"Cek dahulu keadaan."
Kapten Ryan memerintahkan
Kopral Agam memonitor jalan melalui jendela. Aku diam mengamati jam tangan digital Prajurit Uri yang tertulis tepat jam delapan pagi.Kapten Ryan dan Prajurit Felix memutuskan keluar melalui pintu dapur. Dikarenakan pintu keluar dapur lebih tersembunyi keberadaannya daripada pintu keluar karyawan.
Kopral Agam mengangguk singkat,
"Aman Ka--"DOK! DOK! DOK! DOK!
Kami semua terlonjak mendengar suara itu.
Gery bersumpah serapah menengok kebelakang, menatap pintu besi coklat yang berisi zombie itu.
"Geeez, bikin kaget aja, zombie sialan. Kapan matinya sih dia?" Gery mengusap usap dadanya.Yang lain masih melanjutkan sumpah serapahnya, sedangkan Kapten Ryan dan Prajurit Felix kembali fokus bersiap.
Penampilan mereka terlihat kasual santai karena mengenakan kaus biru gelap polos bagi Kapten dan kaus abu-abu polos bagi Prajurit Felix dan mereka mengunakan celana jeans bewarna sama yaitu hitam.
Dengan gerakan beraturan, mereka menggunakan rompi anti pelurunya, kemudian mengalungkan ranselnya masing masing ke bahu, menyelempangkan senjata laras panjang dan pistol diselipkan dipinggang dan pergelangan kakinya.
Prajurit Felix meninggalkan satu pistol yang menurutnya berlebih ke rak wajan dekat pintu.
"Jangan buka, atau tembak siapapun yang datang kecuali kami, oke!"
Perintah Kapten Ryan ketika memberikan handytalkienya kepada Kopral Agam.
"Dan tetaplah dekat dengan benda ini!!"Kapten Ryan selanjutnya menepuk bergantian bahu Kopral Agam dan Prajurit Uri
"Sampai jumpa nanti!"Mereka pun membuka pintu keluar. Sinar cahaya matahari yang tidak terik masuk menyinari dapur. Dan aku menyadari sudah empat hari aku tidak terkena sinar matahari langsung. Hanya berlindung terus didalam ruangan.
Aku menikmati sebentar sinar matahari yang menyentuh wajah dan tanganku. Kemudian secara perlahan menutup dan menatap mereka melalui jendela yang berada ditengah pintu.
Kapten Ryan dan Prajurit Felix melangkah secara perlahan. Membuka pintu pagar khusus satpam dan tak lupa menselot kembali pagarnya dan maju ke jalanan.
"Mereka mau kemana?" tanyaku.
Kopral Agam menyahut dibelakangku
"Ke mobil yang kami pakai kemarin."
Ia menunjuk ke mobil minivan hitam yang terparkir asal didekat pohon besar diseberang hotel yang banyak menggugurkan daun.Kapten Ryan dan Prajurit Felix berlari menuju mobil mini van itu membuka pintu dan langsung masuk.
Gery menyahut dibelakangku.
"Ayo balik kedalam."
Terdengar suara gumaman setuju Alma dan suara langkah kaki menjauh. Ketika kulihat sekilas kebelakang, Gery, Sam dan Alma sudah pergi meninggalkan dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED CITY : ISOLATION
ActionRasa-rasanya, diriku sudah mengalami hal-hal buruk yang umum menimpa manusia yang masih hidup di bumi. Kehilangan orang tua di usia muda? Sudah kualami. Hidup sendiri dan bermusuhan dengan kakak kandung sendiri? Sedang kualami. Aku tahu keadaan buru...