibir Lucifer.

"Kenapa kau bisa seperti ini?" Tanya Rachel tidak mengalihkan wajahnya dari luka-luka tersebut.

"Bukan urusanmu" jawab Lucifer dingin.

"Well, aku hanya ingin tahu saja. Dan kau tau, saat aku diculik dan kau menelfonku. Aku sangat senang, aku sangat percaya padamu, kau pasti bisa menyelamatkanku karna kau sudah berjanji. Dan sekarang aku ingin membalas kebaikanmu, setidaknya kau tidak perlu menyimpan keluh kesahmu sendiri" Rachel berkata sembari menyinggingkan senyumnya yang paling manis.

Lucifer memicingkan matanya menatap Rachel "Apa kau punya masalah dengan seseorang? Apakah itu rentenir? Apakah kau memiliki banyak hutang Lu?" Pertanyaan itu muncul begitu saja dari bibir Rachel yang membuat Lucifer mengernyit.

Wajah polos Rachel sanggup membuat batin Lucifer tersenyum. "Tidak. Bagaimana mungkin aku memiliki banyak hutang" jawab Lucifer.

Rachel menaikan kedua bolamatanya keatas seakan berpikir, sedetik kemudian ia menepuk jidatnya seperri orang lupa.

"Aku lupa, kau orang kaya. Mana mungkin memiliki hutang. Lalu ada apa dengan luka ini?" Dengan senyum yang lebar Rachel mendekat kepada Lucifer.

"Kemarin saat aku sedang bercukur, mesin cukurnya mengenai sudut bibirku. Dan luka" jawab Lucifer ogah-ogahan.

"Kau fikir aku bodoh? Mana ada orang mencukur hingga ke kening Lu?"protes Rachel dengan mata mendelik.

Lucifer tertawa kecil "Aku fikir kau memang bodoh" gumamnya.

Rachel yang mendengar itu segera saja melemparkan lap yang dia pegang kewajah Lucifer. "Aw... Apa-apaan kau?" Lucifer menatap tajam Rachel. Seakan tak mau kalah, Rachel membalas tatapan tajam Lucifer.

"Kau mengatai aku bodoh Lu, selama 6 bulan kemarin aku banyak membantumu di kantor. Menyelesaikan pekerjaanmu saat kau sedang dengan jalangmu" Rachel berpura-pura batuk pada saat menyebutkan Jalang.

Lucifer yang tak terima beranjak duduk dari tidurnya. "Watch your mouth"

Rachel yang tak takut hanya menggerakan jari didepan bibirnya dan membentuk tanda X.

Rachel beranjak dari duduknya dan berjalan keluar. Lucifee menatap heran punggu Rachel. "Kau mau kemana?" Tanya Lucifer.

Rachel berbalik dan kembali membentuk tanda X pada bibirnya dan langsung berbalik lagi.

Lucifer yang heran akan tingkah Rachel hanya menggeleng. Tetapi beban yang ia rasakan setidaknya sedikit menghilang.

Deringan ponsel pada atas nakasnya membuyarkan lamunan Lucifer.

Dengan cepat ia menekan tombol hijau tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Morningstar" ucapnya.

"Lu i need your help" jawab suara di sebrang sana.

"Whats wrong dad?"

"Mereka memulai aksinya"

"Damn. I'll be there" setelah itu telfon terputus dan Lucifer segera beranjak dari kasurnya menuju ruangan kerja daddynya.








Happy Reading

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang