Beginning

12.9K 731 10
                                    

Rachel terbangun karna suara ponselnya yang berisik.

Ia mengambil ponselnya yang berada di meja samping tempat tidurnya. Nama Dava tertera disana. Dengan segenap raga yang dimilikinya sehabis bangun tidur, Rachel mengangkat dan mendekatkan ponselnya ke telinganya.

"Chel? Lo baik-baik aja kan? " Suara cemas Dava disana jelas terdengar oleh Rachel.

Rachel langsung membuka mata lebar-lebar takut terjadi sesuatu pada Dava "Halo Dav, lo kenapa? ... Dav" ucap Rachel tak menjawab pertanyaan Dava.

"Hei, aku rasa kau perlu menghidupkan TV mu" suara disana terdengar berat dan tidak asing.

Rachel terdiam sesaat dan kemudian tersadar berkat teguran dari suara di sebrangnya "Ya, ini aku Lucifer. Dan aku rasa kau perlu menghidupkan TVmu, sekarang." ucap Lucifer sekali lagi.

Dengan cepat Rachel menghidupkan TVnya.

Terdapat sebuah Press Conference dimana seorang wanita paruh baya tengah menangis tersedu-sedu. Dan itu jelas adalah Aunt Selma.

Dibawahnya tertulis "The Heiress Queensie Has Died" dan terdapat foto seorang gadis remaja yang baru lulus, tersenyum menggunakan toga dan Almamaternya.

Jantung Rachel seakan terhenti begitu saja, air matanya jatuh membasahi pipinya. Hatinya seakan hancur. Itu dirinya.

"A... apa ini?" Tanya Rachel kepada Siapapun dengan suara yang menangis.

" Seperti yang Dava bilang, dia jahat. Dia sengaja membawamu pergi dari rumah dan membakarnya. Dia mengasingkanmu." Jelas Lucifer.

"U... untuk apa? Untuk apa dia melakukan itu?" Masih setia dengan tangisnya.

"Untuk mendapatkan perusahaan ayahmu, menjadi pemiliknya dengan menyingkirkan anaknya" jelas Lucifer dengan santai.

"Tidak... Tidak mungkin. Tidak, ini tidak mungkin" lirih Rachel. Air matanya mengalir terus tanpa henti.

Banyak pertanyaan yang ia miliki, tapi kepada siapa ia akan bertanya?

"Sstt, tenang okay? Aku dan Dava akan mencarimu, kita sudah mendapatkan lokasinu. Kita akan mengeluarkanmu dari sana. Tapi kau harus berpura-pura kau tidak tau apa-apa"

Rachel mengangguk, tapi sepertinya ia lupa bahwa itu adalah telfon jadi Lucifer tidak akan melihatnya.

"Lu, apa kau berjanji?" Ucap Rachel sembari menenangkan tangisnya.

"Ya, aku berjanji."

Rachel mematikan ponselnya. Ia men-silent dan menyembunyikannya di bawah bantal tidurnya.

Pikirannya melayang jauh entah kemana. Satu persatu pertanyaan bersemayam di benaknya.

•••

"Lena, bisakah kau tolong masuk kekamarmu? Aku harus berbicara dengan temanku ini" usir Lucifer kepada Lena yang sedang bersandar menonton TV.

"Lu, kau bisa bicara dimana saja asal tidak disini. Aku sedang fokus menonton" tak terima, Lena tetap duduk dikursi itu.

Dengan geram Lucifer mengambil remote TV dan memencet tombol ngawur, harapannya agar Lena terganggu dan beranjak pergi.

Tetapi siaran TV itu menayangkan sebuah Press Conference. Seketika Lucifer menegang, rahangnya mengatup rapat saat membaca Headline berita tersebut.

Sama halnya dengan Dava, mereka sama-sama tak percaya.

"Tidak. Kalian harus bubarkan itu. Kalian harus menghentikannya" teriak Mr Albert yang sedang berbicara di telfon saat keluar ruang kerjanya.

"Dia sudah kelewatan" ucap Mr Albert setelah mematikan sambungan ponselnya entah pada siapa.

Dava langsung mengeluarkan ponselnya dan memencet nomor Rachel. Ia mrnanyakan kabar sahabatnya itu, lalu Lucifer mengambil Alih.

Semua orang disana cemas, tak terkecuali Lena. Ia yang melihat foto Rachel berada disana seakan tak percaya dengan tulisan yang tertera.

"Kita harus menemukannya, sebelum perempuan itu menyakitinya" ujar Mr Albert.

Dava yang setuju hanya mengangguk, sedangkan Lucifer segera mengambil ponselnya dan menelfon Charles.

Semenjak kepulangan mereka dari Venice, Dava yang telah tau banyak lebih memilih membantu Lucifer, walau saat awal Dava tidak suka dengan Lucifer yang Bossy.

Hanya saja ia harus mengesampingkan rasa itu, untuk Rachel.

Lucifer memanggil Dava yang masih bengong di ruang tamu.

Mereka berdua memasuki mobil dan memacunya dengan cepat.

Lena yang mulai tau kemana arah pembicaraan mereka tadi hanya bisa termanggu.

Kakaknya yang telah lama menjadi penunggu neraka akhirnya sekarang bisa keluar dari neraka.

Semenjak berakhir hubungannya dengan Elsa, Lucifer menjadi pribadi yang dangat tertutup dan dingin. Tak perduli sekitarnya, hanya kepada Lena saja.

Dan sekarang? Lucifer mulai mengkhawatirkan seorang Rachel.




Haii...
Maaf ya aku lama update, huhu sibuk cari sekolah qiqiqi...
Oh ya maaf juga kalo update yang ini kurang seru dan feelnya kurang, huhu...
Aing lelah sodara-sodara 😭
Tapi makasi buat yang semangatin terus, makasi buat vote dan commentnta jadi termotivasi bangadh wkwk

Happy Reading

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang