UnKnow [END]

17

Good Boy

Happy Reading
.
.
.
.

Kirana menggigil ketika hendak menyuapkan sesendok sup ke dalam mulutnya.

Ugh!

Hujan lebat dengan angin kencang membuatnya kesulitan hanya untuk sekedar makan, ditambah lengannya yang sesekali terasa nyeri.

“Besok kita isi formuli buat kartu peserta, terus bawa fotokopi akte kelahiran” ucap Laras tiba-tiba sudah berada di samping Kirana,

Langsung menyuapkan sup hangat ke dalam mulutnya.

Laras menoleh ke arah gadis sampingnya itu sedang menggigil, memperhatikan Kirana dari ujung rambut sampai kaki.

Tak ada masalah dengan pakaian tebal yang ia gunakan, kenapa masih menggigil?

“Kenapa, Kir?”

“Hawanya dingin banget, padahal udah pakai sweater tebal” keluh Kirana,

Perlahan ia memasukkan sup di sendok yang sudah beberapa menit tak ia makan hingga sup itupun terasa dingin.

“Biasalah, cuaca lagi labil” ucap Laras, masih berlanjut memakan sup hangatnya.

Hampir tak ada pembicaraan di antara mereka, sibuk untuk memakan sup masing-masing karena mereka tak mau jika sup itu keburu dingin di cuaca hujan sekarang.

Hingga Laras yang duluan selesai menghabiskan sup, lalu memulai berbicara pada Kirana.

Mulutnya tak tahan diam biarpun hanya sedetik,

“Gimana tangan lo?”

“Udah mendingan, ya walaupun rada nyeri” ucap Kirana setelah melahap satu sendok terakhir supnya, lalu meminum teh hangat.

“Oh iya, Kir. Gue mau bilang sesuatu, tapi jangan langsung bete ya?”

“Ngomong apa?”

“Waktu acara peresmian hotel lo datang, kan?” tanya Laras ragu,

Karena ia benar-benar menjaga kalimatnya agar tak salah bicara dan malah membuat Kirana langsung meninggalkannya nanti.

“Iya, kenapa?”

“Sebenarnya gue juga datang waktu itu, dan...”

Laras berhenti sejenak, matanya mulai memandang ke segala arah dan menggaruk lehernya yang tak gatal,

“Gue lihat lo sama cowok—eh! Laki-laki—eh! Hmm...”

“Iya, waktu itu gue sama cowok. Tapi dia bantu gue yang hampir jatuh”

Kirana mengerti, tapi untungnya suasana hatinya sekarang sedang tak bermasalah, jadi tak apalah jika Laras membahas waktu itu.

"SERIUS, KIR?! Ganteng banget, Kir! Ohh! Atau jangan-jangan dia cowok yang lo ceritain waktu itu, yang nyokap lo kenalin?! Atau jangan bilang dia yang sudah nyelamatin lo...” ucap Laras tak percaya,