SEMBILAN

4K 332 147
                                    

"Uh capek," kata Mili langsung merebahkan badannya ke tempat tidur.

"Siapa ya cewek yang nelpon kak Milan tadi? Kalo gak salah tadi namanya Lexa? Dia pacarnya kak Milan? Tapi setau gue, kak Milan ng gak punya pacar.

"Terus jantung gue juga kenapa sih, kok kalo dekat kak Milan jadi sering lari gitu, kalo gak deket kak Milan jantung gue maraton. Nggak mungkin kan gue suka sama kak Milan? Tapi kalo diliat-liat kak Milan emang ganteng sih.

"Ih Mili lo bilang apa sih," kata Mili setelah menyadari perkataannya barusan.

"Gue rasa gue udah nggak waras," sambungnya lagi.

Tidak lama kemudian handphone nya berbunyi, Mili langsung mengambil ponsel nya. Ternyata yang menelpon adalah Papanya.

"Halo Pa."

"......."

"Udah kok Pa, tadi Mili habis pergi sama kak Milan."

"........"

"Jalan-jalan aja keliling, terus Mili makan bakso bakar. Bakso bakarnya enak banget loh Pa."

"........."

"Papa udah makan?"

"........"

"Bagus deh Pa."

"......."

"Iya papa."

"........"

"Oke bos, goodnight Papa. Iya Mili tidur deh, bawel banget."

"......"

***

Mili sudah bangun dan sudah memakai seragam sekolahnya, ia sedang membereskan tempat tidurnya dan memasukkan buku-buku pelajaran untuk hari ini.

"Bangun kali Mil udah siang," teriak Milan dari luar.

"Ye udah bangun dari tadi tau," jawab Mili sambil membawa tas ransel nya keluar. Dan melihat Milan yang juga sudah berseragam rapi.

"Kirain belum bangun kan."

"Sok tau hu," jawab Mili.

"Semalem mimpiin kak Milan gak?" ujar Milan yang sudah mengedipkan sebelah matanya.

"Dih ngapain mimpiin kak Milan."

"Kak Milan kan ganteng, siapa tau kan kamu kemaren baper pas jalan sama kakak sampe kebawa mimpi gitu."

"Pede banget sih mas," jawab Mili cepat, dan langsung berjalan menuruni tangga meninggalkan Milan.

Eh wait? Apa tadi? Sekarang Milan sudah memanggilnya dengan sebutan kamu.

"Tungguin dong, masa cogan nya ditinggal," ucapnya sambil menyusul Mili.

"Pagi-pagi udah lari-larian aja," kata Rey yang sudah duduk di meja makan.

"Tau nih Pi, kak Milan," ucap Mili sambil memeletkan lidahnya.

"Udah ah sarapan dulu," Raya melerai keduanya.

"Papa semalem telepon Mil," kata Rey kembali.

"Iya Pi, Papa juga semalem telepon Mili kok," Mili menjawab dan memasukkan suapan terakhir nasi goreng nya.

"Udah sayang?" tanya Raya

"Udah Mi."

"Berangkat yuk?" ajak Milan.

MILAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang