LIMA

4.9K 410 354
                                    


"Milii," Devan berteriak memanggil Mili.

"Iyaa Pa?" Mili bergegas turun dari kamarnya, dan segera menuju ruang tamu tempat papanya sedang bersantai.

"Kenapa Pa? Tanya Mili.

"Kamu udah mandi sayang?"

"Udah Pa."

"Nanti kita ke makan malam di rumah temen Papa ya? Papa mau ngenalin kamu sama anaknya Om Rey sama tante Raya."

Awalnya Mili ingin menolaknya, tapi tidak ada salahnya jika Mili mengiyakan permintaan Papanya itu. Akhirnya Mili mengangguk setuju.

"Jam 8 nanti kita berangkat, jadi kamu siap-siap dulu sana," titah Devan.

"Cuma makan malam biasa juga Pa," jedanya "yaudah Mili, siap-siap dulu."

***

"Milan sayang," Raya masuk ke rumahnya dengan membawa koper.

Milan yang mendengar teriakan tersebut dengan malas melangkahkan kakinya untuk keluar kamar.

"Mamaa," pekik Milan sambil memeluk Mamanya.

"Ihh apaan sih Lan, kamu nih lebay banget deh," ujar Raya yang melihat tingkah Milan yang mulai manja kembali.

"Ihh Mama, kan aku kangen," jawab Milan dengan memasang wajah cemberutnya.

"Baru aja di tinggal sehari Lan, udah kayak di tinggal sebulan," Raya duduk di ruang tamu.

"Papa mana Ma?" Milan mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Rey.

"Tuhh masih di mobil."

"Papaa," Milan langsung berteriak saat Rey masuk dan langsung memeluk papanya, wajar saja Milan seperti itu sebab Rey sudah empat bulan terakhir tidak pulang ke Jakarta, karena harus mengurus perusahaan nya yang di Batam.

"Akhirnya Papa pulang juga," kata Milab sambil merangkul papanya.

"Iya udah empat bulan Papa gak pulang, jadi rindu suasana rumah," kata Rey yang kini sudah melihat sekeliling rumah yang sudah lama ia tinggali ini.

"Udah ngelebihin bang toyib ae sih Pa, bang toyib aja tiga bulan gak pulang, nah Papa empat bulan," gerutu Milan.

Tawa langsung meledak. Milan  sudah biasa seperti itu, hubungannya dengan Rey bukan hanya seperti Ayah dan anak tapi juga terlihat seperti bersahabat.

"Gimana sekolah kamu Lan?" tanya Rey yang sudah duduk di sebelah Raya.

"Ya gitudeh Pa," jawab Milan sambil mengedikkan bahunya.

"Nanti udah lulus kamu mau lanjut kuliah atau kerja di kantor Papa?"

"Iya kalo lulus Pa," potong Raya la
yang membuat Rey langsung tertawa kecil.

"Ihh mama! Belum tau sih Pa, aku masih bingung."

"Yaudah kamu pikirin dulu, Mama sama Papa gak mau paksa kamu."

"Iya Pa."

Ponsel Raya berbunyi, dengan cepat Raya langsung mengangkatnya.

"Halo"

"......"

"Iya jadi kok Van."

"......."

"Jam 8? Oke ditunggu Van."

"........"

Sambungan terputus, Raya meletakkan ponselnya ke atas meja.

MILAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang