20

2.1K 183 11
                                    

Naomi pov

  Hubunganku dengan ve akhir-akhir ini cukup membaik. Aku akhirnya lebih mengalah dengan perasaanku. Veranda. Aku sangat nyaman bersamanya. Dan aku selalu menikmati hari-hari saat bersamanya.

Bagaimana tidak? Dia membawa keceriaan dalam kehidupanku.

Tiga hari ini aku selalu tidur bersamanya dengan alasan agar tak repot kalau ada keluarga yang berkunjung. Okey, itu hanya alasanku. Sebenarnya entah mengapa setiap aku tidur bersamanya aku tak pernah bermimpi buruk lagi. Itu alasanku. Nyaman. 

"Mi.. Naomi, ayo cepat bangunn! Kanapa sih akhir-akhir ini kamu susah bangun pagi?" gerutu ve membuatku menutup telingaku dengan bantal.

Ve menarik tanganku. "Naomi kita sekarang harus ke bandara. Kita akan pergi ke jepang. Apa kamu lupa?"

Aku memeluk pinggang Ve. Dan kembali tertidur.

"Aish kenapa malah tidur lagi?" gerutu ve.

"cium dulu." ucapku manja.

Ve mencium pipiku.

"yang ini." sembari menunjuk bibirku.

Cup. Sekilas.

"cepat mandi sana." titahnya.

"mau mandi bareng?" godaku langsung mendapatkan tatapan menyerang dari Naomi.

"yak! Shinta Naomu!" teriaknya.

Membuatku segera belari ke kamar mandi untuk menghindari lemparan bantalnya. 

Sekarang beginilah kegiatan sehari-hariku. Setiap pagi selalu membuat kesal ve dengan godaanku. Dan menggodanya adalah hal yang paling menyenangkan. Seru kalau lihat pipinya udah memerah seperti kepiting rebus. Dan hubungan kami sudah layaknya suami istri ya walaupun kami tak pernah melangkah ketahap lebih dari ini.

Ve selalu menolak saat ku sentuh bagian bawahnya.

Okey. Mungkin perlu waktu. Dan di Jepang mungkin kita akan melakukannya. Mungkin.

Kami segera ke bandara. Aku tak perlu mengkhawatirkan perlengkapanku karena ve telah menyiapkannya. Ve paling tahu apa yang aku butuhkan padahal aku tak pernah menyebutkannya.

Kami memasuki bandara. Aku menggandeng tangan ve. Dan tangan kami yang lainnya sibuk mendorong koper yang kami bawa.

"NAOKI!" seseorang menyerukan namaku. Dan membuat kami berhenti.

"Shani?"ucapku tak percaya melihatnya bersama sahabatnya viny.

Bagaimana bisa dia berada disini? bukankan besok dia baru kembali ke jepang?

Ve menjauhkan tangannya. Seakan dia mengerti ketegangan dalam diriku.

"ka..kapan kamu kembali? Ke.. Kenapa tak menghubungiku?" tanyaku penasaran.

"maaf naoki aku tak menghubungimu. Sebenarnya kemarin itu aku tak jadi terbang ke jepang. Kakekku dari kampung sakit, aku langsung ke sana. Aku baru pulang tadi malam karena aku bertukar jadwal dengan Gracia." jelas shani menjawab ketidak mengertianku.

"oh! Nonna Jessica." Viny mulai bersuara membuat mata shani melirik pada ve yang disampingku. Vepun sebaliknya.

"Oh ya kenalkan Shani dia Jessica veranda. Ve kenalkan di Shani kekasihku."ucapku sedikit berat.

Tapi kata kekasih itu hanya untuk menyakinkan Viny. Karena dia menatap curiga ketika mendapati ve disampingku.

Ve tersenyum. Shanipun memberikan senyum terbaiknya.

"nonna Jessica anda akan ke jepang?" tanya shani.

"ya. Saya hendak menjumpai suami saya disana." jawab ve melirik ke arahku.

Aku Shinta NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang