Rasa-rasanya, diriku sudah mengalami hal-hal buruk yang umum menimpa manusia yang masih hidup di bumi.
Kehilangan orang tua di usia muda? Sudah kualami.
Hidup sendiri dan bermusuhan dengan kakak kandung sendiri? Sedang kualami.
Aku tahu keadaan buru...
Suara tembakan keras, berulang-ulang menggema disekitarku.
Otomatis, mataku langsung membelalak terbuka dan menyadari hari sudah terang.
Sial!! aku benar-benar ketidur--
"FELIX TERUS LINDUNGI MEREKA!!" Teriakan Kapten mengalahkan suara dipikiranku.
Ia terlihat intens, menarik masuk senjata SIGnya dari jendela. "Aku harus mengganti senjatanya dulu!"
Tubuhku pun langsung tersetrum oleh rasa takut.
"A..apa yang ter..jadi?" Tanyaku segera melompat bangun dan bergabung dengan mereka dijendela.
Langsung aku melihat segerombolan zombie diseberang tikungan jalan raya sedang mengejar tujuh orang pria.
Astaga Tuhan!
Dua pria paling depan masing-masing membawa satu pria yang terluka, mereka berusaha memapah dan terus berlari. sedangkan sisanya dibelakang, berusaha melindungi sambil menembaki zombie dibelakangnya.
"Heh?!" Pekikku sadar. "Apa mereka polisi yang mencari suplai itu? Mereka kembali?!"
"Yap benar sekali luce!!" Jawab Prajurit Felix masih terus menembak. "Mereka kembali, dan memberitahukannya secara mendadak pula!"
Suara geraman zombie pun semakin dekat.
Aku pun melirik zombie yang berada di depan pagar. Jumlahnya sudah tidak sebanyak subuh tadi, Tapi jika ditambah oleh zombie yang mengejar polisi itu..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku benar- benar merinding dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Mereka membawa neraka langsung menuju kesini!.
"Kapt!" Panggil Prajurit Felix. "Zombienya semakin banyak bermunculan!!"
Benar kata Prajurit Felix, zombie mulai bermunculan keluar dari jejeran gedung pinggir jalan, berlari cepat berusaha menghadang.
Ketujuh polisi itu sudah benar-benar terkepung dari depan dan belakang.
Kapten kembali kejendela membawa senjata SS nya. "Aku sudah mengisi magasinnya penuh!" Ia kembali membidik.
"Kapt cepat!" Tekanku melihat polisi itu sebentar lagi akan bertabrakan dengan zombie yang menghadang didepannya.
Kapten akhirnya membuka tembakan berentetan sambil berteriak, "Mati kalian kanibal sialan!" Disusul suara puluhan selongsong peluru kosong yang jatuh berdentingan dilantai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.