Ultimatum

18.2K 2.7K 398
                                    

Lobby bersuasana tegang sekali ketika aku bersama Gerald dan Russel datang.

"Sudah ditemukan ya?!"
Seruku pada Alma.

"Iya baru saja, setelah beberapa kali menco--"

"Heh!"
Hardik Kopral Agam yang duduk diseberang Kapten dengan menaruh jari telunjuk depan bibirnya.

Aku pun mengangguk dan menutup mulutku rapat.

"ALFA-MIKE-CHARLIE-TUJUH-DUA-
-VIPER-TAIL"

Pemilik suara yang bicara di walkietalkie terdengar masih muda menurutku.

Sesaat Gerald menyenggol lenganku, dan menunjuk kursi kosong diantara Kapten dan Prajurit Uri yang sedang menenggak sebotol jus untuk memulihkan tenaganya.

Kapten menjawab tepat ketika aku duduk.

"Konfirm! Disini Kapten Ryan, pada siapa aku berbicara?"

"Prajurit Ian,"

Kapten melirik sekilas dan melanjutkan.

"Bagaimana keadaan kalian berdua?"

Aku mengerenyit.
Dari mana Kapten bisa tahu mereka ada dua?

"Tidak begitu baik, saya dan Prajurit Sandy dalam persembunyian. Anda harus berhati-hati, ada geng yang mengincar personel militer yang sedang bertugas."

"Dimengerti, kamipun sudah bertemu dengan mereka. Dimana kalian berlindung?"

"Disebuah rumah dua tingkat Kapt, pagarnya tinggi rapat. Sangat menyembunyikan keberadaan kami"

"Bagus! dan apakah kalian disana masih mempunyai Handietalkienya?"

"Negatif Kapt, HT kami dipegang oleh Sersan Dewanto yang pergi mencari kawan tertinggal, namun sampai saat ini ia hilang tak ada kabar"

Semua pun menghela nafas.

"Bagaimana keadaan disekitar kalian sekarang?"

"Ada beberapa zombie di depan pagar tapi belum pada kondisi mengkhawatirkan--"

"Dimengerti, apa kalian akan berpindah-pindah?"

"Menetap Kapt, kecuali ada perubahan."

Kapten mengusap sudut bibirnya dengan jari telunjuk kemudian mengangguk.

"Dimengerti, simpan saluran ini untuk nanti kita berbicara lagi. Jaga diri kalian!"

"Baik Kapt, senang berbicara dengan anda! sampai jumpa nanti, over and out!"

Kopral Agam dengan muram menyandarkan kepalanya ke bahu kursi.

"Si Ian itu..terdengar cukup tegar. Walau telah kehilangan beberapa kawannya"

Kapten tidak menjawab. Ia hanya diam memandang lantai.

"Berapa jarak mereka?"
Tanya Prajurit Uri.

Kapten melirik tampilan layar walkienya.

"Kurang lebih empat kilo dari sini"

"Mereka berdua teman kalian juga?"
Selidikku.

Kopral Agam yang menyahut.

"Bukan, hanya sesama angkatan darat tapi beda bagian menurut kodenya tadi"

"Oh kode Alfa itu ya?"

Kopral Agam bersender tegak sekarang.

"Alpha mike charlie adalah kode untuk Armada Rescue , tujuh jumlah asli personelnya, dua personel yang saat ini tersisa, Viper nama timnya, dan Tail adalah tanda mereka kelompok dari bagian tim Viper yang terakhir dikirim"

RED CITY : ISOLATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang