Almost

9.2K 225 2
                                    

Seketika itu seluruh ruangan menjadi sunyi, hanya sebuah suara jatuhnya besi kearah lantai yang menggema.

Selma terjatuh, tepat saat Lucifer juga terjatuh.

Adegan yang disuguhkan benar-benar membuat seluruh orang yang berada diruangan itu diam membeku.

Dengan cepat, Rachel terduduk lemas mengambil tangan Lucifer yang tak bergerak. Rachel melihat kearah Lucifer, seakan tak percaya apa yang terjadi.

"Lu, wake up. Wake up Lu." Bisik Rachel disertai dengan air matanya yang terjatuh. Rachel bisa melihat darah mengucur membasahi lantai marmer itu.

"Lucifer. I said wake up! Why you do this ? Apa yang kau fikirkan Lu?" Teriak Rachel histeris yang sontak membuat beberapa orang berpakaian polisi langsung masuk kedalam rumah.

Disisi lain, Selma tersenyum getir dengan apa yang tengah ia rasakan. Kehampaan datang bersama dengan dinginnya suasana, tak ada sakit yang ia rasakan, dan hal terakhir yang ia ingat adalah Rachel menyebutkan namanya, yang ia tau dengan nada seorang anak kepada ibunya.

•••

Albert dan Kim terlihat sedang berlari menghampiri Rachel yang berdiri di depan pintu ICU, tempat dimana Lucifer dan Selma berada.

Tempat dimana orang-orang yang begitu ia sayangi sedang bertaruhkan nyawa.

Kim langsung memeluk Rachel ketika ia dapat menjangkaunya, tangis Rachel pun pecah saat berada di pundak kim.

Laurent langsung memeluk Albert, dan mencoba menjelaskan apa yang terjadi.

"You okay?" Tanya Kim kepada Rachel yang dibalas hanya dengan anggukan.

Kim mengelus sayang Rachel "Tell me more about it" pinta Kim, Rachel menangguk lagi dan mencoba menenangkan diri.

"She came to me, dan dia mengacungkan pistolnya padaku. Aku meminta tolong eve untuk menelfon Lucy. Saat Lucifer datang, ia lngsung memelukku dan suara itu begitu saja terdengar. Lucifer membawa polisi, dan ya, Selma menembak Lucifer dan polisi itu langsung menembak Selma" Rachel menghapus air yang berada di pipinya, Kim tersenyum sayang kepada Rachel.

Sambil memberikan semangat kepada Rachel "He's a strong man, believe me" ucap Kim yang dibalas anggukan oleh Rachel.

•••

Rachel menyangga tangannya diatas bangkar tempat Lucifer tertidur sambil menggenggam erat tangannya. Gerakan yang dirasakan Rachel sontak membuat Rachel terbangun. "Rachel" ucap Lucifer tertatih.

"Luu, kau sudah sadar?" Rachel beranjak dari duduknya sambil membantu Lucifer untuk duduk. "God, thank youu. You're okay Rachel?" Ucap Lucifer sembari mengelus wajah Rachel. "I'm okay Lu. Harusnya kau khawatir akan keadaanmu bukan aku" omel Rachel.

Lucifer terkekeh, dia senang melihat Rachel yang baik-baik saja. Rachel membungkuk sedikit untuk melihat wajah Lucifer lebih jelas. Manik matanya yang hitam dibalut dengan senyum indah Lucifer. Membuat degupan jantung Rachel menjadi normal.

"I love you, Lu" bisik Rachel yang pastinya dapat ditangkap dengan jelas oleh Lucifer.

Lucifer berdeham "can i get a glass of water, please?" Tanya Lucifer lirih.

Dengan cekatan Rachel mengambil gelas yang terdapat diatas nakas dan membantu Lucifer meminumnya.

Lucifer tersenyum "thank you for everything, Rachel" dipeluknya erat Rachel yang juga balas memeluk Lucifer.

Lucifer yakin di dalam hatinya, jika memang dialah yang terbaik untuk Rachel, maka semua akan di mudahkan. Ia meyakinkan dirinya, bahwa semua akan baik-baik saja.

Semua akan baik-baik saja...

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang