Pintu kamar Lucifer terbuka, Kimberly terkaget ketika melihat seisi ruangan kamar Lucifer. Barang-barang berhamburan kemana-mana.
Benda pecah dan segala sesuatu berserakan di lantainya, Lucifer sedang terduduk di kasur sambil memeluk kedua lututnya. Kepalanya ia tundukan.
Kim segera menghampiri Lucifer dan duduk mendekatinya "Apa yang terjadi Lu?" Tanyanya lembut.
Kim sebenarnya tau apa yang terjadi karna di ceritakan oleh Lena, hanya saja ia ingin tau apa yang Lucifer rasakan.
"Mom, aku menyakitinya" suara Lucifer parau.
Kim mengelus pundak anaknya itu "Lu, aku tau kau ingin melindunginya. Aku tau seberapa besar kau ingin membalas dendam pada Selma, tapi kau juga harus mengerti dirinya. Selma hanya keluarga yang dia miliki, meskipun dia menyakiti Rachel." Kim mencoba memberi nasihat kepada Lucifer.
"Aku tau Mom, tapi itu tidak bisa dibiarkan. Bagaimana jika wanita itu memiliki niatan buruk lagi kepada Rachel?" Lucifer mengangkat kepalanya menatap Kim.
Kim tersenyum "Kau tidak pernah seperti ini. Kemana Lucifer yang biasanya selalu memiliki jalan keluar atas masalahnya? Aku tau kau mencintainya, berikan dia waktu. Besok kau cari dia. Dan berjanjilah padaku Lucifer, jangan berkata seperti itu lagi padanya" Kim menepuk punggu Lucifer lalu ia beranjak dari kasur.
Kim tersenyum hangat dan melangkah keluar meninggalkan Lucifer dengan segala pikirannya.
•••
Rachel menatap jalanan yang ramai dihadapannya sambil menghabiskan sarapannya.
Ia sedang berada di sebuah cafe yang tak jauh dari hotel yang ia tinggali. Kemana aku harus pergi? Batin Rachel.
Rachel mengambil ponselnya dan meng-sms sesuatu disana.
Setelah menerima balasan, Rachel segera menghabiskan sarapannya dan beranjak pergi. Ia mengambil mobil dan memacunya menuju tempat yang telah di beritahu.
Dari depan rumah itu tampak seperti hunian yang sangat berkelas, tema klasik dipakai pada hunian tersebut.
Rachel memarkirkan mobilnya, lalu ia menelfon orang yang telah ia ajak bertemu.
"Aku telah sampai, kau dimana?" Ucap Rachel pada orang di sebrang.
"Tunggu sebentar" balas orang tersebut lalu memutuskan sambungannya. Rachel mematikan mesin mobil dan keluar dari mobil itu.
Pintu rumah tersebut terbuka dan menampakan pria dengan setelah rumahan tapi tetap menawan.
Rachel berjalan mendekati pria tersebut. Pria tersebut membuka pintu lebar dan memberi jalan untuk Rachel masuk "Silahkan masuk nona" candanya.
Rachel masuk mengikuti pria tersebut. Sesampainya di ruang keluarga Rachel terkejut melihat ramai orang disana. Rachel tersenyum gugup.
Pria paruh baya yang sedang menikmati kopinya berdiri dan menyambut hangat Rachel "Ah nona Rachel, silahkan duduk" ucapnya.
"Terima kasih Mr Kohler" Rachel memberikan senyum terbaiknya.
"Aku salut atas apa yang kau lakukan kemarin, aku membantu Albert karna aku punya alasan lain dibaliknya" Mr Kohler terlihat kembali menyesap kopinya. Rachel memandang Ethan seakan bertanya ada-apa-ini?.
"Alasan apa? Saya tidak mengerti" Rachel tersenyum kikuk.
"Niana Anderson" Mr Kohler tampak seperti sedang mengingat-ngingat.
"Dia adikku, adikku satu-satunya." mendengar ucapan Mr Kohler Rachel terkejut, ia tidak percaya apa yang baru saja dia dengarkan.
"Kau tau, dia begitu senang saat melahirkan mu. Dia begitu bahagia bisa hidup bersama Gerald. Gerald adalah pria pekerja keras, ia membangun usahanya dari nol." Mr Kohler terlihat senyum-senyum mengingat masa-masa itu.
Sedangkan Rachel terus mendengar penuturan Mr Kohler dengan seksama. Tapi tidak dengan Ethan, dia sudah mengetahui itu semua.
"Begitu kepeergiannya aku benar-benar merasa terpukul, aku mengerahkan tim ahli untuk mencari tau apa penyebab kecelakaan itu, karna aku tau ada yang ganjil disana. Saat pertama kali aku tau bahwa yang menabrak adalah keluarga Morningstar aku benar-benar marah." Perubahan ekspresi Mr Kohler membuat Rachel menebak apa yang sedang dirasakannya.
"Aku terus melakukan investigasi tentang kecelakaan itu, dan kau tau? Aku menemukan satu fakta yang mengejutkan." Mr Kohler terlihat mengambil amplop coklat yang berada di sampingnya dan menyerahkan kepada Rachel.
Rachel menerima amplop itu dan membukannya, ia menemukan foto. Terlihat seseorang sedang mengutak-atik mobil ayahnya.
Dan foto berikutnya tak kalah membuat Rachel kaget, disana... orang itu tersenyum dengan liciknya sambil membawa sebuah kabel yang diyakini Rachel adalah kabel penghubung rem.
"Dia.." gumam Rachel yang meneteskan air matanya.
Yeayyyy....
I'm back!!! Maaf banget pals karna aku updatenya lama.Aku lagi sibuk banget akhir-akhir ini. Tapi makasi buat comment kalian. Aku jd semangat banget buat nulis lagi. Thank you so muchhh...
Jangan lupa baca cerita terbaru akuu...
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Ones
Romansa21+++ Rachel Q. Anderson Setelah kejadian 15 tahun lalu, hidupnya menjadi kelabu. Hidup bersama dengan Aunty yang merupakan satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Pertemuan dengan seorang Lucifer merubah segala hidupnya. Lucifer Morningstar Pria d...