Jika kalian berpikir aku hanya berpangku tangan meratapi takdir kisah cintaku, kalian salah. Karena aku takkan berdiam diri dengan semua kejadian ini. Sekalipun surat perceraian telah dilayangkan ve, bahkan pengadilan berkali kali memanggilku untuk menghadiri persidangan. Tapi bagiku semua tak merubah apapun.Sekalipun aku datang kepengadilan agama untuk sidang perceraian itu, tentu bukan untuk mempercepat status "Duda" yang akan ku dapat. Tapi aku berharap disana aku bisa bertemu dengan ve dan merubah pikirannya tentang keinginannya untuk bercerai dariku. Namun kenyataannya selama pengadilan yang berjalan selama satu bulan tak pernah sekalipun ve menampakkan batang hidungnya.
Apa memang sudah tak ada harapan lagi untukku?
Bahkan sampai ketuk palu hakim meresmikan perceraian kami, hanya kuasa hukun ve yang datang. Tak ada ve ataupun keluarganya.
Secara hukum aku telah bercerai dengan veranda. Tapi dihatiku dan dikehidupanku dia akan selalu menjadi pendamping hidupku.
Setelah keputusan itupun, tak mengurungkan sedikitpun niatku untuk mencari veranda. Aku mencari ve. Aku mengelilingi belahan negara ini untuk menemukannya. Dan aku telah melakukannya bertahun tahun. Hingga rambutku memanjang. Hingga aku kembali mendapatkan identitasku. Shinta Naomi.
Ceritanya rumit. Perjalananku tak mudah untuk mendapatkan identitas asliku. Walaupun dengan terpaksa aku kembali harus membohongi publik dengan mengarang kejadian kematian Hito Naoki. Kecelakaan buatan membuat Naoki mati untuk kedua kalinya, kecelakaan yang diakibatkan karena depresi setelah perceraian. Namun setidaknya, aku dan Naoki kini mendapatkan identitas kami kembali.
Kini di pusaran terakhirnya, bukan lagi tertulis namaku. Tapi nama Naoki tertulis disana. Walaupun dengan tanggal kematian yg berbeda. Namun setidaknya, aku bisa mengembalikan identitas saudara kembarku.
sudah nyaris 3 tahun aku tak menemukan ve. Rasanya seluruh pelosok dunia ini sudah ku cari. Hanya untuk menemukannya kembali. Bahkan informasi tentang keluarga kaya itu hilang, hilang ditelan bumi.
Dan fakta lain yang kutemukan tahun lalu, sungguh menohokku. Merasa aku benar benar manusia sampah tak berguna.
Aku selalu disamping Veranda. Aku yang sangat mencintainya. Aku yang menemaninya selama 24 jam penuh. Namun nyatanya aku... Aku tak tahu apapun tentangnya. Aku tak tahu apapun tentang gadis yang kucintai itu. Aku tak tahu.
Aku tak mengetahui wanitaku itu sedang sakit. Aku tak tahu wanita yang kucintai setiap hari melawan rasa sakitnya. Aku tak tahu itu. Aku tak tahu bahwa selama ini veranda mengidap tumor otak stadium 3 yang suatu hati bisa saja berkembang menjadi kanker ganas. Aku tak tahu kebenaran itu.
Aku selalu mempertanyakan, cinta macam apa yang sebenarnya kumiliki? Hingga aku tak memperhatikan hal penting seperti itu.
Dan kebenaran itu membuatku sadar, bahwa sebenarnya yang menjadi alasan ve berpisah denganki adalah hal itu.
Dan cinta apa yang sebenarnya kau miliki vetanda? Hingga kau kuat menanggung semuanya seorang diri tanpa melibatkan aku.
Hari ini aku baru saja tiba di Jakarta. Aku baru saja melakukan perjalanan panjang di eropa untuk mencari ve. Tinggal satu benua lagi yang belum ku kunjungi. Amerika.
Aku kembali ke jakarta hanya selama seminggu. Untuk mengunjungi keadaan ibuku. Walaupun keadaannya terlihat normal namun psikis ibu sedikit terganggu. Tentunya akibat kejadian lalu. Naoki dan naoki membuatnya dalam bayangan delusi tingkat tinggi. Yang terkadang sulit membedakan antara nyata atau khayalan. Semua bermula karena kebohongan yang kubuat bersama ayah.
Ayah. Bagaimana keadaan ayah? Setelah semuanya berakhir, maksudku lebih tepatnya perceraianku dan ve berakhir. Ayah akhirnya kembali membawa ibuku. Mungkin yang ayah takutkan adalah masa depan perusahan jika identitas kebohongan itu terungkap, namun untungnya ve menuntutku bukan atas pembohongan identitas namun karena aku dianggap tidak bisa memberikan nafkah lahir batin dan sikap tempramentalku.
Bagaimana dengan kakakku? Mbak melody dan kinal memutuskan bersama. Walaupun awalnya keluarga melarangnya, namun akhirnya perasaan cinta mereka bisa meyakinkan ayah. Mereka melangsungkan pernikahan di Thailand. Dan kini mbak imel sedang mengandung anak pertama mereka.
***
Kalau kalian berpikir aku benar-benar pergi jauh meninggalkan Naomi. Kalian salah. Aku tetap mengawasi naomi melalui salah satu temanku. Tentunya bukan Kinal.
Gugatan cerai yang ku ajukan akhirnya disetujui pengadilan. Ketidakhadiran ku mempercepat semuanya karena meyakinkan keinginanku untuk rujuk sudah tidak ada lagi. Walaupun kenyataannya keinginanku untuk selalu bersama dengan naomi selalu ada di dalam hatiku.
Aku pergi ke jerman untuk pengobatan. Namun nyatanya pengobatan itu hanya untuk meringankan satu sampai dua minggu saja setelahnya. Rasa sakit itu menjalar kembali di kepalaku.
Aku tak ingin melakukan operasi karena aku tak ingin melupakan kehidupanku bersama naomi. Karena resiko dari operasi itu akan membuatku kehilangan ingatanku. Bahkan kehilangan IQku. Sulit bagiku untuk kehilangan naomi walau hanya sebatas kenangan.
Orangtuaku selalu membujukku untuk melakukan operasi namun aku menolak.
Juan datang menemui orangtuaku melamarku. Namun dia mundur setelah mengetahui keadaanku. Aku tau dia tak benar benar mencintaiku.
Setelah kabar bahwa sidang perceraian telah selesai. Entah aku senang atau tidak. Namun aku berharap Naomi menemukan kebahagiannya. Mungkin kembali dengan shani, atau dengan perempuan lainnya.
Aku bahagia jika melihatnya bahagia. Kenangan bersamanya rasanya cukup membuat kehidupanku tersenyum seumur hidupku hingga sisa waktuku.
Namun kenyataannya tak seperti itu. Ku dengar Naomi mengalami kecelakaan akibat mabuk dan depresi berat karena perceraian tersebut. Rasanya kabar itu sungguh membunuhku.
Aku merasa bersalah. Aku merasa menjadi penyebabnya. Aku merasa aku adalah dalang dan pelakunya. Aku pantas dihukum.
"ayah, aku mau di operasi." keputusan itu akhirnya ku ambil.
Biarkan aku melupakanmu. Melupakan kenangan kita. Bahkan biarkan aku lupa bagaimana kau hidup dan mati dihatiku.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Shinta Naomi
FanficKehidupan seakan memenjarakanku. Bagaimana tidak? Aku hidup dengan identitas orang lain. Selama 15 tahun aku hidup menggunakan nama saudara kembarku. Hito Naoki. Aku rindu dengan namaku. Aku rindu orang-orang memanggil namaku. Shinta Naomi. Hingga s...