"Miliiiii," teriak Dila.
"Apaan sih Dil? Gue gak tuli kali."
"Gue laper, ke cafe yok?" pinta Dila dengan melihatkan puppy eyes nya.
"Dih napa tu mata? Giliran ada maunya aja, gini.".
"Heheh Mili kan baik."
"Udah cepetan, sebelum gue berubah pikiran lagi."
Akhirnya mereka sampai di Thorassic Park. Mereka duduk di bangku paling sudut.
"Mbak," panggil Dila kepada salah satu pelayan.
Pelayan itu datang dan memberikan buku menunya.
Setelah melihat-lihat menu akhirnya Dila memesan "saya mau spaghetti satu, cheese burger satu, sama strawberry smoothie. nya satu."
"Saya matcha green tea latte nya aja satu mbak."
"Baik mbak," ujar pelayan itu.
"Lu laper beneran Dil? Banyak amat pesannya."
"Hehe iya."
Akhirnya pesanan mereka sampai. Dila memakan makanan nya dengan lahap.
"Lo sering ke cafe ini Mil?" tanya Dila masih sambil memakan makanannya.
"Iya, cafe favorit gue."
Akhirnya mereka sudah selesai makan. Dan berjalan keluar cafe.
Mereka belum pulang, karena Dila mengajak Mili untuk berkeliling alasannya sih karena ia ingin mencari udara segar.
"Ada ice cream Mil, beli yok?" teriak Dila.
Belum lagi Mili menjawab Dila sudah menarik lengan Mili menuju tempat ice cream tersebut.
"Pak ice cream strawberry nya satu sama vanilla."
"Iya neng."
Akhirnya ice cream yang di tunggu-tunggu pun jadi.
"Ini neng," si bapak memberikan ice cream tersebut kepada Dila.
Dila mengeluarkan uang untuk membayar ice cream tersebut.
"Udah di bayar neng," kata si bapak sambil mengembalikan uang kepada Dila.
"Lah siapa yang bayar pak?" tanya Mili kebingungan.
"Aduh bapak gak tau namanya neng, tapi mas nya ganteng kok neng," jawab si bapak kembali.
"Oh yaudah kalo gitu pak, makasih."
Mereka berdua duduk di kursi yang ada di dekat taman. Sambil menikmati ice cream yang mereka beli tadi.
"Siapa yang bayar ya Dil?" tanya Mili masih heran siapa yang membayar ice cream mereka.
"Aelah gak usah di pikirin banget kali Mil, yang penting kita udah dapat ice cream gratisan."
***
"Pa, kita berangkat ke sekolah dulu ya," Mili langsung melakukam rutinitas nya yaitu mencium tangan papa nya.
"Hati-hati ya sayang," jawan Devan sambil mencium puncak kepala Mili.
"Assalamualikum," ujar mereka bersamaan.
"Waalaikumsallam."
"Kita hari ini gak ada pr kan?" tanya Mili.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILAN [Completed]
Novela Juvenil[BEBERAPA PART DI PRIVATE ACAK, FOLLOW UNTUK MEMBACA] Biarlah kita menjadi kenangan. Kenangan yg selalu tersimpan rapat di dalam hati. Terima kasih sudah mengajariku apa itu cinta. Terima kasih sudah memberi bahagia walaupun sempat menggoreskan luka...