DELAPAN BELAS

3.1K 167 117
                                    

Mili sudah selesai bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Hari ini Mili sangat bahagia. Mili masih tidak menyangka akan mendapat suprise seperti kemarin. Sekarang Mili sedang mengeringkan rambutnya dan tidak henti-hentinya Mili bersenandung ria.

Ponsel Mili berdering, Mili langsung mengambil ponselnya dan sangat berharap bahwa pesan itu dari Milan. Dan jreng-jreng Mili tersenyum sendiri saat melihat ternyata WhatsApp itu dari Milan.

Kak Milan
Selamat pagi pacar sayang :)

Mili tersenyum membaca pesan dari Milan.

Mili
Pagi kembali kak :) 

Kak Milan
Loh kok panggilnya masih kak sih?

Mili
Lah emang kalo bukan kak apa dong? Kan biasanya Mili manggil nya emang kak-,-

Kak Milan
Kan sekarang udah resmi pacaran, panggil sayang dong

Balasan dari Milan barusan membuat Mili menjadi blushing.

Mili
Udah ah, Mili mau siap-siap dulu

Kak Milan
Kakak tebak deh, pasti sekarang lagi blushing yaa?

'Nih orang punya indra ke enam kali ya? bisa bener gitu nebaknya' ujar Mili dalam hati.

Mili
Mili mau sarapan dulu. Kakak juga jangan lupa sarapan.

Kak Milan
Duh perhatiannya pacarku. Iya sayang. Gak sabar deh pengen ketemu. Sampai ketemu di sekolah.

Mili hanya tertawa geli membaca balasan dari Milan.

***

Mili sudah sampai di sekolah. Ia berjalan memasuki gerbang sekolah. Mili tersandung dan hampir jatuh tiba-tiba ada tangan yang menangkap tubuhnya. Mili menghela nafas lega bahwa kenyataannya ia tidak jadi jatuh.

"Jalan itu liat-liat atuh geulis," kata Milan sambil mencubit pipi Mili dengan gemas.

"Aww sakit tau kak," jawab Mili sambil memegang hidungnya yang memerah akibat di cubit oleh Milan.

Mili tidak sadar bahwa ia masih berada di pelukan Milan. Tangan kekar Milan masih setia menahan punggung Mili agar tidak terjatuh.

"Yaampun yang ini pagi-pagi udah mesra-mesraan aja," celetuk seseorang yang tiba-tiba muncul sambil menjewer telinga Milan. Yang membuat Milan langsung bereaksi.

Milan langsung melepaskan tangannya dari punggung Mili, hampir saja Mili terjatuh. Untungnya Mili bisa menahan keseimbangan badannya.

"Aduh..sakit pak," ujar Milan meringis kesakitan.

"Berasa syuting drama korea kamu?"

'Ckck nih burung beo ganggu ae sih ah. Kagak tau apa tadi momen langkah' Milan membatin kesal.

"Ditanya malah diam kamu!"

Mili hanya cengar-cengir melihat Milan di marahi.

"I-iya pak, maaf deh pak."

"Ayo, ikut bapak!"

"Yah, kok bareng bapak sih? Saya kan mau bareng sama Mili pak," tersirat nada kecewa dari Milan.

"Udah, ayo ikut bapak. Kalo kamu di sini terus, gak bakal masuk kelas kamu."

'Lagi lagi dan lagi si burung beo gagalin rencana gue. Sial banget sih gue, niatnya mau mesra-mesraan sama pacar eh malah ke jebak sama si burung beo'

MILAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang