25

1.7K 184 9
                                    

Mereka semua serempak kembali ke jakarta di waktu yang bersamaan. Naomi, ve, kinal juga Nat. Shani dan Gracia pun sama mereka memiliki jadwal penerbangan di hari yang sama. Hingga membuat mereka semua berada dalam satu pesawat. 

Nat tampak menikmati perjalanannya. Kinal merasakan cemas yang luar biasa, tak ingin Nat kembali bertingkah dalam kehidupannya. Gre pun sangat menikmati perjalannannya, masih memberikan senyuman menggodanya juga kata-kata jail pada teman terutama pada Shani.

Berbeda dengan shani masih sangat dalam keadaan mood yang buruk walaupun begitu dia mencoba menyembunyikannya karena pekerjaannya. Tapi rasa cemas dan merasa bodoh ada ketika harus berpapasan dengan naomi dan juga ve. Naomi, ve dan Gre adalah menjadi pokok permasalahannya. Tiga perempuan itu membuatnya tertekan dalam hal berbeda.

Jika berpikir keadaan naomi dan ve paling baik diantara semua, itu salah besar. Justru merekalah yang paling terguncang. 

Flashback 

"Mengenai kehamilan palsumu." Ucap naomi dingin.

Ve diam seribu bahasa.

"APAKAH KAMU BISA MENJELASKAN KEBOHONGANMU JESSICA VERANDA?" Naomi berteriak.

"Ma..maafkan aku Mi. Aku tak bermaksud membohongimu." Ve merasa bersalah.

"pihak rumah sakit melakukan kesalahan hasil. Aku tidak bohong."

"Sejak kapan?" Naomi melemah.

"dihari pernikahan kita. Mereka menghubungiku. Aku mencoba menghentikan pernikahan kita, tapi aku tak mungkin membuat ayah dan ibu kecewa."

Naomi menarik nafas panjang. Ya dia ingat ketika ve terlihat ragu di altar.

"kamu jangan marah Mi." ucap ve.

"aku kecewa veranda." Naomi memejamkan matanya.

"Apa kamu benar-benar mencintaiku?" pertanyaan yang sesungguhnya tak ingin ditanyakannya.

"aku mencintaimu Naomi. Mencintaimu melebihi hidupku."

"Tapi Kenapa KAMU MEMBOHONGIKU?" teriak Naomi lagi.

"Aku tahu kamu kecewa, kalau saja aku bicara lebih awal mungkin kita takkan menikah. Dan kamu dan shani....."

"Ini bukan soal aku dan shani, veranda. Ini tentang kita. Aku dan kamu." Naomi membentak dan menarik nafas panjang menetralkan amarahnya.

"Jujur ve, aku tak menyesal menikahi, mu karena kamu satu-satunya yang akan menikahiku walau mengetahui gander asliku." Naomi kembali melemah

"aku kecewa kenapa kamu tak jujur, kamu tak percaya cintaku? Selama aku bersamamu apa pernah aku membohongimu?"

Memang benar Naomi tak pernah membohongi ve. Dari mulai gandernya hingga hubungannya dengan shani. Naomi mengatakan setiap pulang kantor dia akan terlambat karena menjumpai shani. Ya Naomi tak pernah membohonginya.

"Kepercayaan ve. Itulah arti sebuah hubungan." ucap naomi meninggalkan ve.

  FLASHBACK END 

Ve dan Naomi masih berdiam tak saling bicara. Naomi kecewa. Dan ve bingung bagaimana lagi membujuk naomi karena naomi memang sedikit sulit untuk dibujuk jikalau sedang marah seperti ini. Kejadian itu, membuat ve mengurungkan diri mengecek kesehatannya karena merasa dirinya telah baik-baik saja.
 

*** 

"aku ingin bicara." ucap gracia memojokkan shani.

"tak ada yang perlu dibicarakan lagi. Anggap saja semua tak pernah terjadi." Shani hendak pergi namun gre merapatkan diri pada shani.

Aku Shinta NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang