{Papa}

16.6K 808 5
                                    

Rachel keluar dari hotel itu, dia berjalan kearah jalan raya yang masih terlihat ramai. Pria itu, bagaimana bisa dia membatalkan janjinya hanya untuk bermesraan bersama gadis jalang itu?

Tapi apa masalahmu Rachel? Kau bukan siapa-siapa Lucifer. Kau tak lebih dari sekedar sekretarisnya. Bahkan kau hanya sekedar berciuman dengannya. Tak lebih!

Hatinya terasa pilu, entah karna Lucifer tak menjemputnya atau karna Lucifer bersama dengan gadis lain.

Rachel tau perasaan ini salah, ia sangat salah karna telah jatuh cinta pada Lucifer. Apa yang akan ia harapkan dari Lucifer? Kontraknya akan habis sebentar lagi, lalu apa? Apa Rachel???

Rachel tersenyum kecut, ia menghapus air matanya kasar. Merasa bahunya dipegang, Rachel segera mengambil tangan itu dan menghentakannya jauh.

"Jangan sent-" kalimatnya tergantung saat yang didapati memegang bahunya adalah Ethan.

"Apa yang kau lakukan disini Mrs Anderson? Kau harusnya berada di dalam bukan di pinggir jalan seperti ini." Tanya Ethan yang penasaran.

"Et, aku tidak mau menginap disana." Ucap Rachel serak, ia berdehem berusaha mendatarkan suaranya.

"Kau habis menangis? Siapa yang membuatmu menangis?" Ethan mendesis, kedua tangannya terkepal.

"Tidak, tidak ada. Mari kita pergi dari sini. Dimana mobilmu?" Tanya Rachel sembari menunjuk ke dalam basement parkir lalu kejalan raya untuk menanyakan mobil Ethan.

"Disan-" ucapan Ethan terhenti oleh sebuah suara.

"Rachel, dengarkan aku." Lucifer. Ia setangah berlari mendekati Rachel dan Ethan.

"Lucifer? Apa yang kau-" lagi-lagi ucapan Ethan dipotong oleh Lucifer.

"Jangan ikut campur Mr Kohler, ini urusanku dengan nona Rachel. Lebih baik kau pergi dari sini" desis Lucifer.

"Oh.. urusanmu? Apakah urusan mu juga yang tak menjemputnya karna keasikan dengan jalangmu dan itu hampir membuatnya celaka? Dan apakah urusanmu yang membuatnya menangis?" Sindir Ethan.

Ia sudah sangat geram dengan ulah Lucifer. Rasa ingin memiliki Rachel jelas tercetak di hati Ethan.

Lucifer yang mendengar perkataan itu mengeryit, Tau apa Ethan ?. Lucifer tak menggubris pertanyaan Ethan. Ia mendekati Rachel.

"Aku akan menjelaskannya, kau ikut aku!" Lucifer meraih pergelangan tangan Rachel dan menariknya.

Dengan cepat Rachel menghentakan tangannya dan genggaman Lucifer terlepas. Lucifer yang merasakan penolakan itu terkaget.

"Kau tau nona Rachel, aku paling tidak suka dengan penolakan!" Lucifer menekankan pada kata Penolakan.

Rachel tersenyum getir, "Kau tau Tuan Morningstar yang terhormat. Aku paling tidak bisa dengan orang yang mengingkari janjinya. Dan kau tau, Aku bukan peliharaanmu yang bisa kau suruh seenaknya!" Rachel menahan emosinya agar tidak meledak.

Lucifer memperlakukannya seenaknya, dan Rachel sudah sangat muak.

Tidak! Tidak boleh ada air mata lagi yang jatuh dari pipi Rachel. Tidak untuk orang seperti Lucifer.

"Kau tidak tau apa-apa. Sebaiknya sekarang kita pulang!" Jelas Lucifer.

Ethan yang melihat pertengkaran itu ikut geram. "Lebih baik kau biarkan Rachel menenangkan pikirannya denganku Mr Morningstar. Jika dia sudah tenang aku akan mengantarnya ke rumahmu!" Jelas Ethan.

Lucifer menaikan sebelas alisnya menatap Ethan. Ethan benar, Rachel harus tenang sebelum dia menjelaskannya. Tetapi apakah membiarkan Rachel dengan Ethan hal yang benar?

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang