Escape

13.1K 701 12
                                    

"Charlie, kau telah menemukan lokasinya?" Tanya Lucifer yang baru memasuki ruang kerjanya dan duduk di kursi singgah sananya.

"Sudah, dia ada di Miami Beach House, Florida" tutur Charlie yang membawa laptopnya kehadapan Lucifer.

"Kau pintar, tapi tidak cukup cerdik, Bitch" gumam Lucifer

"Siapkan aku helikopter diatas, aku kesana 15 menit lagi" perintah Lucifer.

Charlie mengangguk dan keluar dari ruangan Lucifer. Dava yang daritadi hanya berdiam diri melihat Lucifer yang memerintah.

Ia sangat tahu bagaimana kayanya seorang Lucifer, hanya saja Dava merasa terlalu mudah bagi Lucifer mengucapkan siapkan blablabla.

"Aku harap aku bisa menjadi sepertimu di usiaku yang sekarang" gumam Dava yang masih bisa didengar oleh Lucifer.

Lucifer mengernyit "Aku harap saat waktu itu datang kau akan menyesal"

Dava menatap Lucifer tak percaya, 'Menyesal?' Apa yang membuatnya akan menyesal? Dia memiliki segalanya, segalanya.

Lucifer beranjak dari kursinya, mengambil jasnya yang tersampir di punggung kursi.

"Kita harus berangkat dan menghentikan wanita itu." Sengit Lucifer.

Dava setuju dan mengangguk antusias, dia berdiri dari sofa dan menyamakan jalannya dengan Lucifer.

Cara Lucifer berjalan, menatap sekelilingnya, dan bergaya.

Lucifer yang melihatnya terkekeh "Aku tau aku keren, tapi please jangan mengikuti gayaku seperti anak anjing"

Dava langsung menghentikan langkahnya detik itu juga "Kau pikir aku anak anjing? Damn you Lucifer" teriak Dava yang ditinggalkan Lucifer masuk kedalam lift terlebih dahulu.

•••

Rachel sedang sarapan saat Selma datang membawa beberapa bodyguard.

Selma langsung duduk dihadapan Rachel dan tersenyum kepada Rachel. Rachel hanya tersenyum paksa membalasnya.

Selma memanggil salah satu bodyguardnya dan membisikan sesuatu, setelah itu sang bodyguard pergi dari meja makan.

"Bagaimana tidurmu? Nyenyak?" Ucap Selma membuka pembicaraan.

"Sangat" jawab Rachel sembari tersenyum. "Kau dari mana Aunt?" Lanjutnya.

"Oh aku ada urusan sebentar dear" jawabnya disela memotong steaknya.

"Darimana kau mendapatkan para bodyguard itu? Kita tidak punya uang untuk membayar mereka" pancing Rachel.

Sebenarnya dia sudah muak harus bersikap manis, hanya saja dia tidak mungkin gegabah. Biarkan saja Selma tidak tau bahwa Rachel telah tau seberapa liciknya dia.

"Tenang, aku punya uang. Dan mereka semua penting bagi kita. Aku tidak ingin terjadi sesuatu denganmu. " jelas Selma.

'Sesuatu yang buruk akan terjadi padaku saat aku bersamamu' batinnya.

Baiklah. Cukup. Rachel menaruh garpu dan pisaunya diatas meja, ia bangkit dari kursi dan hendak meninggalkan Selma sebelum Selma memanggilnya.

"Bisakah aku meminjam ponselmu sebentar? Aku lupa dimana menaruh ponselku" ucap Selma sembari membuka-buka tasnya.

"Ponselku mati, aku tidak membawa Chargernya." Lalu Rachel berbalik dan meninggalkan Selma disana sendiri.

Rachel masuk kedalam kamarnya, sedetik kemudian dia baru tersadar, TV yang seharusnya berada di hadapannya saat ini telah hilang.

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang