37

1.5K 175 15
                                    

Naomi keluar kamar mandi, tentunya dengan handuk melilit dipinggangnya.  Naomi tersenyum melihat ve sedang menyiapkan pakaian untuknya. Membuatnya teringat ketika ve menemukannya dalam keadaan bertelanjang dada di kamar Melody. 

Naomi terkekeh kecil mengingat kejadian itu.

"udah selesai mandinya?" tanya ve

Naomi  mengangguk seraya berjalan mendekati ve.  Memeluk ve dari belakang menyandarkan dagunya di pundak ve.

"makasih ya sayang." ucap naomi mengungkapkan kegembiraannya.  Perasaan senang yang beberapa minggu ini terkubur mati karena tanpa sosok dicintainya.

Naomi mengambil pakaian yang disiapkan ve.

"eits siapa suruh kamu pakai baju itu?" ucap ve membuat naomi melihat  ke arah ve karena bingung apa yaang salah.  Bukankah itu pakaian naomi?

Naomi mengerutkan kening bingung.  Bukankah pakaian itu disiapkan ve untuk dirinya?

"tuh. " tunjuk ve menggunakan isyarat bibir dan matanya pada pakaian di sisi satunya.

Naomi melongo bukan main.  Dia mengambil pakaian berwarna hitam itu.  Meyakinkan bahwa penglihatannnya ga salah.

"lahh kamu ga salah apa?  Itu kan pakaian kamu." jawab Naomi yang diberikan sebuah terusan dress hitam oleh ve.

"Kamu pakai itu!" jawab ve tegas.

"gak aku gak mauu. " Naomi melempar pakaian itu dan menunjukkan wajah kesalnya.

"kita jalan-jalan keluar kan?" tanya ve dan Naomi mengangguk.  "Gini ya sayang,  kan aku lagi di cari ayahku jadi ga mungkin kita berpenampilan seperti biasanya. Nanti kita bisa ketahuan donk.  Jadi solusinyaa kamu berpakaian perempuan dan aku berpakaian laki-laki. "

Naomi menggaruk keplanya yang tak gatal karena frustasi. Bagaimana keadaan jadi berbalik seperti ini?  Tapi bukankah kodrat Naomi memang berpakaian wanita seperti itu?

"kalau ga mau sih gak apa-apa.  Ya paling nanti aku dibawa ayahku lagii." gertak ve.

"eeeeehhh iyaa..  Iyaaa aku mau.  Aku mau kok.  Sini mana pakaiannya?  Biar aku pakai. " ucap Naomi dengan semangat.

"selain itu,  kamu pakai ini juga ya. " ucap ve dengan memasang wajah mememelas penuh harap sembari menenteng sepasang sepatu berhak tinggi.

Naomi tersenyum dengan amat terpaksa.  Mengangguk super terpaksa.

"aaaahh sayang makasih." ucap ve senang langsung memeluk naomi walaupun di tahu naomi memang terpaksa.

***

"udah siap kan? " ucap ve melihat ke arah Naomi yang sibuk menarik roknyaa.

"udah donkk ihh, yang bener donk pakenya.  Jangan ditarik mulu roknya." protes ve.

"memalukan. " naomi meruntuki penampilannya.

"kamu cantik kok. Cantik banget malah. Kayanya aku aja kalah cantik dibanding kamu,  tapi yaaa kamu emang cewe sayang..hhe. "

"iyaaa tapi aku ga biasa ve.." protes naomi. "kamu gampang pake pakaian kaya gitu." naomi membandingkan penampilannya dengan ve. "Sedangkan aku?"

Ya bagaimana tidak, kini penampilan mereka berbanding terbalik. Naomi mengenakan dress selutut,  memperlihatkan kulit putihnya dipadukan dengan sepatu hak tinggi yang dipelajarinya selama beberapa jam.  Tak lupa rambut panjang kemerahan menghiasi rambutnya menutupi rambut pendeknya. Serta polesan natural make up membuatnya semakin terlihat semakin cantik. 

Bagaimana penampilan veranda? Veranda berpenampilan casual.  Dengan menggunakan kaos polos putih,  dipadukan dengan celana chino hitam selutut.  Dengan sneakers  dibagian alas kakinya dan sebuah snapback. Dan tentunya rambut palsu cepak untuk menyembunyikan rambut panjangnya. Wajahnyapun bebas dari polesan make up.

Aku Shinta NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang