38

1.4K 155 28
                                    

Kini mereka telah usai dengan kegiatannya.  Mereka sedang meregangkan otot tegang dengan berbarik di ranjang. Naomi tak bisa henti mengalihkan pandanganya dari veranda. Tersenyum melihat wajah sang bidadari yang sedang mencoba melepas lelah.

Veranda membuka matanya.  Walaupun sebelumnya matanya terpejam, tapi dia dapat merasakan ada mata lain yang asyik menatapnya penuh perasaan.

Veranda merubah posisinya, kini mereka saling berhadapan.

"kenapa kamu senyum seperti itu? Apa kamu gila karena memakai dress dan heels?" tanya ve.

"terimakasih. " jawab Naomi.

"oh God.  Sepertinya kamu benar benar gila Naomi." ekspresi wajah veranda menunjukan kaget namun terlihat lucu dimata Naomi.

"Kamu benar-benar bidadari yang di turunkan Tuhan untukku.  Bidadari tak bersayap yang menyelesaikan persoalan menahunku.  Persoalan yang kuanggap takkan pernah ada penyelesaiannya.  Tapi kamu membuatnya mudah. Karena aku melewati semuanya denganmu.  Melewati jalan berkelok nan curam bersamamu, sosok yang sangat ku cintai. Dan aku sangat amat bersyukur kamu menuduhku menghamilinu,  jika kejadian itu tak terjadi aku hanya akan selalu menjadi  Naoki selamanya. " ucap Naomi dengan menatap veranda penuh perasaan.

"Ve, " naomi menggiring tangan ve mendekat pada dadanya. "veranda,  detak ini milikmu. Nafas ini pun ada karenamu.  Dengan cinta yang kita miliki kamu menghidupkan kembali aku sebagai Naomi.  Kamu satu-satunya orang yang selalu memandangku sebagai Naomi.  Kamu satu satunya orang yang dengan lantang memanggilku Naomi.  Dan kamu adalah satu satunya yang menjadikan aku alasan bertahan dari segala.  Kamu menjadi satu satunya orang yang aku cintai di jakad raya ini. "

"ve,  jangan pernah tinggalkan aku.  Bahkan jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku.  Kamu adalah kehidupanku.  Bagaimana caranya aku bertahan tanpa kehidupanku? " lanjut Naomi.

Veranda tersenyum miris.  Matanya berkaca melihat sorot mata Naomi yang berbicara tentang perasaan.  Perasaan cinta dari manusia biasa namun dapat terasa luar biasa perasaan cinta itu.

"Jessica veranda,  apa kamu ta.... " ucapan naomi terhenti ketika telunjuk ve mendarat di bibirnya.

"kamu tak perlu banyak bicara.  Tak perlu repot mengutarakan apapun. karena aku, aku dapat melihatnya dari matamu.  Dan aku dapat merasakannya.  Merasakan perasaanmu yang sedang kudalami ini. Aku tak meragukan apapun,  tentang perasaanmu itu." jawab ve yang membuat naomi tersenyum.

Kini tak ada obrolan lagi diantara mereka.  Mereka hanya saling bertukar pandang.  Menyatakan perasaan dengan matanya.  Saling mengarungi gelombang cinta yang dirasakan. Terkadang beginilah cinta,  begitu sederhana. Tak perlu ungkapan khusus atau puitis sebagai gambaran rasanya.  Cukup dengan bertukar pandang dan saling bertatap.  Itu akan membuat mereka mengerti bahwa mereka adalah memilik hati dari satu sama lain.  Ungkapan sederhana namun paling dalam maknanya.  Ya ketika mata berbicara tentang Cinta.

Wajah veranda semakin dekat.  Semakin dekat membuat jantung seakan berhenti berdetak, nafas berhenti berhembus bahkan seakan waktupun berhenti berputar.

Cup.

Veranda menutup matanya penuh perasaan ketika bibirnya bersarang penuh kasih pada kekasih hatinya.  Naomi cukup terkejut, mungkin karena tak biasanya veranda memulainya lebih dulu.  Namun Naomi ikut memejamkan mata seakan ingin merasakan kelembutan kasih yang sedang disalurkan ve.

5 menit lamanya bibir mereka hanya menempel. Tak ada yang berani bergerak lebih apalagi bergerak untuk menjauh.  Karena cara ini membuat mereka tau bahwa mereka sangat menginginkan satu sama lain.  Menginginkan cinta yang membawa mereka terbang ke nirwana cinta yang di penuhi perasaan kasih dan sayang.

Aku Shinta NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang