"Awas!!"
Teriak Gerald yang mendorongku kesamping.Badan limbungku berhasil ditahan oleh Alma, namun bayangan itu berhasil menerjang Gerald sampai terjatuh.
.
.
Kemudian menjilati pipinya.
WoofWoof!!
..
Kami semua membelalak.
"Heii... ini hanya seekor anjing!!"
Kami yang sempat membeku ketakutan, langsung tertawa geli.
Gerald juga menyengir, bangkit dari tanah dan mengusapi kepala anjing itu.
Anjingnya berjenis herder bewarna coklat berpunggung hitam. Ia terlihat sehat dan perawakannya tinggi.
Dan yang terpenting, jinak.Alma yang tidak menyukai anjing mundur selangkah kebelakang. Yang lainnya aku, Sam dan Gery berebutan maju untuk membelai anjing itu.
"Pasti anjing milik kepolisian!!" Kataku dengan gemas.
Aku pun mengecek kalungnya yang berbentuk koin emas, bertuliskan :Police Dog Unit
Pratama Police ServiceHi, my name is
RUSSEL
"Russel namanya, dia anjing yang tampan dan gagah ya!"Aku tak bisa berhenti mengelusnya. Buntutnya mengayun dengan cepat.
Ia terlihat senang bertemu dengan kami.Ia pun akhirnya menghampiri Alma, mengusap-usapkan kepalanya ke dengkul gemetar Alma. Terlihat ingin berkenalan.
"Eh hai... Russ..el."
Cicit Alma ketika balas mengusap herder didepannya dengan gugup.Russel membuntuti ketika kami lanjut menelusuri halaman depan.
Gedung terlihat sepi dan tanpa barikade seperti yang seharusnya ada pada tempat yang dijadikan safe house.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED CITY : ISOLATION
AksiRasa-rasanya, diriku sudah mengalami hal-hal buruk yang umum menimpa manusia yang masih hidup di bumi. Kehilangan orang tua di usia muda? Sudah kualami. Hidup sendiri dan bermusuhan dengan kakak kandung sendiri? Sedang kualami. Aku tahu keadaan buru...