12

1.8K 172 21
                                    

Author POV

Melody bergerak cepat  kejadian ini segera dikabarkannya pada kedua orangtuanya. dan tentunya kedua orangtuanya terkejut dengan berita yang dibawanya. Mereka tak menyangka putra kecilnya bisa berbuat seperti itu. Amarah tak bisa terelakkan. Membuat naomi atau naoki harus berhadapan langsung dengan kedua orang tuanya.

  naomi : "ayah ibu aku tak pernah melakukannya. Semua ini salah paham." 

Frieska mendekati naomi dan menghadiahinya sebuah tamparan. Beliau merasa kecewa dengan perkataan putra kesayangannya.

"kita tak pernah mengajarkanmu menjadi seorang pengecut yang lari dari tanggung jawab."

"tapi ibu bagaimana bisa menghamili ve jika sebenarnya aku ini..." naomi terhenti tatapan amarah diperlihatkan ayahnya.

Dia tak bisa berbuat apa lagi. Dia hanya bisa pasrah menerima tuduhan ibunya. Sedangkan ayahnya yang mengetahui kebenarannya membuatnya harus bungkam. 

"ayah kenapa kamu diam saja? Harusnya kamu memberitahu dan menasihati anakmu dan menyuruhnya bersikap kesatria dengan kesalahan yang diperbuatannya." gerutu ftieska yang melihat suaminya sama sekali tidak membantunya menasihati putranya yang telah membuat kesalahan besar.

"apa ayah mendukung tindakkannya?" Frieska masih dalam keadaan marah dan semakin kesal melihat suaminya hanya diam sebagai penenonton. "aish, ternyata semua pria sama saja, hanya ingin enaknya saja setelah seperti ini tetap saja wanita yang dipojokkan." gerutu frieska yang terdengar seperti makian bagi kaum laki.

"lebih baik kamu tenangkan dirimu sayang." ucap fariz pada istrinya. "biarkan aku yang menyelesaikaN semua ini bersama naoki. Aku akan mengambil keputusan yang terbaik untuk mereka."

Fariz memberikan pengertian pada istrinya. Fariz berhasil meyakinkan istrinya bahwa dia sebagai kepala tumah tangga akan mengambil keputusan yang paling bijaksana. Frieska akhirnya meninggalkan  ayah dan anak itu berdua saja. Membiarkan mereka menyelesaikan dengan berbicara dari pria ke pria.

Fatiz mentap naomi "sebenarnya apa yang terjadi antara kamu dan ve?"

"semua hanya salahpaham ayah. Lagi pula ayah tahu sendiri, aku ini perempuan. Dan tak mungkin bisa menghamilinya."

"tapi kakakmu itu tak mungkin menuduhmu tanpa alasan.''

"aku hanya mengantar ve  ke apartemennya saat mabuk. Itu saja." terang naomi. "aku dan dia sama-sama perempuan mana mungkin aku berbuat sesuatu." lanjut naomi mencoba menghilangkan kecurigaan ayahnya.

"sama-sama perempuan?" menatap naomi. "bukankah kamu memiliki orientasi seksual yang sulit dimengerti?" celetuk ayahnya membuat naomi tersentak kaget. "selama ini aku selalu menyuruh orang mengawasimu, aku tahu kamu menginap di rumah ve dan aku tahu kamu memiliki kekasih dengan gander yang sama denganmu." berjalan mendekati naomi. "Shani Indira. Itukan namanya?"

Naomi menunduk karena dia merasa rahasianya terbongkar oleh ayahnya apalagi selama ini dia berjanji pada ayahnya untuk tak berhubungan dengan wanita manapun.

"aku tak peduli dengan orientasi seksualmu. Tapi apakah ve atau shani mengetahui kenyataan sebenarnya?"

Naomi menggeleng "tidak untuk shani. Tapi ve mengetahuinya."
Ayahnya menatap naomi tak percaya. Dan kemudian mendorong tubuh naomi hingga terhimpit di dinding.

"Bagaimana Mungkin ve bisa mengetahuinya? BAGAIMANA KALAU DIA MEMBERITAHU IBUMU?"

"aku terpaksa memberitahunya, untuk meyakinkannya bahwa aku tak melakukan apapun padanya. Aku jamin dia takkan memberitahu pada siapapun.." naomi terdiam. "dia berjanji menyimpan rahasiku dengan syarat aku harus menikahinya." ucapnya melemas.

Aku Shinta NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang