KINAL POV
Aku mengarang cerita bahwa aku sedang tak sehat pada Ve. Dengan harapan Ve mengajak Melody untuk menjengukku. Aku merindukan Melody setalah kejadian itu dia tak pernah menghubungiku apalagi menemuiku. Begitupun sebaliknya, aku masih tak memiliki muka bila bertemu dengannya. Aku hanya takut dia mengungkit kejadian malam itu. Karena aku tak tahu harus menjelaskan apa padanya.
Pagi ini, ve memberikan kabar akan menjengukku bersama melody dan kemungkinan melody tiba terlebih dahulu mengingat dia masih memiliki sesuatu yang harus dikerjakan.
Ini kesempatanku.
Aku memutuskan untuk tiduran di ranjangku agar actingku terlihat maksimal.
Karena terlalu lama aku menjadi merasakan kantuk yang teramat. Sampai aku bermimpi melody memeluk tubuhku dari belakang. Dia menggodaku dengan mencium tengkuk leher belakangku.
"i want you more Nal!" terdengar suara berbisik di telinngaku.
Tangan yang memeluk pinggangku mulai menjelajahi bagian perutku. Tangannya menyusup pada kemeja longgarku yang memang hanya dikancingkan dibagian tengahnya saja. Tangan itu mulai merambat naik menyentuh payudaraku. Kecupan di leher dan punggung belangku memberikan rasa geli.
"Na, bekas kissmark siapa dilehermu ini?" suara itu bertanya sambil mengusap tanda merah itu yang enggan ku hilangkan.
Tunggu!
Ini bukan mimpi.
Tapi siapa yang memelukku?Aku membalikkan tubuhku hingga kami berhadapan. Sudah ku duga Nat. Aku tersenyum. Dan memainkan rambutnya dan terkadang mengelus pipinya.
"siapa yang membuat tanda itu Nal? Kamu selalu melarangku menyentuhmu." ucap Nat.
"aku merindukanmu Nat" ucapku mengalihkan pembicaraan.
Bagaimana mungkin aku menjelaskan bahwa itu kissmark yang dibuat Melody Dan aku sangat menyukai tanda merah itu.
"aku sangat merindukanmu Nal. Setelah kamu mengusirku dari mobil itu mengapa kamu tak menghubungiku?" tanyanya.
"aku sakit." rajukku manja.
"kamu sakit karena merindukanku." ucap Nat dan mencium bibirku.
Aku merindukan Melody bukan kamu Nat.
Ciuman kami semakin panas. Aku sudah berada diatas tubuhnya mendominasi permainan seperti biasanya. Aku memang tak suka Nat mendominasiku. Tubuhku ini tak pernah tersentuh olehnya tapi sebaliknya tubuhnya sudah berkali-kali ku jamah. Tubuhku ini ku jaga khusus unuk Melody walaupun aku tak tahu dia menyukainya ataupun tidak.
"eh maaf!" suara kaget tepat dibelakangku.
Melody? Aku segera menjauh dari Nat. Aku tak ingin Melody salah paham. Nat membereskan pakaiannya. Dan tersenyum pada Melody.
"sepertinya kamu sudah baikkan Nal. Lebih baik aku pulang!" pamitnya.
Aku mencoba mengejarnya. Aku sudah susah payah membuatnya bisa datang ke sini dengan berbohong dengan kondisiku. Tapi karena Nat, tidak maksudku karena nafsuku yang sulit dikendalikan aku hampir saja kehilangan moment bersama Melody. Ingat Kinal yang kau inginkan Melody bukan Natali.
"Mel, tunggu." aku menahannya. Dan menghimpitnya di pintu keluar apartementku.
"Biarkan aku pergi Nal!" ucapnya sedikit marah. "Lebih baik kamu lanjutkan aktifitasmu dengan Nat, bukankah itu akan membuatmu lebih cepat sembuh." ucapnya nyolot
.
"kamu marah Mel karena aku menciumnya?" tanyaku."kamu pikir ciuman itu hanya permainan? Baru saja kemarin kamu menciumku sekarang kamu sudah melakukannya dengan orang lain." ungkap Melody dengan bentakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Shinta Naomi
FanfictionKehidupan seakan memenjarakanku. Bagaimana tidak? Aku hidup dengan identitas orang lain. Selama 15 tahun aku hidup menggunakan nama saudara kembarku. Hito Naoki. Aku rindu dengan namaku. Aku rindu orang-orang memanggil namaku. Shinta Naomi. Hingga s...