Author pov
Bruk!
Naomi kembali menutup pintu apartemannya. Dia bersandar di pintu apartemannya dengan wajah tegang. Nafasnya tidak beraturan karena baru saja bom meledak di dadanya. Dag Dig Dug. Begitulah kecambuk yang sedang dirasakannya.
Tokk.. Tokk
"Naomiiiii.. Kenapa pintunya di tutup lagii? Aku mau masuk. " seru sang pengunjung.
Ahh yaa. Hampir saja Naomi melupakannya karena saking terkejutnya.
"Sebentar Verandaa. Aku takkan lama. Aku janji hanya lima menit. " ucap Naomi yang bergegas membereskan sampah yang berserakan serta menyemprotkan parfum ruangan agar menyamarkan bau tak sedap.
"aishh Naomii, kamu ada ada aja sihh. Pasti rumah berantakan, ya kan?" gerutu ve pelan.
Naomipun segera ke kamar mandi. Membasahi rambutnya serta mencuci mukanya yang terlihat menyedihkan.
Naomi menepuk pipinya. "Ini bukan mimpi. Verandaku ada di depan." ucapnya sembari bercermin.
Naomi memperhatikan wajahnya di cermin. "aahh setidaknyaa lebih baik dari tadi."
Naomi mencium badannyaa. "aahh. Shit. " menutup hidunya ketika aroma tak sedap keluar dari badannya akibat 3 hari tak mandi.
Naomi segera belari ke dalam kamar. Menyemprotkan prafum ke tubuhnya menyamarkan aroma bau tak sedap.
"kok makin aneh sihh? " pikir naomi setelah mencium aroma aneh pada tubuhnya "aah biarlah. Dibanding bau.. "
Setelah merasa cukup rapi dengan penampilannya. Naomi bergegas kembali membukakan pintu.
"haaah haah. " naomi menghembuskan aroma dari mulut. "ahh bau alkoholnya masih menyengat. Ah biarlah setidaknya aku mabuk di dalam rumah. Bukan di bar. "
Crek.
Naomi tersenyum ceria. Dengan wajah yang sedikit lebih fresh dibandingkan sebelumnya. Terlihat ve yang sedang menyilangkan tangan di dada. Jangan tanya bagaimana wajah ve sekrang, yang sedikit mengerucutkan bbir, alisnya bersatu, menatap penuh kekesalan. Tapi bagi Naomi, ekspresi Veranda seperti itu sangat menggemaskan.
"lamaa. " komentar ve langsung masuk ke dalam apartemant.
Mata jeli veranda langsung jeli meneliti sudut ruangan apartemant yang 2 minggu ini tak di tempatinya. Insting hidungnya mencium aroma aroma aneh yang sangat menyengat di hidung.
"eehhh vee jangan ke dapur. " naomi menghalangi ketika langkah ve menuju dapur dan ruang makan.
"minggir. " titah ve membuat naomi tak berkutik.
"mati gue." lirih naomi pelan.
"Shinta Naomiiiii." teriak ve melihat dapurnya yang sangat berantakan karena semua sampah di ruang tv naomi tumpuk di dapur tepat dibawah pantry..
"jorok! " komentar ve langsung membereskan memasukan sampah pada kantung plastik.
"hehe kan biasanya ada kamu yang beresin semuanya." jawab naomi cengengesan tak jelas sembari menggaruk kepalanya.
Veranda mememicingkan mata, ketika melihat beberpa botol kosong minuman keras.
Ting. Ting.
Ve mengetuk botol tersebut."apa inii? " ve menatap naomi tajam meminta penjelasan.
"itu botol. " jawab naomi simpel.
"aku tahu ini botol. Kamu mabuk hah? " ve menatap kesal pada naomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Shinta Naomi
FanfictionKehidupan seakan memenjarakanku. Bagaimana tidak? Aku hidup dengan identitas orang lain. Selama 15 tahun aku hidup menggunakan nama saudara kembarku. Hito Naoki. Aku rindu dengan namaku. Aku rindu orang-orang memanggil namaku. Shinta Naomi. Hingga s...