{Juliet}

19.8K 926 2
                                    

Rachel langsung masuk kedalam kamarnya. Ia memutuskan untuk pulang ke Mansion karna ia sudah tidak tau mau pergi kemana. Tidak ada seorangpun di Mansion dan itu membuat Rachel bersyukur.

Ia terduduk di belakang pintunya, memeluk kedua kakinya yang dilipat. Menangis dan hanya bisa menangis.

Entahlah. Rachel sangat cengeng belakangan ini saat berhadapan dengan Lucifer.

Ketukan pintu membuatnya mendongkak. "Nona, apa ayang terjadi? Mengapa anda menangis? Apakah semua baik-baik saja" suara Eve seakan bertanya tak ada hentinya.

Rachel tau Eve masih berdiri di luar pintunya. "Aku baik-baik saja Eve" jawab Rachel lirih.

"Tapi ada jejak darah di lantai, apakah kau terluka?" Ujar Eve khawatir.

"Tidak, hanya goresan kecil Eve. Maafkan aku mengotori lantaimu" Balas Rachel.

"Kau bisa memanggilku jika membutuhkan bantuan, aku akan menelfon Tuan Lucifer" Jawab Eve dan langsung beranjak pergi.

Rachel masih setia dengan tangisannya dan pikirannya.

•••

"Maafkan aku Mr Kohler ini tidak berjalan dengan baik, arghh!!" Ujar Lucifer frustasi setelah Rachel pergi.

"Apa kau harus membentaknya? Ia tidak sengaja. Lagipula itu bukan kesalahannya. Kita akan bekerja sama, besok aku akan suruh Ethan untuk ke kantormu membawa berkas-berkas. Trima kasih Lucifer" jawab Alexander dengan mengulurkan tangannya menjabat Lucifer dan beranjak.

Tetapi tidak dengan tatapan Ethan, tatapan tidak suka dengan Lucifer.

Lucifer menggeram frustasi, ia mengacak rambutnya, dan menarik longgar dasinya.

Suara telfon berbunyi, Lucifer mengangkatnya. Suara Eve di seberang sana.

"..."

"Ya aku tau Eve, biarkan saja dia." Jawab Lucifer dingin.

"..."

"Sebegitu banyak?" Ujar Lucifer dengan khawatir.

"..."

"Baik aku akan segera pulang" setelah sambungan itu terputus Lucifer langsung pergi dan memasuki mobilnya.

Ia memacu mobilnya membelah jalanan yang lumayan ramai.

•••

Eve menelfon Lucifer dengan khawatir.

"Tuan, tadi nona Rachel pulang dengan menangis" ujarnya sedikit takut.

"Ya aku tau Eve, biarkan saja dia." Jawab nada di seberang sana.

"Tapi tuan dia mengeluarkan lumayan banyak darah yang tercecer di lantai" Balas Eve.

"Sebegitu banyak?" Jawabnya.

"Iya tuan, dan setelah saya memeriksa lagi sudah tidak ada suara dari kamarnya. Pintunya juga di kunci." Saat Eve akan mengantarkan kotak obat, tidak ada suara jawaban dari Rachel dan itu membuat Eve khawatir.

"Baik aku akan segera pulang" Lalu sambungan itu terputus.

•••

Lucifer mengetuk pintu kamar Rachel beberapa kali tapi tak ada jawaban. Ia di dampingi dengan Eve terus menunggu di depan pintu Rachel.

Lucifer mulai geram dan membuka pintu dengan kunci cadangan. Lucifer mendorong pelan pintu kamar Rachel tetapi sangat berat, sesuatu mengganjal di belakangnya.

Sekuat tenaga Lucifer membuka dan menemukan Rachel tertidur dengan luka yang lumayan mengeluarkan darah.

Lucifer mencoba membangunkan Rachel tapi tidak kunjung bangun, wajahnya pucar pasi, Rachel pingsan.

The Cold Ones Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang