29

1.9K 161 15
                                    

Naomi terbangun terlebih dahulu, memandang wajah gadis cantik yang ada di hadapannya. Tangannya bergerak memainkan rambut panjang sang gadis.

Pikirannya sedari tadi bermain. sayangnya bukan bayangan baik di dalam benaknya. Namun segulir ketakutan menghinggap di pikirannya. Apalagi mengingat kejadian kemarin bersama Nat.

Apa yang terjadi jika Nat membocorkan kebenarannya pada keluarganya juga pada keluarga veranda? Akankan mereka berdua tetap bisa bersama? Bukankah hubungan mereka ini ditentang semesta alam. Bahkan sang pencipta menentang hubungan sejenis ini. Tak ada satu hukum manapun menerima ketidakrasionalan atas nama cinta ini.

"Aku mencintaimu Jessica Veranda. Asal kamu tetap disisiku aku akan tetap bertahan dengan keadaan dan situasi apapun." Ucap naomi tulus mengecup kening ve.

"aku akan berjuang untuk kita." Ucap naomi mengeratkan pelukkannya.

"Nghhhh." Veranda menggeliat terbangun dari tidurnya.

"Pagiiiih." Suara parau ve dan ekapresi lucu ve saat terbangun sembari mengucek matanya.

Naomi tersenyum. Dan veranda memeluk naomi erat dibalas pelukan itu tak kalah erat.

"Morning kiss nya mana?" Goda naomi.

"Issh apaan sih." Ve memukul dada naomi.

"Kamu yaa sama suami ajaa masih kaku." Ucap naomi mengeratkan pelukkannya.

"Kamu ga kerja?" Tanya ve menaruh tangannya di dada naomi.

"Hmm kerja sih.. tapi masih pengenn gini dulu sama kamu.hehe" jawab naomi cengengesan ga jelas.

"Ihh dasar ya. Udah sana mandii kamu bauu tauu."

"Masa sih? Kalau bau kamu tetep cinta kaann?" Ucap naomi dengan nada jailnya.

"Arghh sakit... sakitt..." ringis naomi ketika veranda mencubit perutnya.

"Makanya jangan jail." Ucap ve penuh kemenangan dan betanjak menjauh dari tempat tidur.

Naomi menarik tangan ve, membuat ve kembali terjatuh diranjang mereka. Dengan segera naomi menguasai diri ve, yang kini sudah berada diatas veranda.

"Kamu mau kemana hmm?" Naomi menatap tajam mata ve dengan tangan mencengkram dua pergelangan ve. "Aku mau ngambil libur hari ini biar kita bisaa...."

Naomi tak melanjutkan kata-katanya. Dia lebih memilih mengungkapnya dengan aksi nya. Tanpa persetujuan ve, naomi menempatkan bibirnya dileher jenjang ve. Membuat sang pemilik mendesah menikmati perlakuan nakalnya.

Kini naomi mulai menguasai ve sepenuhnya, dia sudah berada diatas tubuh ve. Naomi bergerak mengulum telinga ve, sesekali memberikan gigitan kecil. Tangan naomi sudah bergerak meremas dada ve.

"Walaupun ga besaar tapi aku sukaaahh pass ditangannkuhh." Bisik naomi sensual membuat wajah ve memerah.

Naomi menatap wajah ve. Memaunkan rambut yang menghalanginya. Tersenyum melihat ekspresi wajah ve yang menggairahkan terutama saat menahan desahannya. Tak ingin membuang waktu naomi mulai melumat bibir ve dengan tangan yang terus asyik meremas benda kenyal milik ve.

Tangan naomi dengan lihai melucuti pakaian ve. Ve senditi pasrah dan menikmati perbuatan nakal 'suaminya'.

Ciuman demi ciuman naomi semakin turun. Dari bibir turun ke leher, ke pundak bahkan semakin nakal saat menempel di bagian dada ve. Karena bukan hanya ciuman yang di dapat dada ve tapi sebuah jilatan, terkadang hisapan bahkan gigitan kecil dilakukan naomi.

Erangan tertahan ve semakin membuat naomi gencar memberikan rangsangan kini tangan kirinya vergerak mengelus daerah selangkangan ve yang masih tertutup underware.

Aku Shinta NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang