Now Playing = Tak bisa move on - Vierratale
***
Sejujurnya Mili malas untuk keluar rumah hari ini. Tapi, Derren terus saja memintanya untuk meneminya membeli kado untuk mamanya. Kata Derren sih kan Mili cewek jadi dia tau apa yang sesuai untuk mamanya.
Mili juga tidak berdandan sama sekali, ia hanya memakai baju kaos dan celana jeans, rambutnya ia kuncir satu bahkan Mili tidak memberikan sentuhan liptint di bibirnya itu.
Dila : Jadi pergi nemenin kak Derren Mil?
Mili : Y
Dila : Dih gt amat blsnya-_-
Mili : Abis gue msh bt sm lo Dila!
Dila : Maafin kali Mil, kan mksd dan tujuan gue baik Mil demi kesejahteraan lo sendiri
Mili : Kesejahteraan pala lo
Dila : Heheh udh sana dandan yg cantikk
Mili : Ogah bgt. Gue aja cm pake kaos sm jeans
Dila : Astoge ini anak-_- tp gpp juga sih kan kak Derren terima lo apa adanya :p wkwk
Mili : o
Mili segera turun ke bawah saat mendengar suara mobil di depan rumahnya, sepertinya Derren sudah datang.
Mili langsung masuk ke mobil dan Derren langsung menjalankan mobilnya.
"Makasih ya Mil udah mau temenin gue buat cari kado nyokap," ujar Derren yang menoleh ke arah Mili seraya tersenyum.
Mili membalas senyuman Derren, senyuman yang sangat tipis seperti senyum yang dipaksakan, "Iya kak."
Derren terus saja mencoba untuk mengajak Mili berbicara, keliatan dari cara Derren yang terus saja mencari bahan obrolan. Tapi Mili tidak terlalu menggubrisnya bahkan Mili hanya menjawab seperlunya saja, dan terkadang iya hanya menjawab 'iya'.
Sejak putus dari Milan entah kenapa ia malas jika ada seorang cowok yang mendekatinya, ia tidak tau kenapa. Yang jelas ada dua kemungkinan. Yang pertama adalah ia takut bahwa ia akan disakiti kembali, dan kemungkinan kedua adalah ia belum bisa menerima orang baru karena di hatinya masih diisi oleh seseorang yang sampai sekarang belum tergantikan.
Mereka sudah sampai di mall, dan Derren memasuki salah satu toko pakaian yang terletak di lantai tiga tersebut, sedangkan Mili hanya mengekorinya saja.
Sekarang Mili sedang mencari beberapa pakaian yang akan dihadiahi Derren untuk mamanya. Sebenarnya Mili juga tidak terlalu paham, karena kan pasti model pakaian yang anak-anak remaja gunakan berbeda dengan model yang ibu-ibu gunakan.
Tapi Mili mencoba untuk menyesuaikannya, karena ia juga mendapat masukan-masukan dari Derren seperti mamanya suka warna apa atau tidak suka model yang bagaimana.
Mili sudah selesai memilih dua baju yang menurutnya cocok jika dipakai dengan mama Derren, kemudian dia memberi isyarat kepada Derren bahwa ia sudah selesai memilih bajunya. Mili memberikan baju tersebut kepada Derren, dan ia berinisiatif untuk menunggu Derren di luar.
Derren telah selesai membayar baju untuk mamanya dan sudah menemui Mili yang sudah menunggunya.
"Buat lo," ujar Derren memberikan godibag yang satunya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILAN [Completed]
Ficção Adolescente[BEBERAPA PART DI PRIVATE ACAK, FOLLOW UNTUK MEMBACA] Biarlah kita menjadi kenangan. Kenangan yg selalu tersimpan rapat di dalam hati. Terima kasih sudah mengajariku apa itu cinta. Terima kasih sudah memberi bahagia walaupun sempat menggoreskan luka...