4

82 7 0
                                    

No

Happy reading
.
.
.
.

Akhir pekan Kirana gunakan untuk berkunjung ke cafe milik ibunya, tidak runtin-rutin amat, hanya saja jika tugas kuliah sedang kosong ia akan menyempatkan diri berkunjung.
Seperti wanita yang beranjak dewasa pada umumnya, Kirana yang mengenakan blus longgar berwarna peach dan jeans yang tak terlalu ketat dengan sepatu flat shoes,

Entah menurutnya pakaiannya ini terlalu mencolok atau tidak, ia tak peduli.

Tapi yang membuatnya risih ketika berjalan di sepanjang trotoar beberapa pasang mata para pria menatapnya tak berkedip dan ekspresi mereka yang ingin sekali ia lempar dengan sepatunya ini,

Tapi mustahil ia lakukan.

Toh, Kirana tak memperdulikan penampilannya.

Ia sampai di tempat penyebrangan, sambil menunggu warna lampu lalu lintas berubah ia menatap zebra cross di depannya.

Ia merenung.

Ketika lampu mulai berubah warna, Kirana masih berdiam diri di sana dan ketika lampunya berubah warna lagi, ia baru tersadar dan langsung mengambil langkah untuk menyebrang tanpa ia lihat warna apa yang tertera di lampu lalu lintas itu.

Hijau.

Tiiiiittttt!

Suara klakson yang memekik telinga membuat gaduh orang-orang di sekitar, dan saat itulah Kirana tersadar dan menoleh ke arah kanan jalan, ada sebuah truk besar melaju dengan kencangnya.

Matanya melebar, dan celakanya responnya benar-benar lambat jadi ia masih berdiam diri di tengah-tengah jalan.

Truk itu semakin mendekat dan suara peringatan orang-orang sekitar terdengar jelas. Truk mendekat, hanya beberapa senti dan-

Tiiittttt!

***

Samar-samar terdengar suara riuh, samar-samar pula ia melihat segerombolan kaki yang berdiri di depannya, dan seperti ada sesuatu yang menindih tubuhnya.

Apa Kirana sudah di alam lain? Apa ia sudah mati? Apa sekarang tubuhnya sudah tak berbentuk?

"Eh, bangun. Lo nggak apa-apa?"
Samar-samar juga ia mendengar suara bass seorang pria,

Mungkin dia sudah di alam lain sampai-sampai malaikat pencabut nyawa dengan repot menanyakan keadaannya.

Tapi tunggu,

Kirana masih merasa sakit di sekujur tubuhnya, terutama kakinya.

Jika masih merasa sakit berarti dia masih hidup?

Perlahan ia buka kedua matanya, ternyata ia benar masih hidup.

Kepalanya masih menghadap sebelah kanan, saat ia menoleh ke depan-

"Lo nggak apa-apa?"

Secara reflek Kirana mendorong keras orang yang berada di atasnya itu, pantas tubuhnya terasa berat.

Ia melihat sekeliling, truk besar itu menabrak sebuah toko buah di seberang sana, keadaannya berantakan.

Ia melihat sekeliling, truk besar itu menabrak sebuah toko buah di seberang sana, keadaannya berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UnKnow [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang