Rasa-rasanya, diriku sudah mengalami hal-hal buruk yang umum menimpa manusia yang masih hidup di bumi.
Kehilangan orang tua di usia muda? Sudah kualami.
Hidup sendiri dan bermusuhan dengan kakak kandung sendiri? Sedang kualami.
Aku tahu keadaan buru...
Prajurit Felix sama sepertiku, menatap jendela dengan gelisah melihat zombie bermunculan memenuhi jalanan diluar pagar gedung.
Aku mulai merutuki keputusan kami mendatangi rumah sakit ini dalam hati.
Baru saja menghadapi mutan, dan sekarang-
"Felix! Bantu aku berdiri!!"
Prajurit Felix menghampiri Kapten dengan berlari kecil.
"Ikatan penyangganya kencang sekali." Keluh Kapten sambil dipapah mendekat ke jendela. "Aku hanya bisa menggunakan kaki kananku dalam berja-- OH YA AMPUN BANYAK SEKALI MEREKA!!"
"Mana aku pingin lihat!!" Kata Ekos menengok kejendela dibelakangnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena masih tak sampai, Ekos pun menarik-narik tubuhnya.
"Heh kauu!" Prajurit Felix akhirnya membentak. "Berhenti menjulurkan tubuh keatas seperti itu!! Kaki patahmu bisa ikut tertarik nanti!!"
Ekos terlihat menciut karena terkena bentakan.
"Kapt," Kataku, kembali menatap jendela. "Ingat ceritaku ketika hari pertama bertemu zombie di wilayah sekolah? Sepertinya mereka selalu muncul bersamaan ketika langit mendung, hujan"
"Atau ketika mendengar suara gaduh." Prajurit Felix ikut menyambung.
GEDUBRAK!!
Kami bertiga kompak menengok cepat ke pintu.
"Heeii!!" Briptu Adam terlihat tegang, karena terburu buru masuk, ia sampai menabrak daun pintu. "Kalian sudah melihat?" Tanyanya sambil menunjuk nunjuk jendela.
Kami mengangguk.
"Ayo cepat ambil senjata!!" Rasa paniknya makin menjadi . "kita harus menembaki me-"
"Tenangkan dirimu Briptu Adam!" Potong Kapten. "Kita tak bisa menembaki mereka semua langsung sekarang."
Briptu Adam terlihat ingin membantah, namun kembali menutup mulutnya ketika Kapten mengajaknya mendekat ke jendela.
"Coba sini kalian perhatikan, mereka tidak sama sekali melihat ke gedung ini,"
Aku mengikuti kata Kapten, memperhatikan lebih teliti kumpulan zombie diluar.
Dan Kapten benar, Tidak ada yang mencoba menerobos pagar gedung.
Kumpulan zombie itu sebagian berjalan pelan, sebagian bahkan diam ditempat. Seperti sekumpulan orang yang sedang tidur sambil berjalan.
"Mungkin karena mereka belum tau ada sekumpulan manusia digedung ini. Lihat jarak pagar kegedung ini-" Telunjuk Kapten mengetuk-ngetuk kaca jendelanya. "Tidak begitu jauh, tapi tak terlalu dekat juga,"