TIGA PULUH

2.3K 147 21
                                    

Malam ini Mili makan di Thorassic Park seorang diri. Sebenarnya bisa saja Mili menelpon Dila atupun Derren untuk menemani Mili, pasti dengan cepat mereka mengiyakan ajakan Mili. Tapi Mili tidak mau, ia ingin mencoba makan nyolo untuk membiasakan dirinya yang sekarang sudah berstatus jomblo.

Mili sudah memesan makananya dan ia memilih duduk di sudut seorang diri. Dan sekarang Mili sudah seperti orang yang terasingkan saja.

Makan di Thorassic Park mengingatkannya saat ia baru saja jadian dengan Milan. Bahkan setelah putus dari Milan, Mili tidak membenci tempat ini. Tempat ini adalah salah satu tempat bersejarah di dalam hubungannya dengan Milan, jadi tak ada alasan bagi Mili untuk tidak menyukai tempat ini walaupun hubungannya dengan Milan sekarang sudah kandas.

Bagi sebagian orang, jika sudah putus dan belum bisa move on mereka menghindari tempat-tempat yang dulunya pernah menjadi sejarah dalam hubungan mereka, alasannya karena itu akan membuat hati mereka tersa pilu. Tapi, Mili kebalikannya, ia tetap menyukai bahakn mengunjungi tempat-tempat yang pernah ia datangi bersama Milan dulu karena baginya di tempat-tempat itulah Mili bisa mengingat semua kenangan mereka dulu yang sekarang hanya bisa dikenang tanpa bisa diulang kembali.

Tapi Mili masih berharap ia bisa mengulang kenangan indah tersebut bersama dengan Milan.

Mili menyantap makanannya. Sesekali ia melihat ke arah lain 'jadi seperti ini rasanya makan nyolo' kata Mili dalam hati masih mengunyah makanannya.

Seketika mata Mili menangkap seseorang yang menurutnya tidak asing.

"Yasmin," panggil Mili.

Yasmin yang merasa namanya dipanggil, langsung mencari sumber suara dan ketika menemukannya Yasmin langsung berlari dan menghampiri meja Mili.

"Mili," sapanya antusias.

Kemudian Yasmin mengambil kursi dan duduk di samping Mili. "Akhirnya kita ketemu lagi," ujarnya sambil tersenyum ramah.

Mili balas tersenyum, "iya, gak nyangka bisa ketemu kamu di sini."

"Kamu sendirian aja?" tanya Yasmin yang tak melihat tanda-tanda ada seseorang yang menemani Mili.

Mili menangguk, "makan di sini aja, sama aku," ajak Mili.

Sorot mata Yasmin langsung berbinar dan menangguk dengan cepat.

Yasmin asyik berbincang dengan Mili, ia tidak tahu bahwa seseorang dari tadi sibuk mencari keberadaannya. Akhirnya ia berhasil menemukan sosok Yasmin, tapi langkahnya terhenti ketika melihat wanita yang sedang tertawa di sebelah Yasmin.

Dengan ragu ia melanjutkan langkahnya menuju meja Yasmin dan Mili.

"Eh kamu tau aku di sini," ujar Yasmin yang menatap pria tersebut dengan wajah tanpa dosa.

Mili yang sedang menunduk kemudian mengangkat wajahnya, betapa kagetnya Mili saat melihat pria yang sedang berbicara dengan Yasmin saat ini.

Dia adalah Milan, mantan pacarnya yang sampai sekarang Mili masih belum bisa melupakannya sampai detik ini.

"Kamu sih main ngilang aja," omel Milan yang sekarang sudah duduk di depan Mli.

"Hehe maaf, soalnya tadi Mili manggil aku jadi aku samperin deh," katanya yang kini tengah tersenyum sambil melihat Mili.

"Oh, yaudah yuk kita duduk di sana," ajak Milan yang hendak berdiri.

Yasmin langsung memegang lengan Milan, "di sini aja, Mili tadi juga udah bolehin kok buat gabung sama dia, lagian kan Mili juga sendirian," pinta Yasmin.

Milan menatap Mili dan Mili mengangguk canggung.

"Oh iya, kenalin Mil ini Milan," ujar Yasmin mencoba mengenalkan Milan kepadanya.

MILAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang